Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 25 April 2020Categories: Artikel, Headline

Sri Hartati. 2020. Widyaiswara LPMP Jawa Tengah

 
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan  virtual supervisi akademik  berbasis google classroom dalam situasi siswa “belajar di rumah”  sebagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana pandemic Covid-19 di bidang pendidikan.    Dengan beragamnya kondisi yang berkaitan dengan pelaksanaan siswa belajar di rumah, sekolah perlu memastikan  pelaksanaan  siswa belajar di rumah  dapat berjalan sesuai dengan harapan.  Tentu menjadi pertimbangan utama terkait strategi supervise akademik yang akan digunakan.  Peran kepala sekolah dalam  melaksanakan supervise akademik kepada pendidik yang melaksanakan proses pembelajaran, apa pun teknik yang digunakan oleh masing-masing guru menjadi komponen yang penting.   Learning Management System (LMS) dengan berbagai jenisnya dapat menjadi alternative solusi, dengan memanfaatkan berbagai  platform LMS.   Supervisi akademik secara virtual (Virtual supervision) berbasis Google classroom dapat dijadikan solusi  dalam mitigasi pandemic Covid-19.  Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Google classroom merupakan layanan berbasis internet yang disediakan oleh Google dengan sistem e-learning sehingga dapat dijadikan media dalam melaksanakan supervise agar efisien, efektif serta interaktif.  Pengoptimalan fitur dasar  google classroom , dan menu yang ada dimodifikasi untuk dapat mengakomodasi  tahapan, ruang lingkup/aspek, serta perangkat supervise supervise. Keunggulan  Google classroom, antara lain: 1) Kaya Fitur. 2) proses setting yang cepat dan nyaman,  3) Efisien (waktu dan alat ), 4) memungkinkan komunikasi secara interaktif,  5) memudahkan untuk mengetahui tenggapan dari KS,  guru yang disupervisi maupun agenda yang harus diikuti, dan 6) penyimpanan data terpusat   dalam satu lokasi terpusat, guru yang akan mengikuti supervise.   Dengan demikian, virtual  supervision  berbasis google classroom diharapkan dapat digunakan oleh Kepala Sekolah, untuk memastikan pendidik melaksanakan proses pembelajaran secara professional dan  siswa  dapat belajar di rumah.
Kata kunci  : virrtual supervision, google classroom, mitigasi, belajar di rumah.
 
