Published On: 13 October 2021Categories: Artikel Populer, Headline

               DWI ANGGRAENI RISTANTI, S.Pd *)

                            

 
 

Awal tahun 2021 kembali disampaikan edaran oleh pemerintah terkait dengan proses pembelajaran. Dalam edaran tersebut , salah satunya menjelaskan bahwa pembelajaran di SD, SMP, SMA dan SMK masih berlanjut…..daringnya. Ya, belajar berani merupakan bagian dari pembelajaran jarak jauh, termasuk berani dalam mencoba menggunakan media dan model pembelajaran yang baru, yang sesuai dengan pembelajaran daring (OnLine). Untuk saat ini memang proses pembelajaran daring lah yang terbaik dan mungkin untuk dilakukan, meski jauh dari kemudahan. Terbayang bagaimana susahnya orang tua, repotnya guru dalam menyiapkan sebuah proses pembelajaran, dan galaunya para peserta didik. kok “galau”, iyalah karena ekspresi dan beragamnya tanggapan peserta didik. Peserta didik bersukacita karena pembelajaran jarak jauh, sebagian peserta santai, acuh tak acuh, dan banyak peserta didik menunjukkan ekspresi ke”tidak puas” an terhadap kondisi saat ini. (Model Pembelajaran Tiga Menara, Apakah itu ?, Lulud Prijambodo Ario Nugroho, 21 Januari 2021). Bahkan tidak jarang ditemui juga peserta didik yang tidak mau bersekolah dengan cara seperti ini, sehingga dia memilih untuk tidak mengikuti “meeting” yang diadakan oleh guru serta tidak mau mengerjakan tugas yang seharusnya dia kerjakan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawabannya setelah mengikuti daring.

Pada saat pembelajaran daring mulai diberlakukan , dan sebagian masih berlangsung sampai dengan saat ini, guru senantiasa berusaha untuk mencari model dan media pembelajaran yang sesuai dan bervariasi yang bisa diterapkan. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan mengurangi kejenuhan peserta didik dalam menjalani pembelajaran  serta untuk menciptakan proses pembelajaran yang beragam. Salah satu media yang berusaha diangkat dan digunakan dalam pembelajaran daring ini adalah penggunaan media “Jamboard”.

Jamboard merupakan salah satu aplikasi yang dikembangkan google berupa papan tulis digital, oleh karena itu , media ini secara umum dikenal dengan sebutan Google Jamboard.

[caption id="attachment_5665" align="aligncenter" width="581"] Gambar 1. pemanfaatan jamboard.[/caption]

 Layaknya sebuah papan tulis konvensional, jamboard ini bisa digunakan sebagai sarana untuk menjelaskan materi pembelajaran dengan menulis materi, menambah gambar dan informasi lainnya. Selain itu bisa juga mengajak siswa untuk interaktif dan berkolaborasi selama pembelajaran terutama saat tatap maya dengan siswa.

Jamboard adalah papan tulis digital dari Google yang telah terintegrasi dengan berbagai layanan cloud. Jamboard hadir untuk memudahkan kolaborasi secara real time antara guru dengan siswa sehingga bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Guru dalam kegiatan tatap maya dapat menampilkan Google Jamboard ini. Guru dapat mengajak siswa untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah atau menggambar secara kolaboratif dan sinkron. (Pemanfaatan Google Jamboard Sebagai Media untuk Pembelajaran Jarak Jauh, Ati Rosidah, M. Pd, 20 maret 2021)

Setelah digunakan dalam pembelajaran menggunakan moda tatap maya dengan siswa, maka hasil pekerjaan siswa dapat tersimpan secara otomatis di google drive akun guru. Sehingga hal ini memudahkan guru untuk mendokumentasi hasil pembelajaran dan link nya bisa dishare di google classroom.

Dalam “Jamboard” ada beberapa tool yang bisa digunakan oleh peserta didik untuk mengisi papan tulis digital tersebut yaitu ; Pen, Erase (penghapus), Tanda Panah, Sticky Note, Add Image, Circle, Text Box dan Laser. Tool-tool tersebut bisa digunakan untuk mengisi papan tulis digital selama proses pembelajaran jarak jauh, saat guru dan siswa sedang tatap maya misalkan dengan google meet, zoom atau media lainnya.  Untuk mengajak siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dengan ikut menjawab, berdiskusi, menambah gambar atau lainnya maka siswa harus diberi akses untuk bisa membuka dan mengedit jamboard yang sedang dibuka oleh guru. Untuk mengajak siswa interaktif dan berkolaborasi dengan jamboard maka guru harus memberikan link jambord yang sedang digunakan. Caranya adalah dengan klik share dan setting semua yang melihat link bisa membuka dan edit. Link tersebut bisa dishare kepada siswa melalui kolom chat sehingga siswa dapat membuka dan melakukan berbagai interaksi sesuai petunjuk yang disampaikan oleh guru.

Dengan proses seperti ini, maka dengan media google jamboard guru dan siswa dapat berinteraksi langsung secara realtime. Dan apa yang diinput oleh guru maupun siswa akan terlihat secara bersama, sehingga terjadilah pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Halaman papan tulis digitalnya tersedia 20 halaman dan ini cukup untuk diisi selama pembelajaran.

