Published On: 18 October 2023Categories: Artikel, Artikel Pendidikan, Headline

Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Merdeka: Membangun Karakter Tangguh dan Mengatasi Bullying serta Judi Online*

Oleh; Syaifulloh

Salah satu masalahyang semakin memprihatinkan dunia pendidikan adalah masalah bullying dan perjudian online yang telah merayap dan memasuki kehidupan anak-anak di bawah umur. Dari situs CNBC berita : Judi online Jerat Anak Bawah Umur, Dampaknya Sengeri ini. Sedangkan di sutus berita Kompas mengatakan bahaya bahaya-judi online pada anak remaja apa saja? di berita Republika sedangkan secara khusus menyoroti pada literasi menunjukkan dan CNBC memberitakan judi online telah mengeruk uang keluar sebesar 200 Triliun. Judi online .  semakin menunjukkan bahwa di tengah dinamika dunia modern yang semakin kompleks, permasalahan muncul dalam bentuk yang mungkin sulit diantisipasi. dan perjudian online yang telah merayap dan memasuki kehidupan anak-anak di bawah umur. Kumparan pendidikan abad 21 gempuran judi online di website kampus dan sekolah.

Selain masalah judi online, masalah yang memprihatinkan lainnya adalah masalah bullying. Kompas memberitakan maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah, mari lakukan pencegahan. Fenomena ini menciptakan ancaman yang tak boleh diabaikan karena juga sudah terjadi pada anak di bawah umur, Kompas , dan Liputan 6 dampaknya terhadap bullying.  50% Bullying terjadi di SMP.  Peran Sekolah dan Orang tua, Psikolog UNAIR Surabaya. Menggarisbawahi perlunya pendidikan yang kokoh, nilai-nilai moral, dan karakter kuat yang mencakup pemahaman mendalam tentang Pancasila dalam pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak bullying  dan perjudian online pada anak-anak dan bagaimana Pendidikan Pancasila dapat menjadi solusi untuk merespons permasalahan ini.

Di tengah permasalahan serius yang menghantui dunia pendidikan saat ini, seperti kekerasan di sekolah (bullying) dan maraknya judi online yang merusak masa depan generasi muda, peran pelajaran Pancasila dalam kurikulum merdeka menjadi semakin penting. Pancasila, sebagai landasan negara dan ideologi negara, dapat memberikan dasar moral yang kuat bagi generasi muda, membantu mencegah perilaku buruk, dan membangun karakter yang tangguh. Dalam mengimplementasikan pelajaran Pancasila, juga diperlukan perubahan paradigma guru dalam menyampaikan pelajaran ini.

Fenomena Kejadian Bullying

Kekerasan di sekolah atau bullying telah menjadi masalah serius yang merasuki dunia pendidikan. Bullying melibatkan tindakan kekerasan, intimidasi, dan diskriminasi yang sering dilakukan oleh rekan sebaya. Dampaknya dapat menghancurkan baik bagi korban maupun pelaku, merusak harga diri, dan menciptakan luka emosional yang mendalam.

Bullying seringkali muncul akibat kurangnya pemahaman, ketidaktoleranan, dan kurangnya pengetahuan akan nilai-nilai kemanusiaan. Ini adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak siswa di seluruh dunia, dan dampaknya tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah. Bullying dapat membawa konsekuensi jangka panjang dalam kehidupan korban, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan risiko bunuh diri.

Di samping itu, efek buruk juga dirasakan oleh para pelaku bullying. Mereka sering kali terjebak dalam pola perilaku destruktif yang membahayakan diri mereka sendiri serta orang lain. Ketidakpahaman mereka terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kurangnya empati dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka.

Pentingnya mengatasi masalah bullying dan judi online mendorong pemahaman nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan menjadi semakin mendesak. Solusi yang lebih holistik diperlukan untuk membantu mengubah budaya sekolah dan mencegah kasus bullying. Salah satu langkah penting adalah mengimplementasisikan pelajaran Pancasila dalam kurikulum sesuai dengan kondisi saat ini, para siswa diajak oleh guru belajar dari pemecahan masalah, menyelesaikan persoalan, siswa bukan hanya menyelesaikan mengerjakan soal, sehingga siswa dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar seperti persatuan, kemanusiaan, dan keadilan. Dengan begitu, mereka dapat membangun sikap toleransi, empati, dan rasa hormat terhadap sesama, yang dapat membantu mengatasi permasalahan bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan inklusif.

Isi dan Solusi Masalah

Kini, pentingnya mengimplementasikan dan pengawalan implementasi pelajaran Pancasila dalam kurikulum merdeka tak dapat diragukan lagi. Mata pelajaran ini memiliki potensi besar untuk mengubah pola pikir dan perilaku anak-anak kita. Dalam pelajaran Pancasila, siswa dapat mendalami nilai-nilai dasar seperti persatuan, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, dan kerakyatan. Melalui pemahaman mendalam tentang nilai-nilai ini, siswa dapat mengembangkan kesadaran akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik.

