Published On: 8 September 2021Categories: Berita, Headline

BANDUNG, LPMP JAWA TENGAH – Perolehan 9 emas, 5 perak, dan 4 perunggu menghantarkan kontingen seni Provinsi Jawa Tengah raih posisi juara umum FLS2N tahun 2021. Penganugerahan diberikan oleh Menteri Pendidikan Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Sabtu, 4 September 2021 secara daring. Atas Raihan tersebut Mendikbudristek memberikan apresiasi kepada kontingen Provinsi Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Nadiem juga memberikan penghargaan terhadap seluruh peserta ajang seni bergengsi tingkat nasional tersebut. Nadiem mengatakan bahwa talenta-talenta muda yang penuh bakat dan integritas lah yang akan membawa bangsa Indonesia ke panggung dunia. “Kompetisi dan medali bukan segala-galanya, karena sang juara yang sesunguhnya adalah adik-adik semua, pelajar yang penuh integritas, talenta muda yang akan membawa Indonesia ke panggung dunia,” ujar Mas Menteri sebagaimana dikutip dari portal berita kemdikbud.go.id.

Nadiem menambahkan bahwa kegiatan lomba yang dilaksanakan dengan baik, di tengah situasi pandemic Covid-19, menunjukan bahwa kita telah beradaptasi dan melakukan transformasi dalam belajar dan berprestasi. “Situasi pandemic covid-19 dan era disrupsi memaksa masyarakat untuk melakukan perubahan yang semakin cepat di berbagai bidang: Pendidikan, industri, teknologi maupun budaya” ungkap Menteri Nadiem.

Dirilis oleh kemdikbud.go.id, pada FLS2N tahun 2021, ditetapkan 60 siswa peraih medali emas, 40 siswa peraih medali perak, dan 40 siswa peraih medali perunggu yang berasal dari berbagai sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah dari 34 provinsi, serta 7 Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).

Pada FLS2N tahun 2021 yang bertemakan “Seni Pulihkan Negeri” ini telah dilombakan berbagai macam hasil karya dan penampilan dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Tercatat sebanyak 1220 karya/penampilan yang dikreasikan dan dihasilkan oleh 1883 siswa.

Pada kesempatan tersebut, dukungan dan apresiasi datang dari berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Manajemen Talenta Nasional, Avanti Fontana, serta Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri. DdG