Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 9 April 2020Categories: Artikel, Headline

Oleh: Lulud Prijambodo Ario Nugroho, PTP LPMP Jawa Tengah
Latar Belakang
Merdeka Belajar!!!
Merupakan target belajar siswa saat ini. Tentu saja merdeka belajar ini harus diawali konsep dengan yang namanya “merdeka mengajar”. Bagaimana prinsip merdeka mengajar. Beberapa konsep sudah bermunculan. Tapi, disini kami lebih setuju dengan konsep memerdekan guru dengan cara menguatkan keterampilan guru. Semakin gurunya terampil, pasti akan semakin kaya strategi pembelajaran yang dikuasai oleh guru. Pada akhirnya guru akan semakin terbuka dengan cara belajar siswa, baik itu belajar secara langsung di kelas ataupun belajar secara daring di kelas maya.
Saat ini pembelajaran daring atau pembelajaran yang memanfaatkan Hypermedia sudah menjadi bagian dari proses pembelajaran. Pembelajaran daring merupakan kepanjangan dari pembelajaran dalam jaringan internet. Banyak sekali model-model pembelajaran elektronik yang berkembang. Namun pada kajian ini sengaja difokuskan pada model pembelajaran flipped classroom. Flipped classroom merupakan suatu model pembelajaran daring yang mudah diterapkan. Selain itu model ini juga dapat diterapkan di kelas secara langsung.
Hypermedia yang dikaji pada tulisan ini juga dikhususkan hanya menggunakan youtube. Walaupun di atas awan juga terdapat beribu-ribu hyperlink yang siap digunakan. Mengapa dipilih youtube???  Karena hyperlink youtube saat ini merupaka hypermedia yang sudah sangat dikenal baik oleh guru, siswa maupun wali siswa. Sehingga kendali proses pembelajaran dapat dilakukan secara lebih gampang.
Sebelum kita masuk pada kajian pembelajaran, ada baiknya kita ingat kembali konsep belajar. Belajar merupakan suatu proses penemuan pada diri pembelajar, siapapun itu. Pada proses belajar, Ingatan atau memori kita terbagi dalam dua kategori yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Fungsi ingatan jangka pendek adalah untuk menyimpan pesan pesan sementara yang masuk ke pembelajar. Adapun ingatan jangka Panjang adalah pesan-pesan yang masuk ke jangka pendek tadi akan diproses kembali, untuk selanjutnya disimpan ke dalam memori jangka lama. Tentu saja pesan yang disimpan merupakan pesan yang memang bersifat penting dan diperlukan dalam jangka waktu lama.
Kegiatan supaya suatu pesan dapat masuk ke memori jangka lama, terdapat dua hal. Pertama, memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna (meaningfull learning) merupakan proses menghubungkan pesan baru pada pesan pesan yang telah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif biasanya berupa fakta, konsep dan penggabungan dari beberapa fakta atau konsep. Penghubungan ini akan memudahkan siswa dalam mengingat pesan tersebut dalam jangka waktu lama.  Di sinilah penting penyajian appersepsi diawal setiap proses pembelajaran.
Kedua, Melibatkan siswa secara emosional. Siswa kita ajak untuk memahami perlunya materi yang akan dipelajari.  Kalau siswa  sudah mengerti betapa pentingnya materi tersebut untuk kepentingan mereka,  maka biasanya  siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
Tujuan
Tujuan tulisan disusun untuk memberikan panduan bagi guru saat akan memulai pembelajarannya baik secara daring maupun tatap muka dengan memanfaatkan youtube sebagai sumber belajar tambahan bagi siswa, disamping buku elektronik yang sudah sesuai dengan kurikulum.
 
Apakah Youtube itu
Youtube, merupakan salah satu anak perusahaan milik google inc.. Youtube merupakan aplikasi yang memberi informasi berupa video. Dengan aplikasi you tube, kita dapat meng-unggah video dengan syarat kita sudah memiliki memiliki akun yang terdaftar. Film tersebut dapat di akses oleh seluruh pemirsa youtube. Ada beberapa macam isi film yang biasa diunggah, yaitu buatan pengguna dan klip klip ( film bioskop, TV, music ataupun blog atau biasa disebut vlog (video blog). Durasi film yang dapat diunggah melalui youtube secara gartis lebih kurang 15 menit.
Youtube memiliki beberapa keuntungan apabila digunakan pada proses pembelajaran. Keuntungan tersebut, yaitu a) dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Dengan mengamati beberapa film, kita akan dapat cepat memahami topik yang sedang akan kita kuasai; b)dapat menjadi pengganti diri kita saat kita akan menyampaikan informasi atau materi pelajaran; c) dapat menghasilkan uang, apabila pengunjung atau pemirsa film kita banyak, maka dapat memberi kesempatan pada iklan untuk masuk ke youtube kita melalui channel khusus.

