Foto: Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti, SE,.M.Si, Kabag Umum, Adi Hartono, SE,.MM dan Sanoto, M.Pd saat Sosialisasi Kampanye Sekolah Sehat di Aula Sukarno, Senin (5/6/2023)
Semarang – – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat di kalangan siswa, Waliwilayah Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jateng), mengikuti kampanye “Sekolah Sehat” yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hidup sehat kepada para siswa.
Kampanye ini diluncurkan dalam sebuah acara yang diadakan saat apel pagi di Aula Sukarno BBPMP Jateng pada hari Senin (5/6/2023). Acara ini dihadiri oleh Kepala BBPMP, Kabag Umum dan Waliwilayah.
Sanoto, Widyaprada BBPMP Jateng yang mengikuti sosialisasi Kampanye Sekolah Sehat di Jakarta dalam paparannya menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan siswa sebagai salah satu prioritas utama. “Kesehatan siswa adalah investasi bagi masa depan mereka. Dengan mengajarkan mereka tentang pentingnya pola hidup sehat sejak dini, kita membantu mereka tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan produktif. Untuk peran Pemda sangat penting dalam mendukung program ini, Alhamdulillah Kabupate/Kota di Jateng sudah selesai membuat Surat Edaran satuan pendidikan.” Ungkapnya.
Sanoto menjelaskan bahwa kampanye Sekolah Sehat meliputi kampanye sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Kampanye pemenuhan kebutuhan gizi meliputi edukasi mengenai gizi seimbang melalui “Isi Piringku” dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang.
“Menghindari atau meminimalkan konsumsi makanan cepat saji, makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak; serta kantin sehat”. Ungkapnya lagi.
Sanoto menjelaskan bahwa PDM 11 yang mengurusi Sekolah Sehat mengapresiasi kepada BBPMP Jateng yang sudah mengawal penerbitan SK Sekolah Sehat Binaan sehingga menjadi satu-satunya UPT yang bergerak cepat menerbitkan SK ini.
“Terimakasih kepada Waliwilayah yang bergerak bersama dalam mengawal SK. Sedangkan SE kampanye Sekolah Sehat sudah diselesaikan oleh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dan itu bisa menjadi contoh daerah lainnya”. Jelasnya.
Sanoto menambahkan bahwa upaya untuk mewujudkan sehat fisik meliputi pembiasaan melaksanakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali; melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran.
“Optimalisasi lompat, lari, lempar, dan loncat (4L) melalui kegiatan permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat; optimalisasi kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga; serta pembiasaan jalan kaki”. Tambahnya.
Kampanye sehat imunisasi meliputi pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak usia sekolah. “Kampanye sehat imunisasi meliputi pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak usia sekolah”. Tambahnya lagi.
Sanoto menyampaikan bahwa program revitalisasi UKS melalui kampanye Sekolah Sehat mencakup siswa sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia. “Pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat”. Terangnya.
Terkait dengan sekolah sehat ini, Sanoto mengatakan bahwa ada penunjukan sekolah atau satuan menjadi sekolah binaan, di Jawa Tengah itu ada 35 Kabupaten/Kota padahal yang dibutuhkan 40 satuan dan 8 SMK.
“BBPMP Jateng Itu diwajibkan dengan adanya 40 satuan pendidikan yang dibina kesehatannya, dalam hal ini sudah ditetapkan ke-35 kabupaten kota dan sudah terpilih 48 satuan pendidikan tersebut yang akan dibina menjadi sekolah sehat “. Terangnya lagi.
Seperti diketahui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meluncurkan program revitalisasi UKS melalui kampanye “Sekolah Sehat”. Tujuannya untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan di satuan pendidikan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang selama ini belum optimal.
Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib S & Yeni E