Published On: 5 March 2024Categories: Berita, Headline

Semarang – Pada Bimbingan Teknis Arkas dan Markas Pemerintah Daerah Tahun 2024, yang berlangsung mulai hari Senin hingga Rabu, tanggal 4-6 Maret 2024 di Aula Hatta BBPMP Jateng.

Alif Noor Hidayati, Ketua Tim Kerja 01, mengungkapkan pentingnya transformasi dalam perbaikan sistem dan kebijakan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP). Dalam sambutannya, Alif menyoroti upaya Kemendikbudristek untuk mendorong inovasi dalam ekosistem pendidikan.

Alif mengatakan, Transformasi ini diawali sejak tahun 2020 melalui Merdeka Belajar episode ke-3, dengan fokus pada perbaikan sistem penyaluran dana BOSP.

“Ada empat kebijakan utama yang menjadi sasaran transformasi ini, termasuk penyaluran dana BOSP langsung ke rekening satuan pendidikan, fleksibilitas penggunaan dana, dan peningkatan akuntabilitas penggunaan dana”. Ungkapnya

Ia menambahkan, hasil dari langkah transformasi ini sangat positif, dengan penyaluran dana BOSP langsung ke rekening satuan pendidikan berhasil mengurangi keterlambatan sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Selain itu, hasil survei dari Bank Kompas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dan pemerintah daerah merasa bahwa penyaluran dana BOSP langsung sangat memudahkan”. Ungkapnya lagi.

Meskipun demikian, Alif juga mengakui bahwa masih ada tantangan yang dihadapi, terutama terkait performa penyaluran dana BOSP. Namun, penyerapan dana BOSP meningkat, menunjukkan bahwa satuan pendidikan lebih optimal dalam membelanjakan dana tersebut.

“Untuk itu dalam upaya meningkatkan performa penyaluran dana BOSP, Kemendikbudristek melakukan relaksasi kebijakan, termasuk mempercepat penyaluran dana Tahap 1 dan menggeser waktu verifikasi dan validasi laporan pertanggungjawaban dana BOSP”. Tambahnya.

Sukamat, PIC kegiatan Bimbingan Teknis ARKAS dan Markas Pemerintah Daerah Tahun 2024, mengungkapkan, Bimbingan Teknis ARKASdan Markas ini bertujuan agar peserta mampu memahami kebijakan dan melakukan perencanaan berbasis data, serta menguasai aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS).

“Kegiatan ini bertujuan agar peserta mampu memahami kebijakan Kemendikbudristek, melaksanakan perencanaan berbasis data, dan menguasai aplikasi ARKAS”. Tegasnya.

Sukamat berharap peserta dapat menyusun rencana tindak lanjut yang memadai setelah mengikuti kegiatan ini. Melalui peningkatan literasi dan penguasaan teknologi, “diharapkan peserta dapat memanfaatkan dana BOSP secara lebih tepat sasaran dan akuntabel”. Tegasnya lagi.

Transformasi dalam penyaluran dana BOSP menjadi langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan gotong royong dan kerja sama antara Kemendikbudristek, pemerintah daerah, dan semua pemangku kepentingan, diharapkan pendidikan di Tanah Air dapat semakin berkualitas dan inklusif.