SMPN 2 Salatiga Laksanakan Digitalisasi Pendidikan dengan Sempurna
Salatiga – – Pameran pendidikan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga pada tanggal 22-23 Oktober 2024 menjadi momen penting bagi SMPN 2 Salatiga untuk menunjukkan keseriusannya dalam mengimplementasikan digitalisasi pendidikan. Stand SMPN 2 Kota Salatiga menarik perhatian pengunjung dengan tata letak yang rapi, menampilkan berbagai perangkat digital seperti tablet, flip book, modul ajar, hasil Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta karya siswa lainnya yang mencerminkan transformasi digital sekolah.
Mudjiati, Kepala Sekolah SMPN 2 Salatiga, menjelaskan bahwa konsep digitalisasi yang diusung sekolahnya berfokus pada tiga divisi utama, yaitu Edufers Super Edu Example, The Last Literasi, dan Nomor Resi Nexus. “Digitalisasi sekolah tidak bisa dihindari lagi di era ini. Kami memberikan pembelajaran yang berfokus pada teknologi modern namun tetap memperhatikan kearifan lokal. Produk unggulan kami antara lain manajemen sistem sekolah berbasis digital, branding media sosial sekolah, aplikasi micro-learning, serta karya inovatif siswa seperti lampu tenaga surya dan prototipe mini robot,” ungkap Mudjiati.
Mudjiati juga menambahkan bahwa sekolahnya telah memiliki 250tabket dan ruang komputer dengan fasilitasnya yang lengkap, tetapi sekolah tetap mendorong siswa yang kurang tertarik dengan dunia digital untuk mengembangkan keterampilan manual mereka. “Kami masih menyediakan flip book, pop-up book, dan buku cetak lainnya bagi siswa yang lebih menyukai pendekatan tradisional. Semua masukan dari pengunjung sangat kami terima dengan tangan terbuka,” tambahnya.
SMPN 2 Salatiga juga telah meraih berbagai prestasi, seperti masuk dalam Top 10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Kota Salatiga pada tahun 2022 ada 2 inovasi, tahun 2023 ada 1 inovasi dan menjadi juara pertama kategori Gudep Saka Sako di tingkat Provinsi Jawa Tengah. “Pentingnya inovasi berkelanjutan dalam pendidikan, baik dari segi teknologi maupun pengembangan kearifan lokal”. Tegas Mudjiati.
Waskito Asmara Adi, guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekaligus koordinator stand pameran, juga memberikan penjelasan tentang pengembangan modul P5 di SMPN 2 Salatiga. “Kami melaksanakan P5 tiga kali dalam setahun dengan tema-tema yang relevan, seperti Bhineka Tunggal Ika dan Kewirausahaan. Setiap tema dipecah menjadi topik kecil, misalnya untuk Bhineka Tunggal Ika kami mengambil topik ‘Datang, Singgah, dan Pulang’, dan untuk Kewirausahaan kami mengangkat tema Sosiopreneurship,” jelas Waskito.
Waskito menambahkan bahwa kegiatan pameran tidak selalu dilakukan dengan cara tradisional. “Kami pernah menggelar karya dengan format live streaming di YouTube. Anak-anak menyajikan proyek mereka dari Pendopo dan orang tua serta guru bisa mengikuti melalui siaran langsung,” jelasnya lebih lanjut.
Agustina, salah satu guru yang terlibat dalam pengembangan modul P5, menepis anggapan bahwa P5 memerlukan biaya besar. “Kami menggunakan aplikasi tabless yang memudahkan siswa dalam brainstorming dan memberikan masukan. Jadi, jika ada yang bilang P5 itu mahal, kami bisa katakan tidak. Dengan inovasi ini, kami berusaha memastikan semua siswa bisa terlibat tanpa terbebani biaya tambahan,” tegas Agustina.
Konsultan BBPMP Jawa Tengah, Syaifulloh, yang sudah beberapa kali berkunjung ke SMPN 2 Kota Salatiga dan pada hari ini hadir berkunjung ke stand SMPN 2 Kota Salatiga , memberikan apresiasi tinggi kepada SMPN 2 Salatiga. “SMPN 2 Salatiga telah melaksanakan transformasi digital dengan baik. Ini adalah contoh sekolah yang berhasil mengintegrasikan teknologi dan pendidikan dengan sempurna,” tutup Syaifulloh.