Gambar 1. Portal www.youtube.com
Penerapan Model Pembelajaran-e Flipclassroom dengan memanfaatkan youtube sebagai sumber belajar
Flipped classroom merupakan strategi pembelajaran yang meminimalkan jumlah instruksi secara langsung (graham Brent, 2013). Pada praktiknya, guru untuk mengubah  cara memberi instruksi. Akibat tindakan guru tersebut dapat membuat siswa memaksimalkan interaksi antar sesama siswa pada proses pembelajaran. Strategi flip ini memerlukan perangkat tambahan yang dapat mendukung materi pelajaran. Salah satu bentuk dukungan pada strategi ini adalah digunakannya jaringan internet. Dengan jaringan internet siswa dapat mengakses materi jauh lebih merdeka dan luas.
Hal ini memberikan kemerdekaan pada siswa dalam mengelola waktunya untuk belajar. Guru dalam memberikan pembelajaran di kelas harus mempersiapkan strategi dan materi sebaik baiknya. Prosedur harus dibuat dengan teliti. Tapi pada tulisan ini, kegiatan persiapan guru adalah membuat prosedur belajar dan video pembelajaran yang mungkin buatan sendiri dan di upload di youtube atau dapat langsung dihubungkan dengan  www.youtube.com
Pembelajaran flipped classroom memberi kesempatan kepada siswa untuk bereskplorasi sebelum akhirnya diberi penguatan oleh guru saat proses tatap muka. Desain pembelajaran flip memberi waktu bagi siswa untuk eksplorasi materi pelajaran secara luas, tetapi proses tersebut dikerjakan di rumah, baik secara mandiri atau berkelompok. Setelah ber eksplorasi, siswa menuliskan hasil belajarnya secara tertulis. Apa saja yang ditulis? Dalam hal ini, tulisan  dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu deskripsi proses, hasil belajar yang diperoleh dan pada bagian apa siswa belum jelas. Cara menuliskan hasil belajar siswa juga memiliki banyak bentuk, antara lain tulisan tangan, laporan dalam bentuk word ataupun paparan dalam bentuk power point. Materi pelajaran pada penerapan model pembelajaran flipped classroom, dapat disampaikan melalui berbagai strategi. misalnya, penggunaan video pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Selain itu juga perlu disiapkan link-link yang berisi paparan materi pelajaran yang akan disampaikan. Perlu diperhatikan, bahwa memberikan beberapa sumber belajar yang berbeda sudat pandang untuk menjelaskan satu materi akan membuat siswa lebih memahami isi materi.
Flipped classroom juga dikenal sebagai model pembelajaran prosesnya dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Beberapa keterampilan tersebut diantaranya adalah berkolaborasi, penemuan masalah, pembuatan proyek dan  penyelesaian masalah. Pada saat siswa menemukan masalah tertentu yang sulit diselesaikan, mereka tidak akan mudah menyerah. Model Pembelajaran ini apabila dikembangkan penerapannya dengan menggunakan www.youtube.com akan lebih menarik. Karena proses eksplorasi siswa akan semakin maksimal apabila sumber belajar yang diberikan bukan sesuatu yang monoton dan mengikuti proses prosedur saja. memberikan anak film film yang menantang dan bukan sekedar patuh kurikulum  akan lebih merangsang belajar siswa.
Pada gambar 1 disajikan gambar Piramida Pembelajaran, piramida tersebut  memberi penjelasan tentang cara yang paling efektif bagi seorang pembelajar untuk menyerap suatu materi. Dijelaskan, bahwa cara yang paling efektif supaya materi cepat diserap dapat terjadi, jika guru melibatkan banyak strategi. Semakin banyak cara yang digunakan semakin cepat kita menguasai suatu materi. Piramida ini dibuat oleh Edgar Dale (1969) dan National Training Laboratories, Amerika Serikat.

Gambar 2. Piramida Pembelajaran
Beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh guru sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan model ini, adalah:

  1. Menyiapkan hypermedia, dalam hal ini berupa video pembelajaran yang tersedia di fitur youtube, atau di sumber belajar rumah belajar. Kemudian guru mengirimkannya kepada siswa minimal satu minggu sebelum kegiatan belajar di kelas.
  2. Menyiapkan petunjuk atau pedoman belajar yang akan dikerjakan siswa di rumah.
  3. Pedoman belajar berisi antara lain, a) langkah langkah belajar mandiri; b) langkah langkah pengerjaan tugas; c) gambaran hasil produk yang akan dikumpulkan; d) Teknik pengumpulan tugas.

