Foto: Ahmad Mudhofir,.MT. saat membuka Workshop Penyiapan Nara Sumber Bimtek Pemanfaatan Platform SDS (ARKAS dan SIPLah) bagi Komunitas Belajar yang dilaksanakan hari Selasa – Kamis (1-3/7/2023
BBPMP Jateng – – Saat ini, di era yang serba digital, dunia pendidikan di Indonesia juga harus menyesuaikan diri sehingga salah satu program dari Kemendikbud ristek adalah Digitalisasi sekolah, yang tercermin dari adanya beberapa episode Merdeka Belajar. Semua aspek dalam pelaksanaan proses bisnis di lingkungan sekolah, mulai dari pengelolaan hingga pembelajaran diharapkan memanfaatkan platform yang saat ini sudah disediakan oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh, Ahmad Mudhofir saat membuka Workshop Penyiapan Nara Sumber Bimtek Pemanfaatan Platform SDS (ARKAS dan SIPLah) bagi Komunitas Belajar yang dilaksanakan hari Selasa – Kamis (1-3/7/2023) di Wisma Kartini BBPMP Jateng.
Ia juga mengatakan, dengan adanya program dan platform ini diharapakan untuk memberi kemudahan kepada semua pihak terkait dalam melakukan berbagai kegiatan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
“Salah satu hal yang perlu dikuatkan adalah perencanaan berbasis data yang berbasis pada Rapor Pendidikan”. Ungkapnya.
Bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan adalah Perencanaan Berbasis Data (PBD) sebagai bentuk intervensi pada satuan pendidikan, dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya, dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
“Dengan memanfaatkan data pada Rapor Pendidikan bisa mengambil langkah-langkah yang tepat apa yang harus dilakukan yang sesuai dengan rekomendasi di Rapor Pendidikan tersebut”. Ungkapnya lagi
Memet sapaan akrabnya juga mengatakan terkait membenahi kekurangan dari Rapor Pendidikan secara menyeluruh atau hanya sebagian sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing satuan pendidikan atau sesuai kemampuan pemerintah daerah dalam hal ini utamanya Dinas Pendidikan.
“Tanpa mengesampingkan stakeholder/OPD lain di kab/kota. Tentu saja kita harus menggunakan pola/model I-R-B ( identifikasi-Refleksi-Benahi)”. Jelasnya.
Oleh karena itu mohon bantuan kepada semua peserta untuk mendorong satuan pendidikan di lingkungan bapak/ibu semuanya agar melakukan eksplorasi dan download rapor pendidkan yang sudah disiapkan oleh Kemendikbudristek. Ajaknya kepada peserta workshop.
Mari kita gunakan data rapor yang telah diunduh tersebut diharapkan menjadi data acuan bagi satuan pendidikan dalam menganalisa kebutuhan masing-masing. Ajaknya lagi.
Memet mengatakan, tentunya kebutuhan setiap satuan pendidikan tidak sama dengan satuan pendidikan lainnya. “Hal inilah yang membuat perencanaan di satuan pendidikan menjadi sangat penting, agar benar-benar sesuai kebutuhannya dan tidak lagi berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya atau bahkan kegiatan sekolah lain di sekitarnya”. Tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa perencanaan yang sudah berbasis pada rapor pendidikan inilah yang nantinya dimasukkan ke dalam aplikasi Arkas yang saat ini sudah diperbarui menjadi versi 4.0. “Kami akan menghadirkan langsung pengembang aplikasi ini sebagai nara sumber di kegiatan ini”. Tambahnya lagi
Ia juga menjelaskan terkait kebijakan penyaluran BOS yang saat ini bernama BOSP, maka dalam pelaksanaannya kita berpedoman pada Permendikbud no. 63 tahun 2022. Dengan penggabungan antara BOS dan BOP, pihak penyalur dalam hal ini Kemendikbudristek lebiha mudah dalam pengelolaannya, karena jika salah satu dari BOS atau BOP ada kekurangan maupun kelebihan anggaran, proses penyalurannya jauh lebih mudah untuk saling melengkapi.
“Satu hal yang perlu dipahami adalah hanya sekolah penerima BOSP reguler yang berhak menerima BOSP lainnya, seperti BOS Kinerja atau BOS Prestasi”. Tegasnya.
Ia juga mengingatkan kepada peserta bahwa Kemendikbudristek juga mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar episode kedua belas yaitu Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah).
“SIPLah merupakan sistem digital yang membantu satuan pendidikan berbelanja kebutuhannya dari penyedia barang dan jasa yang tergabung dalam Mitra pengelola pasar daring SIPLah”. Tegasnya lagi.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kemendikbudristek yang mulai menggiringi untuk beralih dan memanfaatkan platform digital tentu harus diimbangi dengan proses digitalisasi juga di lingkungan satuan pendidikan.
“Pemanfaatan akun belajar.id tentu menjadi pintu masuk ke arah sana. Maka dari itu mohon kepada bapak/ibu semua untuk terus membantu satuan pendidikan dalam pengajuan akun belajar.id termasuk untuk seluruh siswa yang ada”. Pungkasnya.