Foto: Dr. Mampuono,.M.Kom. Widyaprada Ahli dan Praktisi Chat Generative Chatbot AI dan AI Art Generatort sedang membimbing peserta menggunakan teknologi kecerdasan dalam mendukung implementasi PMM untuk literasi-numerasi yang mudah dan murah diterapkan di satuan pendidikan
BBPMP Jateng – – Dalam era yang terus berubah menjadi era kecerdasan buatan (AI), pengetahuan dan penguasaan teknologi menjadi sangat penting. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jateng telah memulai langkah baru dengan mengadakan pelatihan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung literasi dan numerasi dengan mudah dan murah di satuan pendidikan.
Hal itu disampaikan, Mampuono, Widyaprada, Ahli dan praktisi Chat Bot dari BBPMP Jateng, saat mendampingi narasumber dan peserta Ortek Litnum di Ruang B.1.2 Aula Sukarno pada hari Kamis (5/10/2023) yang di ikuti para Wakakurikulum dari SMP-dan SMA dalam rangka menaikkan capaian level rapor pendidikan.
Mampuono menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan para guru di Jawa Tengah dengan teknologi AI. Ia menyoroti pentingnya para pendidik mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan zaman, di mana kita telah memasuki era kecerdasan buatan.
“Guru yang tidak memahami AI akan tertinggal jauh dalam pendidikan, sehingga AI akan menjadi alat bantu dan sumber informasi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman”. Ungkapnya.
Mampuono menambahkan bahwa pelatihan ini mencakup dua topik utama, yakni pengenalan AI dan asesmen literasi. “Para peserta pelatihan tampak antusias dalam memahami konsep AI, dan mereka dengan senang hati mengikuti pelajaran mengenai cara mengaplikasikannya di satuan pendidikan untuk meningkatkan capaian litnum. Ini adalah cara yang mudah dan murah dalam implementasi literasi dan numerasi dalam pembelajaran”. Ungkapnya lagi
Dalam kegiatan Ortek yang dihadiri oleh berbagai pendidik, salah satu narasumber, Saroji dari SMA 3 Semarang, memberikan apresiasi yang tulus terhadap materi pelatihan tentang kecerdasan buatan (AI). Ia berbagi pengalamannya dengan antusiasme dan menjelaskan bahwa materi tersebut tidak hanya meningkatkan pemahamannya pribadi, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga bagi seluruh peserta Ortek.
“Pemahaman tentang AI adalah kunci untuk membekali para pendidik dengan alat yang relevan dan penting dalam menghadapi era pendidikan yang semakin canggih”. Jelasnya.
Menurut Saeroji, AI memiliki potensi besar untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang AI, para guru dapat memanfaatkannya sebagai alat bantu yang kuat untuk meningkatkan pengajaran dan memahami kebutuhan individual siswa, Aplikasi ini sangat mudah dan murah untuk diterapkan oleh para guru.
“Kami meyakini bahwa pendidik yang akrab dengan teknologi AI akan lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang”. Jelasnya lagi.
Mujianto dari SMA Al Islam Semarang menambahkan, “Tentang materi semua yang diberikan mulai hari pertama sampai pada hari ini sangat bermanfaat dan membuat saya harus belajar lebih banyak lagi untuk menguasai AI dalam mendukung pemanfaatan PMM.
“Materi sangat menarik dan mudah. Hal ini dapat membantu saya untuk meningkatkan kompetensi siswa agar capaian Litnum terus meningkat, khususnya di sekolah kami.”
Pelatihan ini juga mencakup berbagai aspek. Prastowo Widodo, narasumber seorang Kepala Sekolah dari SMP 39 Purworejo mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan literasi di satuan pendidikan.
“Dalam beberapa kasus, guru-guru belum menggunakan AI dalam kegiatan pembelajaran, namun pelatihan ini diharapkan dapat mendorong penggunaan AI di sekolah mereka untuk mendukung capaian literasi dan numerasi”. Ujarnya
Isna Lulu Ilmiah dari SMPN 1 Wonosalam juga menekankan pentingnya pelatihan ini. Ia berharap bahwa akan ada lebih banyak pelatihan serupa di masa depan, yang akan membantu para guru untuk terus menggali dan mengembangkan literasi digital di sekolah karena menurut saya aplikasi ini mudah dan murah untuk diaplikasikan sebagai pendamping PMM yang sudah kami pelajari selama ini.
Meskipun pelatihan ini dianggap sangat bermanfaat oleh para peserta, beberapa peserta juga mengusulkan peningkatan alokasi waktu dalam ortek ini, sehingga semakin memperkuat pemahaman ketika nantinya memberikan pengimbasan penerapan teknologi AI di sekolah kepada guru yang lain. Widyatmiko dari SMP PGRI 3 Boja Kendal menyatakan bahwa materi sudah sangat bagus, namun penambahan waktu di Ortek dibutuhkan lebih panjang untuk memperkuat penerapan di sekolah.
Pujiadi, PIC Ortek Litnummengatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendukung pendidikan yang berorientasi pada teknologi dan literasi di Jawa Tengah. Karena ini akan mendukung aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang sudah dikuasai dan dikerjakan oleh para guru ssebelumnya. PMM dengan berbagai materi yang sangat bagus harus dikuasai guru sebaik mungkin agar mengetahui konsep dan aplikasi Kurikulum Merdeka yang ada di platform tersebut.
“Diharapkan bahwa upaya serupa akan terus dilakukan untuk memastikan pendidikan di wilayah ini tetap relevan dan berkualitas dalam era kecerdasan buatan yang semakin maju dalam rangka membantu capaian literasi dan numerasi di satuan pendidikan”. Harapnya.