Para Peserta Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang Dilaksanakan oleh Dikdasmen PDM Kabupaten Klaten
Klaten – – Sebagai tindak lanjut Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Mandiri dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) Bagi Organisasi Penyelenggara Pendidikan yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu di BBPMP Provinsi Jawa Tengah. Banyak Pimpinan daerah Dikdasmen Muhammadiyah telah mengadakan tindak lanjutnya seperti di Kabupaten Klaten.
Tindak lanjut dari kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut di atas sudah dilaksanakan untuk seluruh jenjang sekolah dibawah Dikdasmen PDM Kabupaten Klaten yang dilaksanakan bertahap mulai bulan Agustus sampai selesai.
Wahono salah satu narasumber kegiatan yang dilaksanakan oleh Dikdasmen PDM Kabupaten Klaten melaporkan untuk tindak lanjut sosialisasi IKM , majelis dikdasmen PDM Klaten langsung koordinasi dengan Sekolah Penggerak Muhammadiyah, langsung action untuk workshop dan bintek per-jenjang sampai selesai pada bulan September 2022.
Ketua Dikdasmen PDM Kabupaten Klaten, H. Abd Salim dam sambutannya menyampaikan, di Kabupaten Klaten ada 14 sekolah Muhammadiyah yang masuk menjadi sekolah penggerak di Angkatan 1 dan 2. 14 sekolah itu terdiri dari jenjang SD 8, SMP 4, SMK 2 yang bisa menjadi motor perubahan.
“Kami berharap Sekolah Penggerak yang berada di lingkungan Muhammadiyah ini harus menjadi motor perubahan kualitas pendidikan baik untuk capaian Rapor Pendidikan dan capaian literasi, numerasi untuk para siswa. Selanjutnya bisa menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman, terhindar dari masalah perundungan melalui Implementasi kurikulum Merdeka”. Pesannya.
Beliau juga berpesan kepada para guru agar melaksanakan pelatihan mandiri di satuan pendidikan dengan memanfaatkan PMM dan menyelesaikan seluruh modul, sampai unggah karya nyata, semua modul harus segera diselesaikan pendidik di sekolah Muhammadiyah agar dapat memfasilitasi layanan belajar kepada siswa.
“Kami berharap komunitas belajar melaksanakan pelatihan mandiri bagi guru Muhammadiyah di satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Klaten, undang narasumber dari sekolah Muhammadiyah yang masuk menjadi sekolah penggerak agar bisa mendampingi dan bisa membantu sekolah Muhammadiyah lain”. Pesannya lagi.
Wahono salah satu narasumber kegiatan workshop ini memberikan keterangan bahwa para Narasumber kegiatan ini ada beberapa orang yaitu” Drs. H. Wahono, M. Pd., Fajar Purnomo, S. Pd., Drs. H. Suranto dan Latifah Laila, S. Para narasumber yang Berkomitmen memberikan materi Kurikulum Merdeka.
“Kami berkolaborasi memberikan materi kepada 56 guru yang berasal dari 14 SMK Muhammadiyah agar paham tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Berubah di satuan Pendidikan masing-masing sehinggga perubahan dari Kurikulum sebelumnya menjadi Kurikulum Merdeka ini betul-betul dipahami oleh seluruh guru di lingkungan sekolah SMK Muhammadiyah”. Ujarnya.
Guru sebagai ujung tombak di dalam pelaksanaan seluruh proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka dituntut harus mampu memahami profile, komponen, dan substansi dari kurikulum merdeka karena memudahkan guru dalam operasionalisasinya dalam proses belajar mengajar”. Ujarnya lagi.
Setelah workshop jenjang SMK selesai,dilanjutkan untuk jenjang SD dan SMP sampai selesai di Muhammadiyah se Kabupaten Klaten agar seluruh guru di sekolah paham bagaimana Implementasi Kurikulum Merdeka diterapkan di satuan pendidikan jalur merdeka berubah.
“Workshop telah dilaksanakan dan sudah di ikuti oleh seluruh jenjang sekolah mulai SD, SMP, SMA, SMK Muhammadiyah yang melaksanakan jalur implementasi kurikulum merdeka (IKM) jalur mandiri berubah yang mana memberikan keleluasaan bagi masing – masing sekolah Muhammadiyah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan penggunaan perangkat ajar yang telah tersedia pada satuan pendidikan di kelas 1, kelas 4, kelas 7 dan kelas 10 yang sudah disediakan di Platform Merdeka Mengajar. Diharapkan semua guru bisa menyelesaikan secara mandiri seluruh modul melalaui komunitas belajar di satuan pendidikan”. Pungkasnya.