Purworejo – – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam implementasi Program Pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah. FGD ini dilaksanakan pada hari Selasa, (5/3/2024), di Ruang Pertemuan Dindikbud, dengan dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait.
Program Guru Penggerak telah menjadi salah satu inisiatif penting dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Kabupaten Purworejo sendiri telah mengambil langkah maju dengan mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah, sebagai upaya untuk memaksimalkan peran mereka dalam memimpin dan mengelola sekolah.
Dalam pembukaan FGD, Sri Anteng, Kabid Ketenagaan Dindikbud Kabupaten Purworejo, menyampaikan bahwa proses pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah masih terus berlanjut, untuk memastikan bahwa mereka memenuhi syarat.
“Sedangkan untuk GP yang akan menjadi Pengawas Sekolah, pengangkatannya akan disesuaikan dengan hasil uji kompetensi”. Tegasnya.
Ia mengatakan, Program Guru Penggerak telah menjadi salah satu inisiatif penting dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan.
“Dindikbud Kabupaten Purworejo telah mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah, sebagai upaya untuk memaksimalkan peran mereka dalam memimpin dan mengelola sekolah. Semoga kita bisa segera mengisi kekosongan formasi Kepala Sekolah yang berasal dari Guru Penggerak”. Tegasnya lagi. Sementara itu Syaifulloh, Konsultan BBPMP Jateng, memberikan apresiasi terhadap kebijakan yang diambil di Kabupaten Purworejo, di mana GP diangkat sebagai Kepala Sekolah.
“Kami berharap bahwa kekosongan formasi Kepala Sekolah segera terisi oleh Guru Penggerak yang tersedia, sehingga pada bulan Mei 2024, kekosongan ini bisa terisi baik PLRT maupun definitif di satuan pendidikan. Semoga langkah ini segera mempercepat transformasi pendidikan di satuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar”. Ungkapnya.
Mampuono, Waliwilayah BBPMP Jateng untuk Kabupaten Purworejo, menyatakan bahwa tujuan dari FGD ini adalah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan terkait program pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah di Kabupaten Purworejo.
“Mari kita menganalisis semua strategi melalui pendekatan SO (Strengths-Opportunities), WO (Weaknesses-Opportunities), ST (Strengths-Threats), dan WT (Weaknesses-Threats) dalam proses pengangkatan GP menjadi Kepala Sekolah di KabupatenPurworejo.”. Ajaknya ketika memimpin diskusi.
Mampuono, juga menekankan pentingnya analisis SWOT dalam proses pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah.
“Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi, dapat dibuat strategi yang lebih tepat dan efektif untuk mendukung keberhasilan program ini dalam mencapai tujuannya”. Jelasnya sambil memberikan penguatan pada setiap materi yang didiskusiakan.
Ia menqmbahkqan,Focus Group Discussion (FGD) Tindak Lanjut kebijakan Program Guru Penggerak di Kabupaten Purworejo telah berlangsung dengan antusiasme dan komitmen dari berbagai pihak terkait.
Harapan besar terletak pada proses pengangkatan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah, yang diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan transformasi pendidikan di Kabupaten Purworejo.
“Dengan kolaborasi dan analisis yang mendalam melalui FGD ini, diharapkan langkah-langkah selanjutnya dapat diambil dengan lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalaui transformasi pendidikan dengan mengangkat Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah”. Pungkasnya.