Oleh: Mampuono
#menemubaling
Demak-Info LPMP Jateng. Setiap peserta Bimtek Kurtilas (Bimbingan Teknis Kurikulum 2013) dipersilakan untuk mengantuk sambil mengikuti sesi. Demikian disampaikan oleh Sulistyo, kepala BP2MK Wilayah I Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya di SMA Negeri 1 Demak pada pagi hari ini. Apalagi dalam suasana setengah tidur kondisi otak berada level gelombang alfa, ini membuat alam bawah sadar bekerja secara efektif. Jadi semakin banyak mengantuk akan semakin banyak yang diterima, kata Sulistyo sedikit berseloroh.
Apa yang disampaikan Sulistyo tersebut sebagai bentuk toleransi kepada para peserta karena pelaksanaan Bimtek diselenggarakan pada bulan puasa. Terlebih peserta juga datang dari berbagai daerah yang cukup jauh dan mereka adalah pembelajar dewasa. Sulistyo meminta kepada para instruktur agar dalam mengajar para peserta menggunakan ilmu Andragogi. Yaitu ilmu untuk mengajar para pembelajar dewasa yang memiliki karakter tersendiri.
Pembelajar dewasa biasanya mengikuti suatu kegiatan pembelajaran karena kesadaran sendiri. Alasannya bisa bermacam-macam. Biasanya dominan karena ingin melaksanakan tugas dari pimpinan, khawatir dianggap tidak loyal, atau takut konditenya tidak bagus. Pada kesempatan itu Sulistyo meminta agar peserta menguatkan niatnya untuk mengikuti bimtek karena ingin meningkatkan kompetensi dirinya. Dengan demikian pada akhirnya mereka menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Jadi kalau niatnya sudah benar-benar kuat dan lurus, peserta tidak bakalan mengantuk dalam mengikuti kegiatan Bimtek.
Kegiatan LPMP Jawa Tengah yang diikuti oleh 157 guru berbagai sekolah swasta dari seluruh kabupaten Demak tersebut berlangsung dari tanggal 9 sampai 14 Juni 2017. Kegiatan pembukaan dihadiri oleh seluruh calon peserta dan para undangan yang terdiri dari para kepala sekolah yang gurunya menjadi peserta. Pembukaan di aula utama SMAN 1 Demak yang sedianya akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB tersebut harus diundur pada jam 11.15 menit. Hal itu karena sebelumya Sulistyo harus membuka acara yang sama di SMA negeri 3 Semarang pagi ini. Setelah dari Demak Sulistyo juga harus membuka kegiatan yang sama di Godong, Grobogan.
Sulistyo menegaskan, sebagai pejabat ia berusaha memberi berbagai kemudahan kepada para guru. Ia menyadari, karena luasnya wilayah kerja BPPMK maka apabila ada guru SMA atau SMK yang terpaksa harus meminta tanda tangan di dalam perjalanan akan dilayaninya. Itu karena tugasnya memang banyak menuntut mobilitas yang tinggi sementara banyak orang yang membutuhkannya. Sulistyo meminta supaya para guru memiliki loyalitas dan komitmen lebih sehingga pendidikan di Wilayah I (eks karesidenan Semarang) bisa menjadi lebih baik.
Secara administratif, kegiatan Bimtek ini menyisakan beberapa permasalahan kecil pada hari pertama. Di antaranya adalah hadirnya 2 orang peserta yang mewakili satu nama dan belum hadirnya 10 peserta yang seharusnya sudah hadir pada hari pertama. Kondisi ini disikapi oleh Ratna Listani, lead administrator yang ditugaskan LPMP Jawa Tengah di TPK SMA Negeri 1 Demak, dengan membuat beberapa keputusan strategis. Tujuannya agar Bimtek bisa berjalan sebagaimana yang dikehendaki prosedur operasional standar yang berlaku.
Berhubung pelaksanaan pembukaan Bimtek pada hari Jumat, sambutan Sulistyo yang diberikan tidak bisa panjang lebar. Materi selebihnya diberikan dalam bentuk soft copy kepada para peserta. Selepas membuka kegiatan dan melakukan pengalungan tanda peserta, Sulistyo diikuti oleh Suntono, kepala SMAN 1 Demak dan Mampuono, WI LPMP Jateng yang bertugas sebagai supervisor Bimtek Kurtilas tersebut segera menunaikan shalat Jumat di masjid Agung Demak.
( Demak, 09062017 ditulis dengan metode Menemu Baling -menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga).