DISTOPIA
barangkali hidup itu seperti mimpi tertunda
tempat cemas yang menikuri utopia
bergemuruh riuh dalam ketakutan
dan rumah menjadi jalan pulang dari segala lintas mimpi
berkhayal tentang mantra-mantra pikiran
dimana kita menyimpan luka yang menyerupai sihir para iblis
Malang, 2022
DELUSI
adakalanya pikiran menjadi puisi yang tak tertulis
tak pernah berhenti mengejar bayangan mimpi
mengalir dari pertemuan murka
yang mengingkari kerdilnya ingatan
menatap tembok langit
seakan sederet bintang adalah sajak-sajak kita
yang melupakan tanah, tempat kaki berpijak
Malang, 2022
DIGLOSIA
aku ingin menyapamu dengan puisi
meski tanganku tak setinggi langit
dan lisanku tak sedalam lautan
tetapi puisiku serupa semesta bahasa
yang berkebat cinta dan rindu
sebab sayap sajakku mampu menggaris warna rindumu
dalam seribu variasi bahasa yang tak terucapkan
Malang, 2022
ADIPUISI
akulah puisi dari sepasang rindu dan gelisah
meruak rahim zaman
bersemayam pada pintu-pintu tradisi
yang memaknai catatan sejarah
meski mata-penaku didera angin
aku tetap menjadi diksi terindah
dari segala kepenatan kata-kata
Malang, 2022