Semarang – BBPMP Provinsi Jateng menyelenggarakan Workshop Penyiapan Bahan Bimtek Optimalisasi Peran Pengawas dalam Transformasi Satuan Pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Pbruari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan bahan atau perangkat bimtek bagi pengawas dalam rangka mengawal transformasi satuan pendidikan melalui 5 intervensi (Analisis rapor Pendidikan (IRB, PBD, ARKAS), Digitalisasi sekolah, IKM melalui PMM dan Kombel, Pembelajaran berdeferensiasi dan KSE, Lingkungan belajar yang positif melalui disiplin positif, Peningkatan Literasi numerasi, dan Pengelolaan sumber daya sekolah dan konsep Asset Based Thinking.
Peserta Kegiatan Workshop Penyiapan Bahan Bimtek Optimalisasi Peran Pengawas dalam Transformasi Satuan Pendidikan adalah Pengawas dan Penilik Sekolah Provinsi Jawa Tengah, Widyaprada dan Pelaksana BBPMP Provinsi Jawa Tengah sejumlah 50 orang
Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni dalam sambutannya mengatakan, pada Episode ke-15 dari Kebijakan Merdeka Belajar menyoroti optimalisasi tugas dan fungsi pengawas sekolah. Perubahan paradigma peran pengawas menjadi fokus dalam mendukung transformasi pendidikan yang berpusat pada peserta didik melalui siklus pendampingan.
“Pendampingan dilakukan oleh pengawas sekolah bersama Kepala Sekolah untuk meningkatkan kapasitas dan mutu layanan pendidikan”. Tegasnya.
Melalui penyusunan bahan Bimtek ini, Nugraheni berharap para fasilitator nantinya saat fasilitasi dapat lebih efektif mendampingi pengawas dalam memahami dan mengimplementasikan kebijakan pendidikan.
“Tujuan utamanya adalah agar pengawas mampu membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memastikan sekolah mengikuti tujuan dan tahapan transformasi pendidikan”. Jelasnya.
Nugraheni menambahkan bahwa dalam implementasi program, pelaksanaan kurikulum dan pengembangan SDM menjadi fokus utama. Pengawas diharapkan dapat membantu sekolah dalam perencanaan berbasis data, analisis rapor pendidikan, dan menyusun rencana kerja berdasarkan laporan pendidikan. Dengan siklus yang terus-menerus, diharapkan mutu layanan pendidikan semakin meningkat.
“Keterlibatan aktif para pengawas sekolah diharapkan dapat membawa dampak yang signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan. Melalui peran baru ini, pengawas diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung transformasi pendidikan Indonesia menuju pembelajaran yang berpusat pada peserta didik”. Jelasnya lagi.
Sri Hartati, PIC PDM 1, menjelaskan bahwa Workshop penyusunan bahan Bimbingan Teknis (Bimtek) menjadi langkah selanjutnya untuk mempersiapkan pengawas. Sebanyak 510 pengawas dari berbagai jenjang, termasuk PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB, akan mengikuti kegiatan ini di bulan Maret. Workshop ini dihadiri oleh pengawas senior yang juga menjadi fasilitator, baik untuk guru penggerak maupun sekolah Program Sekolah Pengerak (PSP).
“Kegiatan workshop ini sangat penting untuk mempersiapkan pengawas dalam mengimplementasikan tugas baru sesuai dengan regulasi terbaru. Diharapkan dengan adanya workshop ini, pengawas dapat segera melaksanakan tugas sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.” Jelasnya.
Ia menambahkan, workshop ini merupakan langkah yang sangat tepat dalam meningkatkan kompetensi pengawas sekolah. Dengan persiapan yang matang, diharapkan pengawas dapat lebih siap menghadapi tugas baru dan memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung transformasi pendidikan.
“Sangat menggembirakan melihat antusiasme para pengawas dalam mengikuti workshop ini. Dengan partisipasi yang aktif, saya yakin mereka akan mampu mengimplementasikan kebijakan baru dengan baik ketika memberikan fasilitasi pelatihan kepada Pengawas sekolah.” Ujarnya.
Sementara itu calon fasilitator yang ikut menjadi pembuat materi Workshop, Endang WH, pengawas sekolah SMP di Dinas Pendidikan Kota Salatiga. mengatakan peran pengawas sangatlah penting dalam mendukung transformasi pendidikan di satuan pendidikan.
“Hasil belajar anak sebagai akar permasalahan yang kami temukan bersama kepala sekolah dalam rapor pendidikan, melakukan refleksi dan penyesuaian baik dalam perencanaan maupun pengembangan sekolah dalam meningkatkan mutu layanan sekolah melalui siklus yang terus-menerus, sehingga dapat memastikan pelayanan terbaik bagi orang tua dan siswa di sekolah”.Jelasnya.
Calon Fasilitator lainnya, Didik Sumardianto, mengatakan, Workshop ini menjadi langkah awal yang baik untuk mempersiapkan pengawas dalam mendampingi satuan pendidikan.
“Dengan bahan-bahan yang disusun dengan baik, diharapkan pengawas dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan kepada sekolah dalam mengimplementasikan kebijakan baru.” Ungkapnya.
Siti Wahyuningsih Pengawas Sekolah dari Kabupaten Kebumen, mengatakan, sangat antusias dengan workshop ini karena akan membantu kami dalam melaksanakan tugas-tugas baru sesuai dengan aturan yang baru. Dengan adanya workshop ini, diharapkan kami dapat segera melaksanakan tugas sesuai dengan sasarannya dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Endang Rahayu, pengawas Ahli Utama dari Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolasi, mengatakan bahwa peran pengawas perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kompetensi, sehingga dapat memberikan pendampingan yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
“Pengawas sekolah memainkan peran kunci dalam era transformasi pendidikan saat ini. Materi-materi yang terkemas dalam kegiatan ini sangat relevan dan terkini, terutama mengingat rilisnya rapor pendidikan tahun 2024. Hal ini menjadi esensial dalam pengembangan program di satuan pendidikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan”. Ungkapnya.
Endang menambahkan bahwa partisipasi sekitar 500 lebih pengawas di Jawa Tengah dalam kegiatan ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan.
“Dengan implementasi yang tepat, kegiatan ini akan menjadi langkah penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah” Ungkapnya lagi.
Sri Hartati menambahkan lewat peran yang baru, pengawas sekolah diharapkan untuk semakin menguatkan kontribusi aktifnya dalam membersamai kepala sekolah meningkatkan komitmen perubahannya.
“Pendampingan yang dijalankan oleh pengawas sekolah bisa lebih berdampak dengan mendorong kesadaran refleksi dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah dengan tujuan utama peningkatan kualitas pembelajaran bagi peserta didik”. Pungkasnya