Published On: 30 December 2018Categories: Berita

PALEMBANG, LPMP JATENG – Pada tanggal 18 s.d. 21 Desember 2018, utusan LPMP Jawa Tengah menghadiri diseminasi Program Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumsel di Hotel Aston Palembang. Kegiatan dihadiri dari stakeholder internal maupun external pendidikan di Sumatera Selatan dan beberapa Kepala LPMP di Indonesia.
Hamid Muhammad, dalam sambutan penutupan  mengatakan bahwa permasalahan pendidikan saat ini ada beberapa point yang perlu mendapatkan perhatian serius, diantaranya:

  1. Akses Pendidikan, di Indonesia jumlah partisipasi pendidikan terus meningkat khususnya pendidikan dasar yang telah mencapai 100%, akan tetapi yang  menjadi  tantangan berat adalah mutu pendidikan. Dalam mencapai mutu, kita harus bekerja extra keras. Dikatakan bahwa, selama 15 tahun  (2002 s.d 2015), Student Perform siswa Indonesia berdasarkan penelitian PISA masih relatif sama bahkan di tahun 2015 terjadi penurunan.
  2. Disisi lain sejak tahun 2012 sampai 2015 banyak kebijakan yang dihasilkan, namun dampaknya belum ada peningkatan kualitas secara signifikan. Program dan Kebijakan diantaranya adalah Penyempurnaan Kurikulum, Perbaikan Tunjangan Guru, Perbaikan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS 46 Trilyun di tahun 2018 dan 68 Trilyun di tahun 2019), Anggaran Pendidikan yang sangat luar biasa: 60 Trilyun, dan Anggaran untuk Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas

Program dan kebijakan sebagaimana tersebut diatas masih sebagian yang ada pada pendidikan formal. Kebijakan diluar pendidikan formal pun dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Selanjutnya Hamid mengharapkan bahwa fokus permasalahan – permasalahan yang mendesak yang harus  segera diselesaikan diantaranya:

  1. Pelatihan Guru sebaiknya diselenggarakan pada forum KKG, MGMP, KKKS, KKPS
  2. Masalah Kecukupan Guru, dengan moratorium maupun tidak adanya pengadaan guru berakibat terjadi kekurangan guru negri sejumlah kurang lebih 730.000 dan guru swasta kurang lebih 800.000. Penyelesaian permasalahan kecukupan guru ini, pada bulan Februari 2019 akan diselenggarakan rekruitmen guru melalui Tes. Materi tes adalah TKB dan TKD.
  3. Masalah Peningkatan Kompetensi, Hamid menghimbau untuk diselenggarakan secara mandiri, janganlah menunggu panggilan dari pusat, propinsi maupun Kabupaten/Kota.
  4. Masalah Fasilitas Belajar yang perlu dibenahi. Tahun 2019 dana DAK akan naik dua kali lipat, penanganan ini harus dilakukan secara profesional agar sekolah bisa memberikan layanan yang baik. Dari 3900 SMK yang diteliti, kedapatan 400 SMK sudah tidak aktif namun masih mendapatkan BOS, hal ini dapat terjadi karena data – data selalu diinput. Dimohon Dinas Pendidikan cermat dalam menangani kasus – kasus yang ada di wilayah masing – masing, semestinya SMK yang tidak layak segera ditutup, hal ini jika dibiarkan beroperasi akan berakibat menelantarkan anak bangsa dan berdampak tidak baik pada masa depan anak bangsa. Fasilitas belajar diantaranya buku, gedung baru, rehab gedung perlu mendapatkan perhatian, khususnya di daerah 3T. Hambatan yang terjadi di daerah 3T sangat kompleks oleh karenanya penanganan harus mendapatkan perhatian khusus.
  5. Masalah Kegiatan Pembelajaran di Kelas. Berdasarkan pengamatan maka dapat dikatakan bahwa banyak anak – anak berada di sekolah tapi mereka tidak belajar. Guru mengajar hanya untuk memenuhi jam mengajar. Guru sibuk mengikuti pelatihan akan tetapi kurang memperhatikan apa yang terjadi di kelas.

Hamid menekankan kepada aktifitas guru bahwa guru harus paham tentang apa yang dipelajari peserta didik, jangan sampai terjadi anak membaca tetapi tidak paham apa yang dibaca. Guru jangan disibukkan urusan administasi yang mengakibatkan guru tidak optimal dalam mengajar dan mendidik. Belajar di kelas harus benar – benar paham apa yang dipelajari.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), harus terus menerus melakukan pembinaan bersama – sama Dinas Pendidikan Propinsi/Kab/Kota terhadap sekolah.  Hal ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah, perlu strategi yang baik diantaranya:

  1. Tingkatkan fokus pada mutu pembelajaran
  2. Perlu tim work antara LPMP dan sekolah
  3. Perlu kerjasama yang baik antar semua pemangku kebijakan
  4. Tingkatkan kemitraan bersama internal dan eksternal

Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka hasilnya akan dapat kita lihat 2 hingga 3 tahun mendatang. (WID)