Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Karya : Rini Nofita Sari
Di hari yang nampak sendu doa-doaku seperti buih di lautan
Berlayar memerangi hawa dingin nan panas
Singgah di bibir pantai pasir putih nan hitam
Di ujung mata terdapat gambar kibaran merah putih
Tubuhku berdiri menatap Sang Pusaka
Indonesia
Bumi nusantaraku adalah jiwaku
Sungguh,
Aliran sungai adalah aliran darahku
Udara segarnya adalah nafasku
Hutan, laut, gunung, sawah adalah organ dalamku
Bumiku adalah jiwaku
Namun,
Minggu malam menuju peringatanmu, ribuan air mata mengalir deras
Perjuangan kali ini berbeda, musuh yang tidak terlihat namun sangat mematikan
Ujung tombaknya diarahkan pada siapapun tanpa pandang bulu
Rasa takut yang amat sangat tentang keadaan saat ini
Kapan kita merdeka? kapan..
Sudah ribuan orang menjadi korban
Memeluk doa – doa, bumiku menangis
Kepada langit, berikan doa-doamu untuk bumi
Merdekakan kami
Bebaskan kami dari penjajah yang sangat kejam
Merdekakan kami
Tujuh puluh lima, bukan waktu yang singkat
Setiap tahun dinanti kelahirannya
Siapa?
Kelahiran anak emas untuk negara
Tujuh puluh lima, goresan tinta dan lembaran kertas yang tak terhingga
Lalu bagaimana hasilnya?
Tunjukkan jeritan semangat, tetesan keringat, dan pikiran hanya untuk bumi nusantara
Karya anak bangsa, Indonesia
Mari tunjukkan karya
Pandemi bukan alasan untuk tidak
Sebab hatimu kuat untuk melangkah
Berdiam bukan pilihan
Tetap berdiri dan berjalan adalah satu-satunya
juara 3 lomba cipta puisi kategori pelajar
dalam rangka memperingati HUT RI ke-75