Namun, pelajaran Pancasila tidak boleh sekadar menjadi teori semata. Harus ada implementasi praktis dalam kehidupan sehari-hari siswa. Salah satu solusi efektif adalah mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas ekstrakurikuler, diskusi kelas, dan interaksi sosial di sekolah. Siswa perlu diajak untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Menggunakan pendekatan praktis ini, siswa akan mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dalam situasi nyata. Mereka akan belajar bagaimana berkolaborasi, berpikir kritis, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan persatuan dalam semua aspek kehidupan mereka.

Selain itu, pendekatan ini juga membantu siswa untuk memahami bahwa nilai-nilai Pancasila bukan sekadar teori yang terpaku dalam buku pelajaran, melainkan prinsip yang dapat membentuk sikap dan tindakan mereka dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan Pancasila bukan hanya menjadi beban kurikulum, tetapi menjadi landasan moral yang kuat dalam membentuk karakter siswa dan persiapan mereka untuk menghadapi dunia dengan pemahaman dan prinsip yang kuat.

Judi Online: Bahaya bagi Anak-anak di Bawah Umur

Selain masalah bullying, judi online menjadi ancaman serius di kalangan anak-anak. Dalam beberapa tahun terakhir, judi online telah menyebar dengan cepat, terutama di kalangan remaja dan anak-anak di bawah umur. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan, karena dapat merusak masa depan generasi muda.

Dampak negatif judi online pada anak-anak dan remaja tidak bisa diabaikan dan dampak juga sangat membahayakan .   Terlibat dalam perjudian online pada usia yang sangat muda dapat merusak perkembangan sosial, emosional, dan kognitif mereka. Hal ini juga dapat menyebabkan ketagihan yang serius dan masalah kesehatan mental.

Selain dampak negatif pada anak-anak, judi online juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Diperkirakan omzet dari judi online di Indonesia mencapai 200 triliun per tahun dan kemunginan terus meningat. Angka ini merupakan yang sangat besar jika digunakan untuk memperbaiki sistem pendidikan. Sayangnya, uang yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan berkualitas digunakan untuk mendanai industri perjudian yang merugikan masa depan generasi muda.

Pentingnya mengatasi masalah judi online di kalangan anak-anak tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga pemerintah dan lembaga pendidikan. Peraturan yang lebih ketat tentang akses ke situs judi online oleh anak-anak sangat diperlukan. Selain itu, perlu ada kampanye penyuluhan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang bahaya judi online bagi anak-anak mereka.

Juga, pendidikan Pancasila dapat memainkan peran kunci dalam membantu siswa memahami konsekuensi negatif dari perjudian online dan bagaimana menghindarinya. Mata pelajaran ini dapat memberikan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab dalam perjudian, serta nilai-nilai seperti kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab yang dapat membantu melindungi generasi muda dari bahaya judi online.

Kesadaran tentang dampak negatif judi online pada anak-anak dan masa depan pendidikan adalah langkah pertama yang penting. Upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, di mana sumber daya dialokasikan dengan benar untuk pendidikan mereka dan di mana nilai-nilai moral yang kokoh, seperti yang diajarkan dalam pelajaran Pancasila, dapat membentuk karakter generasi muda.

Solusi Inovatif: Menciptakan Profil Pelajar Pancasila

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan solusi inovatif. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah menggunakan pelajaran Pancasila sebagai alat untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya judi online kepada siswa. Pelajaran ini dapat mencakup materi tentang etika bermain game dan pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi godaan perjudian online. Dengan demikian, siswa akan lebih mampu mengidentifikasi bahaya judi online dan mengambil keputusan yang bijak.

Selain pendekatan pendidikan, kerja sama dengan pihak berwenang dan penyedia layanan judi online adalah langkah penting dalam mengatasi masalah ini. Pengaturan yang lebih ketat terkait kontrol usia untuk akses ke situs judi online sangat diperlukan. Hal ini dapat membantu mencegah anak-anak di bawah umur dari terlibat dalam aktivitas perjudian yang berbahaya.

Selain pengaturan usia, kampanye penyuluhan yang efektif juga perlu diterapkan. Kampanye ini harus menyasar orang tua dan guru untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya judi online. Edukasi ini akan membantu mereka mengidentifikasi tanda-tanda anak-anak yang terlibat dalam perjudian online dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi mereka.

Mengintegrasikan pendidikan Pancasila dalam mengatasi perjudian online adalah langkah yang bijak. Ini dapat membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat, melalui pemahaman nilai-nilai seperti kemandirian, tanggung jawab, dan disiplin. Semua ini dapat membantu siswa mengambil keputusan yang bijak dan menghindari godaan perjudian online.

