Published On: 14 June 2024Categories: Artikel, Berita, Berita Daerah

Sragen-BBPMP Jateng. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (BBPMP Jateng) menyelenggarakan Pertemuan PMO setiap bulan di 35 Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Tengah. Pertemuan PMO bulan Juni Kabupaten Sragen dilaksanakan secara blended meeting, Paduan antara pertemuan luring dan daring di Ruang Zoom Meeting Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Link Zoom. Kegiatan dipimpin oleh Kabid Pembinaan SD, Suwarno, S.Pd., M.Si. Dalam sambutannya Pak Warno menyampaikan bahwa pertemuan PMO merupakan wahana yang sangat tepat dalam mencari Solusi atas berbagai permasalahan Pendidikan di Kabupaten Sragen. “Bapak Ibu Kepala Sekolah pelaksana PSP, Sekolah Inti Transformatif, Bapak Ibu Pengawas jangan segan-segan untuk menyampaikan kalua masih ada kendala dalam implemntasi IKM, PBD maupun kebijakan Merdeka Belajar lainnya. Pada kesempatan ini sudah hadir dari BBPMP Jateng dan BBGP Jateng, semoga semua persoalan dapat didiskusikan dan dipecahkan”,  lanjut Fasilitator Pengajar Praktik ini.

Kegiatan PMO (Pokja Manajemen Operasional) pada Kamis, 13 Juni 2024 ini difasilitasi oleh wali Wilayah Penjaminan Mutu Pendidikan BBPMP Jateng. Hadir 3 orang, yakni Yuli Anggaini, Midin Suherman dan Sudaryanta. Sedangkan Dr. Pujiadi, Widyaprada BBPMP Jateng, hadir menjalankan tugas dari BBGP Jateng selaku Koordinator Fasilitator Program Sekolah Penggerak Kab. Sragen. Hadir secara langsung di ruang zoom, Koordinator Pengawas SD, Drs. Senen, M.Pd., Koordinator Pengawas PAUD, Dra Umi Muji Rahayu, Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP, Yuni Susilowatoi, M.Pd., Staf  Idang PAUD PNF, Ari Saputro, S.Pd.

BBPMP Jateng menyampaikan informasi terkait PSP, IKM, Pengangkatan GP menjadi KS/PS, Penilaian Kinerja Guru dan KS melaui PMM, Kampus Mengajar Angkatan 8, Pendampingan Pemanfaatan TIK, dan Pemulihan Pembelajaran melalui Diseminasi Literasi dan Numerasi. Sekolah Penggerak Angkatan I sudah memilki 3 sasaran pengimbasan untuk dilaksanakan pada Agustus-Desember 2024. BBGP Jateng menyampaikan bahwa  terkait dengan pelaksanaan differentiated learning masih perlu perhatian . Dr Pujiadi, M,.Pd. menyampaikan bahwa masih dijumpai pengelompokan siswa berdasarkan Tingkat kemampuan. “Semestinya berdasarkan readiness (kesiapan belajar), minat dan profil belajar. Miskonsepsi seperti ini kalau tidak segera disadari oleh para guru bisa menjauhkan tercapainya tujuan pembelajaran yang bermakna”, tegas alumni Program Doktor UNNES ini.

Diskusi berlanjut pada pembahasan pelaporan kinerja melalui PMM. Wali Wilayah Kab Sragen, Sudaryanta menyampaikan bahwa perubahan system pelaporan kinerja guru dan kepala sekolah perlu disadari sebagai perubahan filosofi bahwa setiap pegawai akan dihargai berdasarkan kinerjany. Pegawai harus berupaya untuk memenuhi harapan (ekspektasi) dari pimpinan. Permasalahan teknis terkait hal ini dapat dicarikan Solusi melalui kolabrasi antara guru, kepala sekolah, pengawas, Dinas Pendidikan dan  Cocaptain Belajar ID.  Maya Yulita Suprihatin, cocaptain Kab Sragen menyampaikan bahwa di Kab Sragen masih ada beberapa permasalahan seperti guru yang sudah meninggal atau pensiun namun datanya masih ada di DAPPODIK dan atau PMM. Terkait hal tersebut, sekolah perlu mengajukan penghapusan melalui sarana Permintaan Bantuan di PMM. “Kami siap bantu terkait tutorial untuk pengajuan penghapusan. Kemudian kepala sekolah tetap melanjutkan tugas mengkonfirmasi dan mengajukan observasi ke Dinas”, ujar Guru Penggerak yang telah menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas ini.