Published On: 31 December 2022Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Keterangan Gambar: Audiensi BBPMP Jateng dengan Pemerintah Kabupaten Demak dihadiri segenap stakeholder pendidikan.

Demak-BBPMP Jateng. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (BBPMP Jateng) mengadakan Audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Demak pada hari Kamis, tanggal 29 Desember 2022 di Kantor Bupati Demak.

Rombongan dipimpin oleh Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti, SE, M.Si., dengan tim terdiri atas Konsultan Pendidikan, Dr. Tartib Supriyadi, S.IP. M.Pd., Analis Mutu Pendidikan, Sudaryanta, S.Pd., M.Si., Wali Wilayah, Zainal Kabir, SE, M.Si dan Ika Fitriana Yulianti, SE, Akt. Tim BBPMP Jateng, diterima Sekretaris Daerah, Drs. Eko Pringgolaksito, M.Si, dengan didampingi dari unsur Asisten II Bidang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Subkhan, MM. Plt. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Herminingsih, S.Sos.M.Si., Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Ibu Ninik, Ketua Dewan Pendidikan, Perwakilan dari kantor Kemenag, Subbag Perencanaan, Pengawas, Perwakilan Sekolah Penggerak dan unsur lainnya.

Kegiatan yang bertempat di Pendopo Timur Komplek Kantor Bupati ini berlangsung secara sersan, serius namun santai. Diselingi dengan candaan, Sekda Demak menyimak dan menaggapi penjelasan, masukan dan pertanyaan dari Kepala BBPMP Jateng dan berbagai pihak lainnya.

Menanggapi paparan materi audiensi BBPMP Jateng dengan Bupati Demak, Sekda Demak, , Drs. Eko Pringgolaksito, M.Si., menyampaikan bahwa pada awalnya sekolah penggerak merasa bingung dan ragu dengan PSP.

“Saya mengawal sejak tahun 2020. Ini komitmen Bupati. Harus saya kawal. Sejak ada pertemuan di Surabaya. Baru dikeluarkan pilot project tahun pertama untuk 106 kabupaten. Pada saat itu teman-teman kepala sekolah masih agak takut-takut gimana giitu. Ternyata setelah berjalan pada mengapresiasi.” Papar Sekda yang pernah menjadi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan selama 2 tahun ini. “ Mereka bilang awalnya mersa diuyak-uyak. Ternyata setelah berjalan dampaknya luar biasa”, ujar Pak Eko menceritakan kesan dari para kepala sekolah penggerak ini.

Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti berkesempatan memaparkan tentang Program Sekolah Penggerak (PSP), Capaian Rapor Pendidikan Kab Demak, Program Guru Penggerak, dan Usulan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Terkait PSP, disampaikan bahwa terdapat komitmen kepala daerah dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Komitmen pemerintah daerah untuk tidak merotasi pengawas atau penilik, kepala satuan pendidikan, guru atau pendidik PAUD, dan tenaga administrasi satuan pendidikan selama paling sedikit 4 (empat) tahun di sekolah penggerak (khusus untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah), kecuali telah memperoleh izin dari pemimpin unit utama terkait pada Kemendikbud Ristek”.

Nugraheni melanjutkan tentang kesediaan alokasi anggaran daerah untuk mendukung penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak; Serta Pembentukan kebijakan daerah untuk mendukung Program Sekolah Penggerak, misalnya dalam bentuk Perbub dan terkait pemerataan mutu penddikan di daerah.

“Kami berharap kepada Pemda untuk merealisasi itu, sampai saat ini sudah 2 komitmen yang sudah berjalan berupa anggaran dan tidak merotasi kepala sekolah, tinggal satu komitmen yang perlu dikawal yaitu penerbitan regulasi dukungan PSP-IKM di Kabupaten Demak”. Jelasnya.

Pak Eko menyampaikan bahwa PSP merupakan amanah besar. Kesepakatan antara Bupati, kepala daerah dengan Mendikbud ristek. Harus dikawal betul kesuksesannya. Sekda yang pada masa menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini menekankan perlunya kontekstualisasi materi pembelajaran dengan lokalitas satuan pendidikan

“Untuk daerah Sayung yang merupakan wilayah pantai, harus memanfaatkan kondisi lautan sebagai materi, seperti suara kricik-kricik air pasang. Sehingga anak-anak bisa langsung mengkaitkan pembelajaran IPA dengan pengalaman sehari-harinya. Berbeda untuk daerah basis pertanian. Ini akan memudahkan anak untuk memahami materi”, ujar Pak Sekda.

Selain itu, inovasi yang pernah digalakan oleh Beliau adalah Moving Teacher. Guru diberi kesempatan untuk bertukar tempat mengajar antar sekolah dengan kondisi yang berbeda.

“Ini akan memberi pengalaman guru wilayah perkotaan untuk berinteraksi dengan siswa di wilayah pinggiran/pedesaan. Sehingga akan tergali pengalaman Ketika memotivasi siswa yang kurang semangat, kondisi ekonomi kekurangan, sarpras seadanya”. Ujarnya.

Sedangkan bagi guru wilayah pinggiran yang berkesempatan mengajar di sekolah perkotaan akan terpacu untuk meningkatkan kapasitas diri dan menyiapkan materi sebaik-baiknya agar tidak kalah disbanding siswa yang akan diajar.

“Sekembalinya di tempat tugas masing-masing, pengalaman ini akan bermanfaat dalam memacu pemerataan mutu, mengatasi ketimpangan antara pendidikan di wilayah urban dan wilayah pinggiran”. Ujarnya lagi.

Audiensi dengan Sekda Demak merupakan lanjutan kegiatan setelah 2 bulan yang lalu, Kepala BBPMP Jateng diterima audiensi oleh Komisi D DPRD Kabupaten Demak dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi untuk peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan. (Dar-Ful)