Published On: 21 May 2024Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Kota Semarang – – Dalam era digital dan berbasis teknologi informasi seperti sekarang, keberadaan platform seperti Dapodik memungkinkan para pemangku kepentingan pendidikan untuk mengelola data pendidikan secara terintegrasi dan efisien. Hal ini mendukung penyelenggaraan program pendidikan yang lebih efektif dan pemantauan yang lebih baik terhadap kemajuan pendidikan secara keseluruhan. meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan.

Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Sosialisasi dan koordinasn Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pemerintah daerah. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Mei 2024 di Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang. Pelatihan dihadiri oleh 72 peserta yang terdiri dari 35 orang perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 2 orang dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan 35 Wali Wilayah dari 35 Kabupaten/Kota.

Dalam sambutannya, Dr. Nugraheni menekankan pentingnya pengelolaan data pendidikan yang akurat dan terbarukan. “Pemerintah menerapkan kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Dengan adanya data yang terkumpul dengan baik melalui Dapodik, implementasi kebijakan tersebut dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran dan terukur,” jelas Dr. Nugraheni.

Beliau juga menjelaskan bahwa ada tiga indikator utama dalam penilaian kualitas Dapodik, yaitu akurasi, keberlanjutan, dan pembaruan. Peningkatan kualitas data membantu memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam Dapodik sudah akurat dan mutakhir.

“Pentingnya pembersihan data dan validitas data PTK di Dapodik. Pembersihan data perlu dilakukan agar data yang ada dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan. Namun, ada data yang tidak valid sehingga harapan dari direktorat untuk memperoleh 100 persen data valid belum tercapai, untu itu perlu kerjasama dari bapak/Ibu operator untuk bisa membantu menyelesaikan urusan PTk ini” ungkapnya.

Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya evaluasi dan pemantauan data Dapodik secara berkala. “Evaluasi dan pemantauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan serta memantau kemajuan dalam peningkatan kualitas data sehingga target validitas data PTK sebesar 100% bisa tercapai di Dapodik,” lanjut Dr. Nugraheni.

Salah satu sesi pelatihan yang paling interaktif adalah ketika operator Dapodik dari berbagai daerah membahas tantangan yang mereka hadapi. Pembersihan data dan validitas data. “Pembersihan data perlu dilakukan agar data yang ada dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan. Namun, ada data yang tidak valid sehingga harapan dari direktorat untuk memperoleh 100 persen data valid tidak tercapai,” ungkap peserta.

Operator juga menyampaikan beberapa usulan, seperti pentingnya fitur tracing/history pada Dapodik dan perlunya penyelarasan antara EMIS dan Dapodik untuk menghindari data ganda. “Dapodik perlu mempunyai fitur tracing/history sehingga data seseorang yang dihapus tidak menghapus hak yang seharusnya diterima. Selain itu, antar kementerian perlu menyelaraskan EMIS dan Dapodik,” Usul mereka.

Mereka juga menyampaikan permasalahan lapangan seperti ketidaksinkronan antara data Dapodik dan status guru agama yang induk sekolahnya di SD/SMP tetapi berstatus guru Kemenag, serta masalah terkait pensiun dan mutasi yang berdampak pada tunjangan sertifikasi juga dibahas dalam pelatihan ini. “Masalah-masalah ini perlu penanganan yang tepat agar tidak berdampak negatif pada hak-hak guru

Dr. Pujiadi, M.Pd. M.Kom., PIC kegiatan ini, dari Gedung Kartini menjelaskan tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menyebarkan informasi, meningkatkan keterampilan, dan mengkoordinasikan upaya peningkatan kualitas Dapodik.

“Melalui sosialisasi ini, para pemangku kepentingan diberi bimbingan tentang cara peningkatan kualitas Dapodik dan meningkatkan kolaborasi dengan dinas pendidikan dalam upaya mendorong satuan pendidikan agar melakukan input data secara akurat, melakukan pemutakhiran, dan sinkronisasi data,” jelas Dr. Pujiadi.

Dr. Pujiadi berharap bahwa pelatihan ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik di kalangan pemangku kepentingan di daerah mengenai Dapodik dan manfaatnya. “Dengan koordinasi yang lebih baik dalam penggunaan Dapodik, kita dapat memastikan bahwa data yang dimasukkan oleh satuan pendidikan adalah akurat dan terbarukan,” ujar Dr. Pujiadi.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas data pendidikan di Jawa Tengah akan memungkinkan penerapan kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan efisien. “Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya mencapai target 100% validitas data di Jawa Tengah,” tutupnya..