Published On: 19 September 2023Categories: Berita, Headline

Foto: Waliwilayah BBPMP Jateng untuk Kota Surakarta, Sulaiman, SE dan Drs. Slamet Trihartanto saat memaparkan Program “Cah Solo Kudu Pinter” Dindi Kota Surakarta untuk Tingkatkan APS pada Apel Pagi Segar hari Senin (18/9/2023) di Aula Hata.

BBPMP Jateng – – Dalam upaya meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah di wilayah Kota Surakarta, Dinas Pendidikan Kota Surakarta menggelar program “Cah Solo Kudu Pinter.” Program ini menjadi langkah strategis yang melibatkan berbagai instansi seperti Dinas Sosial, Bappeda, dan Kelurahan dalam mendukung pendidikan anak-anak di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh wali wilayah Kota Surakarta Sulaiman dan Slamet Tri Hartanto saat apel segar pagi di (BBPMP) Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan  provinsi Jatwng di aula Hata pada hari Senin (18/9/2023).

Menurut Kadinas Pendidikan Dian Reineta, program “Cah Solo Kudu Pinter” memiliki tujuan utama untuk mengatasi masalah anak-anak yang tidak dapat mengakses pendidikan formal.

“Kami berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak di Solo, termasuk yang berada dalam kondisi sulit,” ujarnya.

Salah satu inisiatif dalam program ini adalah mengarahkan anak-anak yang tidak dapat masuk ke sekolah formal untuk mengikuti program kejar paket di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

“Dengan mengikuti program kejar paket, anak-anak ini tetap memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka,” tambah Dian Reineta.

Selain itu, program ini juga menghasilkan data yang menarik. Menurut Sulaiman, Waliwilayah BBPMP (Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) Jateng,

“Dari pelaksanaan program ini, Dinas Pendidikan Kota Surakarta berhasil mendata sebanyak 1991 anak yang putus sekolah di wilayah Surakarta. Ini adalah informasi penting yang akan membantu Dinas Pendidikan merencanakan langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.” Ungkapnya.

Sementara itu, Slamet Trihartanto, Waliwilayah Surakarta lainnya, memberikan apresiasi atas upaya Dinas Pendidikan dalam mengimplementasikan program “Cah Solo Kudu Pinter.”

“Program ini benar-benar membantu anak-anak yang putus sekolah. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Program “Cah Solo Kudu Pinter” diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi daerah lain dalam meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah dan memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif bagi semua anak.