Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Oleh:
Alif Noor Hidayati
Widyaiswara LPMP Jawa Tengah
Melakukan penelitian bagi seorang pendidik adalah sebuah keniscayaan, performance diri dan tanggungjawab profesi. Menjadi sebuah keniscayaan karena meneliti setidaknya melibatkan budaya membaca, menganalisis dan menulis. Budaya yang sangat lekat dengan profesi guru yang merupakan pendidik, yang harus literate. Guru juga seorang pemikir, baik berpikir kritis analisis ataupun kreatif inovatif. Guru yang baik juga aktif menuliskan dokumen-dokumen yang menunjukan proses baik pembelajaran dan asesmennya.
Meneliti juga menunjukkan performance seorang guru. Bahwa guru memang ada, guru hadir, melakukan sesuatu, merancang pembelajaran yang menyenangkan, menyajikan dan menilainya, menghasilkan berkarya akan terlihat dari buah tulisannya. Apa yang guru lakukan akan terlihat dan terbaca dari tulisannya. Guru tak boleh diam. Guru menyuarakan aktivitasnya dengan menulis. Bahkan guru bisa menjadi contoh baik bagi orang lain ketika proses baiknya dituliskan dengan sistematis, bernas, mencerahkan dan menginspirasi dalam bentuk penelitian.
Meneliti juga merupakan tanggung jawab profesi. Guru, sebagaimana jabatan fungsional lainnya memiliki tugas melakukan pengembangan profesi. Salah satu bentuk pengembangan profesi itu adalah dengan melakukan penelitian. Selanjutnya menuliskan hasil penelitian itu menjadi laporan dan mengemasnya menjadi sebuah artikel singkat yang menarik.
Ada beberapa jenis artikel penelitian yang bisa dibuat oleh guru dan dikirimkan ke jurnal widyatama LPMP Jawa Tengah. Artikel tersebut bisa berbentuk artikel penelitian tindakan, penelitian korelasional, penelitian eksperimental, penelitian dan pengembangan (RnD), dan artikel penelitian kajian literatur. Mau membuat yang mana? Tergantung dari kebutuhan dan minat. Masing masing penelitian memiliki ciri dan karakteristik sendiri.
Penelitian tindakan bersifat siklikal, dengan tahapan berupa perencanaan tindakan, pelaksanaan, obervasi, dan refleksi. Penelitian yang bisa dilakukan oleh guru, kepala sekolah maupun pengawas sekolah ini setidaknya dilakukan dalam dua siklus yang berkesinambungan. Dalam penelitian tindakan perlu ditentukan indikator keberhasilan (IK) yang merupakan batas tuntas keberhasilan tiap siklusnya. IK menjadi penentu, apakah siklus telah mencapai tujuan atau masih memerlukan siklus berikutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Penelitian tindakan juga bersifat spesifik, baik subjek, tempat dan waktu. Analisis penelitian jenis ini berupa analisis deskriptif kualitatif dengan cara melakukan pembandingan hasil tiap siklus dengan indikator kinerja dan menetukan pembandingan antar siklus melalui deskriptif kualitatif.
Sementara itu penelitian korelasional melibatkan kegiatan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidak adanya hubungan dan tingkat hubungan antar variabel. Penelitian ini
mensyaratkan digunakannya dua kelas atau lebih untuk sasaran. Karakteristik penelitian ini memiliki hubungan dua variabel atau lebih. Bentuk analisis korelasional bisa berupa studi hubungan, studi prediksi, korelasi dan kausalitas. Rancangan penelitian dalam bentuk seperti korelasi bivariat, regresi dan prediksi, regresi jamak, dan analisis faktor.
Bentuk penelitian berikutnya adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini memiliki ciri digunakannya dua variabel atau lebih. Desain penelitian dapat dibuat dalam bentuk one-shot case study, atau The one group pretest-postest design atau The static group comparison.
Artikel yang dihasilkan dari Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/RnD) juga dapat dipublikasikan melalui jurnal Widyatama LPMP Jawa Tengah. Borg and Gall (1989) menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan prototype, desain, materi pembelajaran, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam pembelajaran yang baru. Hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk diterapkan dalam pembelajaran sebagai teori baru yang teruji empiris dan teoritis. Penelitian jenis ini bersifat multi method dan multi years. Memiliki 10 tahapan yakni (1) Research and Information collection, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational productivition, (8) operational field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and implementation. Kompleksnya proses dalam RnD inilah yang menyebabkan diperlukannya beranega ragam metode dan durasi waktu yang lebih lama dibandingkan penelitian yang lain.
Satu lagi artikel penelitian yang bisa dibuat adalah artikel penelitian hasil kajian literatur. Artikel ini dibuat dengan mengkaji berbagai literatur untuk menemukan konklusi dari tujuan penelitian, terutama literatur hasil penelitian yang telah dimuat di dalam jurnal penelitian. Data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen. Penelusuran pustaka dilakukan mulai langkah awal menyiapkan kerangka penelitian, hingga memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.
Berbagai penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat dilakukan oleh guru, Kepala Sekolah ataupun Pengawas sekolah untuk mengekspresikan prefesionalitasnya sebagai seorang pendidik ataun tenaga kependidikan. Bagaimana laporan hasil penelitian tersebut dapat dikemas menjadi sebuah artikel dan layak untuk dikirimkan ke jurnal, InsyaAllah akan disampaikan pada sesi 2 selanjutnya.