Supervisi menjadi salah satu Beban Kerja kepala sekolah menurut Permendikbud Nomor 6 tahun 2018 selain beban kerja yang lain yang berkaitan dengan tugas pokok manajerial, dan pengembangan kewirausaaan.  Diperlukan pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan prosedur supervise dengan mengembangkan perangkat supervise yang benar, serta strategi yang tepat.    Terlebih lagi pada masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini.   Distance learning memaksa kepala sekolah untuk memilih strategi yang memungkinkan untuk melaksanakan supervise akademik.  Oleh karenanya  supervise yang dilakukan secara virtual merupakan jalan utama, dengan memanfaatkan salah satu platform LMS dalam hal ini Google classroom.
LANDASAN TEORI
Supervisi Akademik
Supervisi, menjadi salah satu kompetensi yang dituntut dari seorang kepala sekolah selain kompetensi lain yaitu : kepribadian, manajerial, kewirausahaan,  dan sosial  (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah).    Secara konseptual, sebagaimana ditegaskan Glickman (2007), supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar-mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran.   Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran (Daresh, 2001).
Virtual Supervision
Strategi supervise  jarak jauh dengan menggunakan beragam teknologi komunikasi dan informasi yang terhubung ke internet, dikenal dengan virtual supervision.    Gambaran supervise virtual, setidaknya : a) merupakan proses supervise yang dilaksanakan dalam jaringan (online) di mana kepala sekolah dengan guru yang disupervisi terhubung internet, b)  supervise virtual dilaksanakan tanpa tatap muka secara langsung c) proses supervise virtual memungkinkan dilaksanakan kapan saja dan di mana saja.   Komponen yang diperlukan  yaitu: a) Konten untuk supervise, b) perangkat keras (hardware) berupa computer, laptop, tablet, smartphone, c) perangkat lunak (software), d)  strategi komunikasi antara supervisor dan guru yang disupervisi, dan e)  jaringan internet.
Google Classroom
Terdapat banyak platform yang dapat digunakan secara virtual, untuk kepentingan supervise, salah satunya Google classroom. Google Classroom, dapat diterapkan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan suvervisi.   Perlu dipahami bahwa sebenarnya Google classroom ini lazimnya digunakan oleh guru untuk pembelajaran dalam jaringan, denggan anggota para siswa.   Google Classroom ini memungkinkan interaksi antara guru yang disupervisi dengan supervisor  menjadi lebih efektif, dan yang terpenting adalah platform ini terjangkau dan aman, karena disediakan secara gratis dan tidak pernah menggunakan konten pengguna atau data guru  untuk tujuan periklanan.
PEMBAHASAN
Dalam kaitan virtual supervision, google classroom ini dimodifikasi penggunaan menu dan fiturnya untuk kepentingan supervise akademik.  Untuk menggunakannya dapat mengikuti langkah-langkah berikut ; 1) Pastikan tersedia akun Google, jika belum memiliki maka langkah pertama adalah mendaftar terlebih dahulu. 2) Setelah itu, akses laman Classroom.google.com dan login menggunakan akun Google. Jika sudah masuk ke halaman utama Google Classroom, pilih tanda “+” ditepi kanan atas.  Karena kepala sekolah sebagai pemegang kewenangan supervise maka di google classroom sebagai Guru, dengan pilih “Create Class,” kemudian centang syarat dan ketentuan, lalu masukan nama kelas, bagian, subjek, kamar, lalu pilih create.  3) Setelah itu Google Classroom siap digunakan, dan bagikan kode kepada guru-guru yang akan disupervisi untuk gabung kelas atau “join class”. 4) Langkah yang sama juga dapat diterapkan jika ingin mengakses Google Classroom melalui aplikasi. Langsung buka aplikasi tersebut, kemudian login menggunakan akun Google. Untuk membuat kelas dapat dilakukan cara yang sama seperti membuat kelas di Classroom versi website. 5) Google Classroom ini dapat diakses melalui website maupun lewat aplikasinya. Jika ingin menggunakannya lewat aplikasi, pengguna dapat mengunduhnya secara gratis di Google PlayStore dan App Store. 6) Berbagai fasilitas yang terdapat pada menu, perlu dipelajari dan dicermati  dengan baik.  Kemudian kita gunakan dengan cara memodifikasi peruntukan menu2 yang ada, sebagai transformasi penggunaan google classroom untuk pembelajaran dari guru ke siswa, menjadi supervise dari kepala sekolah ke guru.  Menu Utama pada google classroom yaitu ; forum, tugas kelas, anggota dan nilai.  