Published On: 15 November 2022Categories: Berita, Headline
Kepala BBPMP Provinsi JawaTengah, Nugraheni Triastuti, saat menerima kunjungan Pengurus JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Provinsi Jawa Tengah di Ruang WBBM, Hari Jumat (11/11/2022).

Semarang – Rapor Pendidikan di satuan pendidikan merupakan instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara komprehensif baik untuk evaluasi internal maupun eksternal.  Satuan pendidikan dapat dengan mudah menyusun rencana dengan baik menggunakan basis data yang sudah terintegrasi dan komprehensif ini.

Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti saat menerima kunjungan dari Pengurus JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) wilayah Jawa Tengah di Ruang WBBM BBPMP Jawa Tengah pada hari Jumat (11/11/2022). Dikatakan Heni biasa Nugraheni disapa, Rapor Pendidikan menjadi referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan.

“Rapor Pendidikan Indonesia bertujuan agar satuan pendidikan dapat mengidentifikasi tantangan pendidikan di satuan pendidikan dan menjadi bahan untuk refleksi. Sehingga, bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data,” ungkapnya kepada Pengurus JSIT yang hadir.

Keberadaan sekolah swasta, lanjut Heni, semakin memperkuat keberagaman pendidikan dalam rangka meningkatkan cakupan dan partisipasi usia sekolah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Dengan kehadiran JSIT dapat menjadi salah satu pilihan peserta didik untuk bersekolah.

“Dengan kehadiran sekolah swasta termasuk yang bergabung dalam JSIT semakin meningkatkan angka partisipasi sekolah bagi anak usia sekolah, apalagi sesuai informasi tadi, JSIT telah mengelola 508 lembaga baik di tingkat PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sebagai dukungan pada APS di Provinsi Jawa Tengah,” tambah Heni.

Rapor Pendidikan sebagai satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional dapat menjadi rujukan seluruh lembaga pendidikan yang dikelola JSIT. Hasil rekomendasi yang ada di Rapor Pendidikan, dapat dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan mutu. “Saat ini ada 5 indikator prioritas yang harus ditindaklanjuti: Literasi, Numerasi, Karakter, Iklim Keamanan dan Iklim kebinekaan,” pesan Heni kepada rombongan JSIT.

Heni juga mengapresiasi atas banyaknya sekolah yang tergabung dalam JSIT lolos pada Program Sekolah Penggerak (PSP) dan mendapatkan pendampingan dari Kemendikbudristek. Hal ini menjadi nilai tambah dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Sekolah penggerak dari JSIT ini lebih siap dalam implementasinya sehingga murid mendapat layanan pembelajaran yang kreatif, inovatif, berkarakter.

Apalagi sekolah penggerak dari anggota JSIT sudah melaksanakan praktik baik. Ini dapat menjadi contoh baik dari sekolah yang tergabung dalam JSIT lain. Sekolah PSP anggota JSIT bisa dijadikan narasumber dan fasilitator agar praktik baik dalam melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) terimbas ke sekolah anggota JSIT lainnya,” terang Heni lagi.

Sementara itu, Ketua JSIT Wilayah Jawa Tengah Zaenal Abidin mengungkapkan 7 orang yang ikut bersama pada audiensi ini merupakan kepengurusan yang baru di JSIT Wilayah Jawa Tengah.  Saat ini, JSIT Wilayah Jawa Tengah mengelola 508 satuan pendidikan yang terdiri dari 295 PAUD, 136 jenjang SD, 59 jenjang SMP dan 18 jenjang SMA/Sederajat.

“Kami berterimakasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini. Dan mohon saran dan bimbingannya dari BBPMP Jawa Tengah agar kerjasama ini terus berlanjut, saling bersinergi dan kolaborasi,” kata Zaenal Abidini, yang didampingi Sekretaris Isnandariawan dan perwakilan dewan pembina pusat JSIT.

Dalam kesempatan tersebut, Zaenal juga menyampaikan undangan puncak Hari Guru Nasional JSIT kepada Heni. Diharapkan Zaenal, Kepala BBPMP Jawa Tengah dapat hadir di acara pembukaan yang direncanakan pada tanggal 26 November 2022 di Surya Yudha Park Kabupaten Banjarnegara. (PUL/LBS)