Gambar 2. Proses diskusi melalui jamboard tentang reaksi eksotermis dan indotermis

Media “Jamboard” ini   digunakan dalam pembelajaran pada materi  reaksi eksotermis dan endotermis serta macam-macam perubahan entalpi standar , yang masuk pada  bab Termokimia. Materi ini disampaikan pada kelas XI semester 1. Tujuan menggunakan media ini dalam menyampaikan materi tersebut adalah peserta didik akan berperan aktif dalam pembelajaran tersebut. Selain itu guru memfasilitasi pembelajaran kolaborasi menampilkan pembelajaran yang bervariasi.

Pada materi penggolongan  reaksi berdasarkan perubahan kalornya, guru mulai menampilkan beberapa gambar yang menunjukkan beberapa fenomena alam yang sering ditemui, seperti nyala api unggun, perkaratan besi, bom meledak,  mencairnya es batu, penggunaan  LPG sebagai bahan bakar kompor gas, dan proses fotosintesis. Guru berharap peserta didik menuliskan idenya tentang gambar-gambar fenomena yang dilihat itu dalam papan tulis virtual atau “Jamboard”. Dalam kegiatan ini diharapkan guru dapat menggali sebanyak-banyaknya ide yang terpikir dari peserta didik mengenai gambar-gambar yang ditampilkan tersebut. Selain itu  guru juga meminta peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan mengenai sesuatu yang ditulis oleh temannya pada papan tulis virtual tersebut. Kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang sedemikian rupa ini bertujuan agar semua peserta didik dapat berperan aktif secara interaktif antar guru dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik bahkan antar peserta didik dan media yang digunakan. Harapannya ketika menggunakan media “Jamboard” ini peserta didik juga dapat berkolaborasi menemukan jawaban yang paling tepat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai suatu kesimpulan.

Pada pembelajaran berikutnya yaitu materi macam-macam perubahan entalpi standar, guru mulai memadukan penggunaan media “Jamboard” dengan praktikum yang dilakukan oleh setiap perwakilan kelompok di rumah mereka masing-masing. Setelah beberapa peserta didik melakukan praktikum tentang macam-macam perubahan entalpi standar ini, mereka kemudian berkolaborasi di dalam breakout room yang sudah disiapkan untuk masing-masing kelompok. Tugas para peserta didik ini di dalam breakout room adalah membahas praktikum yang telah dilakukan oleh temannya terkait dengan materi serta berdiskusi memecahkan masalah yang guru berikan melalui media “Jamboard”.

Gambar 3. Perpaduan penggunaan jamboard dengan praktikum

Peserta didik yang telah melakukan praktikum di rumah, diminta oleh guru untuk membuat videonya, dan video hasil praktikum mereka inilah yang kemudian ditampilkan di masing-masing breakout room untuk dianalisis Bersama-sama dengan peserta didik yang lain dalam masing-masing kelompok. Ketika guru dan para observer mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dalam masing-masing breakout room, ternyata peserta didik kelihatan antusias dalam menganalisis video praktikum yang ditampilkan oleh teman mereka, dan para peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang disampaikan oleh guru melalui media “Jamboard”. Hal ini terlihat dari aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik begitu mereka masuk ke dalam breakout room masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Mereka sudah bisa beradaptasi dengan segera melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya memang harus segera dilakukan, seperti segera membagikan video praktikum yang telah dibuat kepada teman-teman yang lain dalam satu kelompok menggunakan “share screen”, kemudian membagi beberapa permasalahan yang sudah dikemukakan oleh guru supaya dapat dikerjakan oleh masing-masing anggota kelompok dan setelah itu mereka lanjutkan dengan berdiskusi sambal menuliskan jawaban semua permasalahan di dalam papan tulis virtual “jamboard”. Jika ada jawaban dari salah seorang yang belum tepat atau kurang lengkap, maka anggota kelompok yang lain akan menambahkan dengan cara menuliskannya pada “jamboard” tanpa harus menghapus jawaban teman yang lainnya. Sebenarnya dari papan tulis ini guru akan mendapatkan banyak informasi mengenai sejauh mana penguasaan materi dari setiap individu dan kelompok pada umumnya, sehingga informasi ini bisa digunakan untuk melakukan “feed back” terhadap proses pembelajaran.

Kegiatan berlanjut dengan presentasi yang dilakukan oleh peserta didik dari masing-masing kelompok di dalam kelas (main room). Masing-masing kelompok akan memberi tanggapan berupa saran dan pertanyaan pada kelompok yang maju presentasi, sehingga dari kegiatan ini diharapkan peserta didik secara keseluruhan akan memperoleh kesimpulan yang benar terkait materi, tetapi kesimpulan ini didapatkan dari kolaborasi masing-masing peserta didik dalam kelompok, masing-masing kelompok dalam kelas dan dikuatkan oleh pendapat dari guru mata pelajaran.

Semua informasi materi dan kesimpulan yang didapat melalui tahap-tahap seperti di atas diharapkan dapat melekat kuat pada diri peserta didik , sebab mereka mendapatkannya  dengan cara menemukan sendiri secara berkolaborasi . Selain itu peserta didik juga diharapkan mempunyai kompetensi  yang harus dimiliki siswa  di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thingking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi) dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

 

*) Guru SMA 15 Semarang

 
 
 

Daftar Rujukan

  1. Rosidah, Ati.2021.Pemanfaatan Google Jamboard Sebagai Media untuk Pembelajaran Jarak Jauh. https://lpmpdki.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-google-jamboard-sebagai-media-untuk-pembelajaran-interaktif-selama-pembelajaran-jarak-jauh/

  1. Nugroho, LPA. 2021.Model Pembelajaran Tiga Menara, Apakah itu?. https://lpmpjateng.go.id/model-pembelajaran-tiga-menara-apakah-itu/