7) Selanjutnya, gunakan menu-menu tersebut dengan fungsi supervise ;  a) Forum,  merupakan menu yang dapat digunakan oleh  kepala sekolah untuk menyampaikan informasi bahwa terkait kepentingan supervise yang harus menerapkan social distancing, maka  kepala sekolah membuka google classroom.  Forum ini juga dapat digunakan untuk berdiskusi interaktif dan multi arah antara kepala sekolah dengan semua guru anggota kelas, b) Tugas kelas, Menu tugas kelas, meliputi ; tugas kelas, quiz, pertanyaan, materi, topic.  Topik untuk mengakomodasi Tahapan supervise yaitu : Tahap perencanaan sebagai Topik 1, Tahap Pelaksanaan Topik 2, Tahap Hasil supervise untuk Topik 3, dan Topik 4 adalah Tahap Tindak Lanjut.  Setiap Topik dapat didesain dengan melengkapi sub menu quiz yang dapat dibuat  terhubung dengan google, dan dijawab juga secara online, kemudian tanya jawab yang bisa langsung direspon oleh guru yang disupervisi dan supervisor serta antar guru, kemudian mengunggah materi atau bahan-bahan dan dokumen yang terkait.  Misalnya untuk Topik Perencanaan, maka dokumen yang dapat diunggah ke folder materi dimulai dari SK Tim Supervisor jika supervise memberdayakan guru-guru senior, Rekomendasi Hasil analisis supervise tahun sebelumnya, Rekomendasi hasil analisis rapor mutu, Program Supervisi, Jadwal supervise, perangkat 8 SNP, dan dokumen lain yang relevan.  Setelah diunggah dan dikirim untuk semua guru anggota classroom, maka dapat diakses kapanpun dan diamanapun.  Semua materi yang ada, otomatis terhubung ke Google drive  dan dapat diakses dengan mudah.  Untuk jadwal supervise, juga dapat dijabarkan per tanggal pada menu Google calendar.  Pada Topik 2, Pelaksanaan, maka kepala sekolah dapat mengunggah form-form yang digunakan dalam supervise dan dapat diakses oleh semua guru,  dan setelah supervise dilaksanakan, maka form-form yang telah diisi, diunggah oleh guru yang bersangkutan di Tugas 2.  Topik 3, Hasil Supervisi digunakan untuk mengunggah hasil supervise oleh kepala sekolah dengan ruang lingkup perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. Topik 4 Tindak Lanjut, memuat rencana Tindak Lanjut hasil; supervise yang spesifik untuk atas nama guru masing-masing, sesuai dengan data hasil supervise.  c) Anggota, berasal dari semua guru baik yang ASN maupun non-ASN yang memeiliki SK penugasan sebagai guru di sekolah tersebut.  d) Nilai, merupakan menu hasil supervise yang meliputi nilai kualitas perangkat pembelajaran masing-masing guru, nilai proses pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.  Nilai dapat diakses pada menu Nilai secara rekapitulasi semua guru, dengan panduan penskoran dan rubric yang telah ditentukan di awal.
PENUTUP
Simpulan
Supervisi secara virtual menggunakan google classroom karena  kaya akan fitur dan menu yang sangat memungkinkan untuk mengakomodasi mekanisme supervise dan sesuai dengan fungsi serta tujuan supervise uaitu untuk memberikan bantuan teknis kepada guru agar dalam melaksanakan pembelajaran professional, dan memastikan bahwa siswa dapat belajar di rumah apapun metode yang digunakan guru.
Saran
Penerapan supervise secara virtual dengan menggunakan google classroom, disarankan ; a) tersedia sambungan internet dengan cukup, b) perlu upaya meningkatkan literasi IT guru, c) perlunya  komitmen dengan semangat belajar bersama, dan d) perlu dikembangkan lagi dengan memodifikasi penggunaan platform lain yang mendukung.
 
REFERENSI
Aseltine, J.M dan Faryniarz J.O. 2011. Supervision for Learning: A performance Based
Approach to Teacher Development and School Improvement. Alexandria. ASCD.
Daresh, John C. 2001. Supervision as proactive leadership. 3rd ed. Prospect Heights, IL:
Waveland Press.
Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional
Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/10/17441171/15-protokol-penanganan-virus-corona-di-area-pendidikan-seperti-apa?page=all
https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/17/112301071/belajar-di-rumah-ini-panduan-untuk-guru-orangtua-siswa-dan-kepala-sekolah?page=2
https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/17/121116571/panduan-5-tahap-proses-belajar-di-rumah-untuk-sekolah-dan-orangtua
PP 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19)
Supervisi Akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. 2006. Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah Pendidikan Dasar. Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK
Depdiknas.
Wiles, J. dan J. Bondi. 1986. Supervision: A Guide to Practice. Second Edition.
Wiles, Kimball. 1987. Supervision for Better School. New York: Prentice Hall, Inc.
 
Gambar: http://www.coms.com.sa/educational-supervision/