PADANG, SUMBAR, LPMP JATENG – Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah berbagi pengalamam pelaksanaan pengelolaan Sekolah Model – Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal pada kegiatan Diseminasi Penjaminan Mutu Pendidikan pada tanggal 21 – 23 Desember 2018 di LPMP Padang – Sumatra Barat.
Sri Widarti, Kepala Bidang Pemetaan dan Supervisi Mutu Pendidikan menyampaikan tujuan Best Practice terkait pelaksanaan pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal di LPMP Jawa Tengah, diantaranya adalah: 1)agar terjadinya saling melengkapi pelaksanaan program SM-SPMI yang telah dilakukan diantara tiga (3 ) LPMP yang hadir yaitu LPMP Jawa Tengah, Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan, 2)meningkatkan koordinasi dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia diantara ke tiga LPMP eselon 2.
Dalam paparan materi yang disampaikan, Widarti memberikan penguatan terhadap pentingnya peran Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) dalam upaya Percepatan Peningkatan Kualitas Pendidikan Berbasis Data Mutu. Mengawali pembicaraan dihadapan peserta yang terdiri dari unsur Pejabat Struktural di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatra Barat, Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru, Widarti menyampaikan beberapa point penting yaitu:
- Sistem Penjaminan Mutu wajib dilaksanakan oleh semua sekolah sebagaimana amanah Permendikbud no.28 tahun 2016
- Berdasarkan Road Map Program Penjaminan Mutu Pendidikan bahwa di tahun:
2018 (Performing): semua satuan pendidikan menjalankan Penjaminan Mutu Pendidikan
2019 (Continuing) : penguatan sekolah dalam pemenuhan mutu secara berkelanjutan
2020 : Terbentuknya budaya mutu
Berdasarkan ke dua (2) point tersebut, maka Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah telah menyusun Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD)di semua wilayah Propinsi, Kab/Kot beserta Petunjuk Teknis Pelaksanaannya. Bersama – sama TPMPD inilah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik di semua sekolah, sehingga kualitas pendidikan akan segera dapat terwujud dalam waktu yang cepat.
Namun demikian, berdasarkan kenyataan dilapangan pelaksanaan SPMI di sekolah masih terdapat beberapa kendala dan hambatan, namun Widarti mengharapkan bahwa TPMPD secara terus – menerus bekerja dengan baik hingga mampu mengurai semua kendala dan hambatan yang ada di wilayah masing – masing.
Di sisi lain pentingnya TPMPD selalu koordinasi, sosialisasi serta menyelenggarakan Fokus Grup Diskusi secara rutin dengan berbagai pihak internal maupun eksternal agar pemahaman tentang pentingnya mutu pendidikan dapat segera terinternalisasi kepada setiap orang. Sehingga jargon – jargon pendidikan gratis yang digunakan sebagai alat ampuh untuk menarik perhatian maupun untuk mendapatkan dukungan harus dapat dibuktikan berdasarkan filosofi pendidikan dan amanah Permendikbud No.28 tahun 2016. Saat ini problem pendidikan menjadi problem yang sangat besar di kalangan masyarakat diantaranya upaya pemenuhan dan peningkatan 8 Standar Nasional Pendididikan. (WID)