Selain itu, pendekatan holistik juga melibatkan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas. Kolaborasi ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung upaya pencegahan perjudian online. Jika semua pihak bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman dan bermoral untuk generasi muda. Melalui solusi inovatif dan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengatasi ancaman perjudian online dan melindungi anak-anak dari bahaya yang mengintai di dunia maya.

Menguatkan Karakter Lebih Kuat

Selain siswa, guru juga perlu mendapatkan pelajaran tentang Pancasila. Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, dan oleh karena itu, mereka harus menjadi contoh dan teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka harus memahami pentingnya integritas, persatuan, dan kemanusiaan dalam mendidik generasi muda, karena nilai-nilai ini merupakan landasan moral yang kuat.

Guru perlu mengadopsi paradigma baru dalam mengajar pelajaran Pancasila. Mereka harus berfokus pada pengalaman langsung dan aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Guru harus mendorong siswa untuk berdiskusi, merumuskan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan mereka, dan merasakan sendiri dampak positif dari menerapkan nilai-nilai ini dalam tindakan sehari-hari. Dengan cara ini, siswa akan lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, bukan hanya sebagai konsep teoritis, tetapi sebagai pedoman dalam bertindak dan berinteraksi dengan sesama.

Selain peran guru, orang tua juga memiliki tanggung jawab penting dalam mendukung pendidikan Pancasila. Mereka harus aktif dalam mendiskusikan nilai-nilai moral dengan anak-anak mereka di rumah. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak merupakan langkah kunci untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diaplikasikan secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Orang tua dapat membantu menjembatani kesenjangan antara sekolah dan rumah, sehingga pesan dan nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam konteks kehidupan keluarga.

Pendidikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab sekolah dan guru, tetapi juga melibatkan seluruh komunitas. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter siswa. Hanya melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, dan mampu menerapkannya dalam tindakan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih bermoral, harmonis, dan mampu mengatasi berbagai permasalahan, termasuk tantangan seperti bullying dan judi online, dengan landasan moral yang kuat.

Peran Contoh Nyata Pemimpin dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila yang Kuat

Penting untuk diingat bahwa dalam upaya mendidik generasi muda tentang nilai-nilai Pancasila, kita juga memerlukan contoh nyata dari pemimpin. Pemimpin, baik di tingkat nasional maupun lokal, memiliki peran besar dalam membentuk citra positif tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Para pemimpin harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan mereka, baik dalam kebijakan publik, sikap terhadap perbedaan, hingga dalam menghadapi tantangan dan krisis. Mereka harus mempraktikkan integritas, persatuan, dan kemanusiaan dalam setiap langkah yang mereka ambil, sehingga generasi muda dapat melihat dan merasa terinspirasi oleh contoh yang mereka berikan.

Ketika pemimpin mampu menjadi pribadi yang mewakili nilai-nilai Pancasila, ini akan memberikan dorongan yang kuat bagi siswa untuk mengikuti jejak mereka. Contoh positif ini akan memberikan inspirasi kepada para siswa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.

Dalam proses ini, pemimpin juga perlu mendukung pendidikan Pancasila di lembaga pendidikan, termasuk sekolah dan universitas. Mereka dapat berkolaborasi dengan pengajar dan staf pendidikan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi bagian integral dari kurikulum dan budaya sekolah.

Tak hanya itu, pemimpin juga dapat menginisiasi program-program edukasi dan sosialisasi tentang Pancasila yang melibatkan komunitas, orang tua, dan siswa. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembentukan karakter siswa yang kuat dan berlandaskan Pancasila.

Sehingga, untuk menciptakan profil pelajar Pancasila yang kuat dan menjadi nilai positif bagi siswa, kita harus memahami pentingnya memiliki pemimpin yang berkomitmen untuk memberikan contoh dalam menerapkan nilai-nilai ini dalam praktik nyata. Dengan begitu, kita dapat membentuk generasi muda yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan karakter yang kokoh dan moral yang berlandaskan Pancasila. Dengan dukungan pemimpin yang kuat, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan, kita dapat menjadikan Pancasila sebagai landasan moral yang kuat bagi generasi mendatang.

Penguatan Khusus

Mengintegrasikan pelajaran Pancasila dalam kurikulum merdeka adalah langkah penting dalam mengatasi permasalahan seperti bullying dan judi online di kalangan anak-anak. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, kita dapat menciptakan generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, berintegritas, dan bertanggung jawab. Solusi ini harus melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, orang tua, hingga seluruh komunitas, guna menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Hanya melalui langkah konkret dan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengubah fenomena negatif menjadi peluang nyata untuk membentuk karakter dan masa depan yang lebih cerah. Proses ini akan membutuhkan waktu dan usaha, tetapi dampak positifnya akan membawa manfaat jangka panjang bagi bangsa dan generasi mendatang.

*Diolah dari berbagai sumber