Keterangan Foto: Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti, SE,.M.Si saat membuka CB Waliwilayah Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka di Aula Hatta, Kamis (27/4/2023)
BBPMP Jateng – – Pendaftar IKM di Provinsi Jateng mencapai 35.429 satuan pendidikan, setara dengan 67% di jenjang SD-SMP-SMA dan Kesetaraan. Pemanfaatan PMM oleh guru di Jateng telah menghijau, tapi masih banyak kegiatan yang harus didampingi di satuan pendidikan agar sebanding dengan perubahan pembelajaran di dalam kelas oleh tenaga pendidik agar tercapai peningkatan AN. Untuk itu perlu dukungan kepada Komunitas Belajar yang nantinya bisa langsung bersentuhan dengan guru, agar bisa meningkatkan mutu pembelajaran yang akhirnya berdampak kepada siswa dalam mencapai delta AN.
Kepala BBPMP Provinsi Jateng, Nugraheni Triastuti, saat membuka Capacity Building Waliwilayah Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Komunitas Belajar Bagi Wali Wilayah sebagai tindak lanjut kegiatan Workshop Penyiapan Bahan Bimtek Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Komunitas Belajar yang dilaksanakan selama 2 hari mulai hari Kamis-Jumat, tanggal 27 – 28 April 2023 bertempat di Aula Hatta BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Jalan Kyai Mojo, Srondol Kulon yang di ikuti Waliwilayah berjumlah 75 orang. Agar Waliwilayah memilikinya pemahaman yang utuh saat memberikan pendampingan kepada Komunitas Belajar melalui pemanfaatan PMM.
“Platform Merdeka Mengajar bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat. Saya berharap kepada Waliwilayah agar memastikan bahwa Kombel bisa mendampingi implementasi PMM di satuan pendidikan dan para guru mengaplikasikan dalam pembelajaran”. Harapnya.
Nugraheni menambahkan bahwa Platform PMM ini merupakan platform edukasi yang di dalamnya terdapat tiga fungsi utama, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya. “Setiap guru dapat mengakses Platform Merdeka Mengajar dan melakukan pemilihan perangkat ajar, melakukan asesmen kepada murid, mengumpulkan bukti karya, dan melakukan pelatihan mandiri”. Tambahnya.
Nugraheni berharap dengan kegiatan CB ini, Waliwilayah dapat mendampingi Kombel dalam memanfaatkan PMM. Pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dapat berkolaborasi dalam komunitas belajar. Komunitas belajar yang ada, seperti forum Kepala Sekolah/Guru merupakan komunitas kolektif kolegial untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter.
“Waliwilayah bisa memberikan pendampingan melalui Kombel sebagai wadah untuk memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan, memperoleh informasi berkaitan dengan kebijakan pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi. Dengan demikian berbagai kegiatan di komunitas belajar/forum yang ada dapat dilaksanakan denganm memanfaatkan PMM sehingga guru melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas”. Tegasnya.
Nugraheni juga menyampaikan, berdasarkan data Monev implementasi kurikulum merdeka dan observasi pendampingan komunitas belajar menunjukkan bahwa komunitas belajar masih membutuhkan penguatan dalam fasilitasi anggotanya meningkatkan pemahaman dan implementasi kurikulum merdeka. Sehingga implementasi kurikulum merdeka oleh sekolah mandiri masih ada yang belum sesuai dengan panduan kurikulum.
“Bila dikaitkan dengan rapor pendidikan, data dimensi A yaitu mutu hasil belajar menunjukkan masih ada sekolah yang level 1 dan 2. Perlu ada upaya untuk mendorong sekolah meningkatkan mutu hasil belajar literasi, numerasi, dan karakter profil pelajar pancasila. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilakukan dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai kriteria yang telah ditetapkan”. Tambahnya lagi.
Ketua panitia Capacity Building Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdekam melalui Komunitas Belajar Bagi Wali Wilayah dalam sambutannya mengatakan bahwa Tujuan kegiatan “Capacity Building Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Komunitas Belajar Bagi Wali Wilayah’’ adalah peserta mampu.
“Memfinalisasikan bahan penyelarasan implementasi kurikulum merdeka bagi komunitas belajar, menguatkan pemahaman wali wilayah terhadap materi dan strategi penyelarasan implementasi kurikulum merdeka bagi komunitas belajar”. Katanya.
Alif menambahkan, adapun materi yang akan disusun terdiri atas: Kebijakan Kemendikbudristek dalam Bidang Pendidikan, Program Fasilitasi Peningkatan Mutu IKM, Finalisasi Bahan Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka, Berbagi Praktik Baik Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Rencana Tindak Lanjut.
“Kami berharap kepada Waliwilayah agar setelah kegiatan “Capacity Building Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Komunitas Belajar Bagi Wali Wilayah dapat terfinalisasikannya bahan penyelarasan implementasi kurikulum merdeka bagi komunitas belajar dan terpahamkannya materi dan strategi penyelarasan implementasi kurikulum merdeka bagi komunitas belajar pada wali wilayah” Harapnya.
Seperti diketahui Episode ke-15 Merdeka Belajar tentang Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diluncurkan. Sekolah penggerak dan sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka secara
mandiri dapat memanfaatkan PMM untuk memahami dan
mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib dan Yeni E.