Published On: 10 April 2023Categories: Berita, Headline

Keterangan Foto: Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti SE.,M.Si saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan Diskusi Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Aula Soekarno hari Senin 10 April 2023.

Semarang – – Learning 4.0. saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yang merupakan konsep pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi digital terbaru seperti kecerdasan buatan, analisis data, Internet of Things (IoT), virtual reality, dan augmented reality untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran. Konsep ini juga menekankan pada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan pendekatan pembelajaran yang personalisasi (personalized learning), sehingga memungkinkan individu untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BBPMP Jateng Nugraheni Triastuti,  saat membuka Kegiatan Diskusi Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran tahun 2023 yang dilaksanakan pada hari Senin 10 -12 April di Aula Soekarno.

Nugraheni mengatakan bahwa dalam konteks Learning 4.0, siswa tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga harus menjadi produsen dan pencipta konten.

“Hal ini juga memungkinkan interaksi yang lebih aktif antara siswa dan guru, serta memperluas ruang lingkup pembelajaran ke dalam lingkungan belajar yang lebih luas, seperti komunitas online dan kerja kolaboratif. Kami berharap kepada Bapak/Ibu peserta kegiatan ini agar bisa menerapkan di kabupaten kota masing-masing dalam rangka meningkatkan Delta AN yang menjadi target kita semua”. Pesannya.

Diharapkan dengan learning 4.0 ini, para guru bisa memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga bisa membantu siswa untuk meningkatkan nilai AN di satuan pendidikan masing-masing dalam peningkatan keterampilan digital bagi siswa.

“Guru dan siswa akan terbiasa dengan penggunaan teknologi digital, dan dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di era digital, dengan memanfaatkan teknologi digital, siswa dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka sepanjang hayat, sehingga dapat memenuhi tuntutan masa depan di era digital yang bisa menjadi bekal dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa”. Tegasnya.

Sementara itu Sukamat, PIC kegiatan diskusi strategi peningkatan kualitas pembelajaran tahun 2023 yang dilaksanakan oleh  BBPMP Jawa Tengah diikuti peserta berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 36 orang, Korwas Kabupaten/Kota dari SD SMP 70 orang, Korwas SMA 13 orang, K3S dan MKKS 70 orang serta Wawil sebanyak 36 orang.

“Saya berharap dengan diadakannya kegiatan diskusi strategi peningkatan kualitas pembelajaran tahun 2023 untuk menggali, menemukan, dan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan Delta asesmen nasional tahun 2023 di provinsi Jawa Tengah”. Tegasnya.

Sukamat menjelaskan bahwa Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi minimum survei karakter dan survei lingkungan belajar.

“Sedangkan Asessmen Kompetensi Minimum adalah pengukuran kompetensi peserta didik dalam literasi dan numerasi. Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks, sedangkan numerasi adalah kemampuan berpikir untuk melakukan konsep, prosedur, fakta, dan alat pengaturan masalah sehari-hari dan survei karakter adalah pengukuran terhadap sikap, kebiasaan, nilai-nilai atau values berdasarkan enam aspek profil belajar Pancasila”. Tegasnya lagi.

Seperti diketahui berdasarkan Permendikbud ristek RI Nomor 11 tahun 2002 BBBMP adalah unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah.

Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib Supriyadi