Published On: 3 May 2018Categories: Berita, Headline

LPMP JATENG – Kamis, 3 April 2018, Tim Tanggap Bencana LPMP Jawa Tengah mendatangi lokasi terkena bencana gempa bumi tektonik yang berada di kecamatan Kalibening Banjarnegara. Sekolah yang dikunjungi tim adalah SMPN 2 Kalibening. Sekolah itu merupakan salah satu SMP yang mengalami kerusakan terparah akibat gempa tersebut.
Tim dipimpin oleh ketua Satgas Tanggap Bencana Alam LPMP Jawa Tengah, Yuli Haryanto. Tim itu terdiri dari duabelas orang widyaiswara dan didampingi oleh pejabat dan para staf.

Kedatangan tim disambut oleh kepala sekolah dan para guru dengan antusias. Penyambutan sederhana dilakukan di salah satu tenda panjang berwarna hitam yang terletak di depan kantor TU dan ruang kepala sekolah.
Dalam sambutannya kepala sekolah R. Kuncoro mengatakan bahwa Kalibening tidak termasuk wilayah yang berada di dalam peta gempa, sehingga kejadian yang menimpa ini merupakan sesuatu yang sangat mengejutkan dan membuat banyak pihak tidak siap.
Bencana yang kejadiannya sangat mendadak tersebut membuat banyak siswa merasa trauma. Sebagian dari para siswa bahkan berasal dari sebuah desa yang sebagian besar rumahnya hancur karena gempa bumi tersebut. Untuk itu diperlukan tindakan-tindakan yang dapat melakukan recovery atau penyembuhan mental yang dialami oleh para siswa tersebut.

Menurut R. Kuncoro para siswa harus tetap belajar di dalam tenda selama kurang lebih 6 bulan. Dari keseluruhan lokal yang terkenal bencana hanya ruang kepala sekolah dan ruang TU yang aman digunakan. Yang lain belum aman.
Kedatangan tim tanggap bencana dari LPMP Jawa Tengah diharapkan bisa meringankan sedikit penderitaan yang dialami oleh para siswa SMP 2 Kalibening.
Ketua Satgas Tanggap Bencana LPMP Jawa tengah mengatakan dalam sambutannya bahwa tim membawa beberapa perangkat yang diperlukan untuk keberlangsungan proses belajar mengajar di SMP 2 Kalibening. Tim juga akan memberikan bantuan pemulihan mental dalam kegiatan psycho recovery.

Selain membawa sejumlah pakaian pantas pakai yang langsung diserahkan ke posko BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), tim juga membawa ATK sekolah, botol tempat minum, ATK untuk siswa, uang tunai, dan 132 setel baju seragam OSIS yang di serah terima kan kepada kepala SMP 2 Kalibening.
Pada saat melakukan kegiatan psycho recovery Tim mengalami sendiri kejadian gempa susulan pada sekitar pukul 09.46 WIB pagi ini. Gempa dengan kekuatan 2,9 skala Richter itu sempat membuat panik seluruh peserta yang berada di dalam tenda ketika sedang mengikuti acara pembukaan. Mereka berlarian keluar dengan ketakutan. Bahkan sebuah pagar bumi setinggi 2.5 meter yang berada di sekeliling sekolah ikut rubuh.

Untunglah gempa tersebut hanya berlangsung beberapa detik. Anak-anak bisa ditenangkan kembali dan kegiatan psycho recovery bisa dilanjutkan. Secara keseluruhan kegiatan recovery dapat dilaksanakan dengan lancar oleh Tim dan pada pukul 12.00 siang acara tersebut ditutup. Kegiatan dilanjutkan dengan shalat berjamaah di masjid dan bersalam-salaman. Setelah itu tim pun meminta pamit kembali ke Semarang.
MRT-Ditulis dengan metode #menemubaling