Adapun aktivitas belajar siswa di rumah adalah:

  1. Siswa menerima tugas dari guru;
  2. Siswa menerima link-link materi yang akan dipelajari di rumah;
  3. Siswa menerima pedoman belajar;
  4. Siswa menerima pedoman pembuatan produk yang akan dikumpulkan;
  5. Siswa mempelajari pedoman yang telah diterima;
  6. Belajar mandiri atau kelompok sesuai dengan pedoman yang telah diterima dari guru;
  7. Siswa membuat rancangan atau catatan singkat tentang materi yang dipelajari.
  8. Siswa membuat laporan sesuai dengan pedoman yang telah diterima
  9. Siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan pedoman belajar

Setelah aktivitas di rumah selesai, tentu saja guru harus memberikan penguatan atas hasil belajar siswa  secara mandiri tersebut. Proses tatap muka dengan siswa boleh secara langsung di kelas atau menggunakan aplikasi daring (missal menggunakan webex, zoom, hang out atau aplikasi yang lain). Adapun aktivitas guru dan siswa saat saat proses di kelas adalah:

  1. Pendahuluan

Pada tahap ini, sebaiknya guru menanyakan pengalaman belajar yang telah dilakukan, pertanyaan yang disampaikan kepada siswa sebaiknya meengaitkan kepada pengalaman siswa saat belajar mandiri, yaitu: a) pengalaman yang menyenangkan; b) kesulitan yang dihadapi saat belajar mandiri; c) tingkat kesulitan materi yang dipelajari; d) bagus tidaknya video yang dijadikan sebagai dasar sumber belajar; e) pengalaman menarik yang muncul saat belajar mandiri. Pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan pada proses apersepsi siswa. Dalam hal ini dimulai dari hal yang menyenangkan.

  1. Kegiatan Inti

Aktivitas kegiatan inti antara lain adalah: a) diskusi kelompok, pada kegiatan ini setiap siswa berperan untuk menyampaikan temuan masing masing dalam kelompok; b) dalam kelompok mereka juga boleh mempraktikkan temuan tersebut dalam bentuk paparan ataupun demonstrasi; c) sesuai dengan hasil kerja mandiri; d) Guru megajak siswa untuk saling mengkomunikasikan antar kelompok, bentuknya bisa berupa presentasi kelompok atau demonstrasi.

  1. Kegiatan Penutup

Pada tahap ini, simpulan dan refleksi dilakukan oleh guru dan siswa secara Bersama sama dan pada bagian akhir, guru memberikan penguatan hasil belajar.
Lingkungan Belajar
 Pembelajaran  pembelajaran flipclasroom dapat diterapkan di kelas dengan baik, apabila memenuhi syarat. Syarat tersebut adalah:

  1. Jam pelajaran terlalu sedikit;
  2. Materi pelajaran terlalu banyak;
  3. Materi dapat dipelajari dengan menggunakan sumber belajar online;
  4. Materi pelajaran dapat diarahkan kepada pembuatan proyek, berbasis masalah atau studi literasi;
  5. Waktu luang untuk belajar di rumah cukup;
  6. Tersedianya perangkat belajar yang memadai bagi siswa di rumah, walaupun hanya dapat diakses oleh siswa secara berkelompok;

Pada prinsipnya suatu pembelajaran jaman merdeka belajar adalah untuk membantu siswa supaya dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Siswa kita bukanlah bonsai yang arah tumbuh dan kembangnya bisa diubah sekehendak hati kita. Atau bahkan dikerdilkan makna siswa kita hanya untuk menjadi pesuruh, kuli atau pekerja pabrik. Mari, kita dampingi pertumbuhan siswa kita secara merdeka, bebas. Siswa perlu dibekali keterampilan literasi yang tinggi, sehingga mampu menjadi pemecah solusi yang kreatif.
Sumber Pustaka
Ibnu, T, 2014. Mendesain model pembelajaran inovatif, progressif, dan konstektual : konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum 2013. Jakarta: Kencana
Ozdamli, F., & Asiksoy, G. (2016). Flipped classroom approach. World Journal on Educational Technology: Current Issues, 8(2), 98–105.
Joyce, Bruce. 2009.  Models Of Teaching. Pustaka Belajar
Danesi, Maercel. 2016. Learning and Teaching Matematics in Global Village Math Education in the Digital Age. Switzerland: Springer International.
Educational Horizons, 201. Flipping The Classroom, Educational Horizons, Vol. 90, No 1 (October/ November 2011), pp. 5-7.
Tucker, Bill. 2012.  Flippedclassroom (Online instruction at home frees class time for learning). EDUCATION NEXT.