Published On: 27 September 2022Categories: Berita, Headline

Para ASN BBPMP Provinsi Jawa Tengah Saat Mengikuti Pembekalan Materi Pokja dan Power Map, Senin (26/922) Di Aula Soekarno.

Semarang – – Apel pagi yang dilaksanakan di Aula Soekarno Senin (27/9/22) diikuti seluruh pegawai BBPMP Provinsi Jawa Tengah untuk membahas berbagai capaian minggu lalu dan merancang capaian minggu depan dalam engkau evaluasi dan tidak dak lanjut program kegiatan.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, dalam paparannya menyampaikan,  tentang PSP, IKM-PMM, pembentukan Pokja dan Power Map dan implementasi konsultatif- asimetris di daerah. Juga seiring dengan perubahan dan pengembangan struktur di Kemendikbudristek  dimana BBPMP harus membuat 4 Pokja sesuai dengan penugasan agar bisa dilaksanakan secara profesional dan prosedural agar terjadi transformasi yang cepat dan bermutu

“Selama ini di UPT telah mengawal dan melaksanakan  PSP (Program Sekolah Penggerak), IKM (Impelentasi Kurikulum Merdeka), PDB (Perencanaan Berbasis Data), Asesmen Nasional. Sekarang lebih difokuskan menjadi 4 Pokja dan dalam pelaksanaannya memerlukan pola kerja SDM yang berbeda, menggunakan  berbagai strategi sesuai TUSI dengan menggunakan power map”. Tegasnya.

4 Pokja di BBPMP Provinsi Jawa Tengah

4 Pokja ini harus dikuasai betul oleh para ASN di BBPMP Provinsi Jawa Tengah sehingga dalam implementasi dibentuk tim dan ada SK Pokja yang masing-masing dijetua oleh Widyaprada sesuai kebutuhan.

“Pokja Komunikasi, Kemitraan, dan Pemberdayaan akan fokus dalam
membangun serta bermitra dengan pemerintah daerah, dengan organisasi mitra pembangunan dan masyarakat sipil, dan terkait komunikasi dan publikasi sebagai pihak di BBPMP untuk memberikan komunikasi ideal saling berkolaborasi peningkatan mutu pendidikan”. Terangnya kepada para peserta apel pagi.

Selanjutnya ada Pokja Data, Perencanaan, dan Penjaminan Mutu. (Tindaklanjut hasil AN untuk peningkatan mutu) , Rapor Pendidikan, PDB ( Perencanaan Berbasis Data) untuk Perencanaan Per-Daerah dan Satuan pendidikan.

” Pokja dua harus didukung oleh Pokja Inovasi, dan Transformasi Pembelajaran, yaitu yang berfokus pada Program Merdeka Mengajar) yang Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Transformasi Digital, tentang  akun Belajar.id, platform Merdeka Mengajar yang menjadi teman guru dalam meningkatkan kompetensi”, tambahnya.

Ada pokja keempat yang bertanggungjawab  tentang Tata Kelola di satuan pendidikan, mengurus regulasi, BOS baik BOS kinerja maupun reguler, SIPLah, serta sarana dan prasarana, yang ada di sekolah” Terangnya lagi kepada para peserta” Tambahnya lagi.

Gunakan Power Map

Yeni Efisari yang memberikan materi selanjutnya mengatakan bahwa Mengkomunikasikan ke daerah tentang Pokja di atas yang ada hubungan dengan kemitraan diperlukan strategi salah satunya menggunakan pendampingan konsultatif Asimetris ke Pemda memakai sosial style agar bisa menjadi hubungan sosial yang saling menguntungkan keduabelah pihak.

“Social Style (gaya sosial) merupakan nama instrumen yang dapat membantu kita lebih memahami orang lain melalui dasar pengambilan keputusan dan kontrol mereka. Model ini menggunakan dua dimensi, yaitu assertiveness dan responsiveness untuk mengidentifikasi empat gaya sosial. Pemahaman terkait social style dapat dapat membantu mengembangkan hubungan profesional”. Ujarnya.

Gunakan power map saat pendampingan konsultatif dan asimetris di daerah yang bisa menjadi basis data yang diperlukan oleh daerah dalam memutuskan suatu kebijakan yang ada hubungannya dengan Pokja yang menjadi tanggungjawab masing-masing Wali wilayah.

“Dengan power map dapat memberikan informasi penting untuk membangun strategi berhubungan dengan pemangku kepentingan agar mendapat dukungan dan komitmen serta membuat rencana bagaimana menavigasi dan memanfaatkan informasi tersebut”. Tambahnya lagi.