Waliwilayah Banjarnegara Bagikan Praktik Baik Penanganan ATS pada Apel Segar BBPMP Jateng
Kota Semarang – – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah melaksanakan kegiatan rutin “Apel Segar” (Senin Berbagi dan Belajar), yang menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis antar Waliwilayah. Kegiatan yang digelar pada Senin (1/7/2024) diisi oleh Waliwilayah Kabupaten Banjarnegara, Febri dan Putut, yang menyajikan berbagai praktik baik yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan.
Salah satu praktik baik yang menjadi sorotan dan rujukan bagi daerah lain adalah penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Dalam presentasinya, Febri menjelaskan pentingnya pendidikan dalam memajukan suatu bangsa dan sebagai investasi jangka panjang yang memberikan manfaat bagi setiap anak.
“Ternak Panda Lima merupakan salah satu solusi untuk memperluas akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Melalui program ini, rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Banjarnegara dapat meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjarnegara,” ujar Febri.
Gerakan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara telah menjadi rujukan bagi daerah lain dalam penanganan ATS. Febri menambahkan, “Inisiatif ini telah memberikan hasil yang signifikan dan menjadi model yang layak ditiru oleh daerah-daerah lain.”
Dalam testimoni yang disampaikan, Turyanto dan rekan-rekannya yang kini menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) mengajak masyarakat untuk belajar di Paket A, B, dan C agar memperoleh ijazah formal.
Teguh Handoko, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Banjarnegara, turut menambahkan bahwa upaya ini memberikan anak-anak kesempatan belajar selama 11,8 tahun. “Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banjarnegara masih 6,84 tahun. Ternak Panda Lima, yang mengantar anak PAUD mendapatkan ijazah SMA, adalah salah satu solusi yang dilaksanakan oleh Dindikpora Kabupaten Banjarnegara,” ujar Teguh.
Waliwilayah Kabupaten Banjarnegara lainnya, Putut, menambahkan bahwa keberhasilan program Ternak Panda Lima tidak terlepas dari kerjasama yang erat antara berbagai pihak. “Kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sekolah-sekolah sangat krusial. Tanpa adanya sinergi ini, program ini tidak akan berjalan dengan sukses,” kata Putut.
Apel Segar ini, BBPMP Jateng berharap agar praktik baik yang dibagikan dapat menginspirasi daerah lain untuk terus berinovasi dan mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar . Program seperti Ternak Panda Lima menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kerjasama, tantangan dalam dunia pendidikan dapat diatasi untuk menangani masalah lama sekolah dan anak tidak sekolah.