Dr. Mampuono
(Tali Bambuapus Giri)
Purworejo, Jawa Tengah – Sejumlah personil pelaksana perbaikan kualitas pendidikan di Purworejo mengikuti kegiatan Pendampingan Perencanaan Berbasis Data ( PBD) pada hari Jumat, 23 Juni 2023 di Cafe and Resto Satria Bogowonto, Purworejo. Kegiatan ini dihadiri oleh total 20 peserta perwakilan dari berbagai unsur pendidikan di kabupaten Purworejo dan tiga petugas dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah. Mereka yang hadir dari Purworejo adalah Sekretaris Dinas Pendidikan Purworejo, ketua-ketua MKKS dan K3S, SKB, korwas, kepala bidang PAUD, kepala bidang SD, kepala bidang SMP, Himpaudi, IGTKI, dan perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Wilayah 8 Provinsi Jawa Tengah.
Sementara itu petugas Wali Wilayah untuk kabupaten Purworejo yang berasal dari BBPMP Jawa Tengah terdiri dari tiga orang. Mampuono, widyaprada yang keahliannya banyak berhubungan dengan teknologi Era Revolusi Industri 4.0 dan artificial intelligence, menjadi narasumber kegiatan ini dengan didampingi dua orang pelaksana, Suhardi sebagai administrator dan Nendya sebagai dokumentator.
Sekretaris Dinas Pendidikan Purworejo, Kusnaeni, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bahwa para peserta dapat memanfaatkan pengetahuan yang didapatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Purworejo. Ia juga berterima kasih kepada Balai Besar Penjaminan mutu pendidikan Jawa Tengah yang telah mendukung kegiatan ini. Kepada peserta Kusnaeni berpesan supaya memperhatikan betul betul materi yang diberikan untuk dapat diimplementasikan sesuai bidang masing masing.
“Indonesia memiliki visi pendidikan untuk menjadi negara maju yang berdaulat dan mandiri. Tentu ini harus didukung dengan terwujudnya visi pendidikan Indonesia untuk mencapai Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global, Untuk mencapai semua itu salah satunya adalah dengan mengimplementasikan PBD untuk perbaikan kualitas pendidikan,” kata Kusnaeni dalam sambutannya ketika membuka kegiatan.
Sementara itu Mampuono yang juga seorang doktor lulusan bahasa Inggris UNNES dalam paparannya mengatakan, “Meskipun Indonesia telah mengalami peningkatan akses pendidikan, namun negara ini menghadapi krisis pembelajaran yang memprihatinkan.”
Mengutip dari data yang diperoleh dari Kemendikbud Ristek, ia mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan banyak sekali tool yang berisi berbagai “harta benda yang sangat berharga” bagi kemajuan pendidikan. Akses sudah dibuka seluas luasnya untuk belajar mandiri, salah satunya melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Namun, di lapangan penggunaannya belum optimal. Masih diperlukan usaha keras agar muncul budaya belajar yang intens di kalangan guru sehingga pada akhirnya kualitas pendidikan meningkat pesat.
“Terdapat kesenjangan antara tingkat aksesibilitas dan kualitas hasil belajar yang belum mencapai tingkat yang diharapkan,” kata Mampuono mengutip data yang diperoleh dari Kemendikbudristek.
Mampuono menunjukkan bahwa hampir separuh peserta didik Indonesia belum mencapai kompetensi minimum dalam literasi, sementara dua dari tiga peserta didik belum mencapai kompetensi minimum dalam numerasi. Keadaan ini menjadi perhatian serius mengingat target Indonesia sebagai negara maju yang ingin menjadi 4 besar ekonomi dunia pada tahun 2050. Untuk mencapai target tersebut, upaya yang signifikan perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu dan kesetaraan layanan pendidikan di seluruh negeri..
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang berkaitan dengan isu atau tantangan yang sedang dihadapi. Data yang dikumpulkan dapat mencakup informasi numerik, fakta, hasil penelitian, atau informasi kualitatif yang terkait dengan tujuan perencanaan.
“Pada dasarnya, perencanaan berbasis data berfokus pada penggunaan bukti-bukti yang objektif dan terukur dalam pengambilan keputusan, daripada mengandalkan intuisi atau asumsi semata. Pendekatan ini memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada informasi yang akurat dan dapat dipercaya,” tambah Mampuono.
Di Kemendikbud Ristek, perencanaan berbasis data dilakukan pada tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan anggaran pembelanjaan, serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel, dan konkret..
Dashboard Platform Rapor Pendidikan adalah salah satu platform yang digunakan untuk melakukan perencanaan berbasis data di Kemendikbud Ristek. Pada platform ini, data kualitas satuan pendidikan atau daerah yang didapat dari berbagai asesmen atau survei nasional ditampilkan sebagai bentuk penyempurnaan.
“Langkah-langkah dalam perencanaan berbasis data di satuan pendidikan meliputi analisis profil pendidikan, analisis akar masalah, perumusan program dan kegiatan, memasukkan dalam dokumen perencanaan dan anggaran, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi. Pekerjaan satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun provinsi dimudahkan dengan adanya Dasboard Platform Rapor Pendidikan yang sudah dilengkapi dengan rekomendasi untuk quality improvement,” sambung Mampuono menjelaskan.
Selama kegiatan, para peserta terlibat dalam diskusi dan tanya jawab mengenai perencanaan berbasis data. Kegiatan pendampingan ini berjalan lancar dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peserta dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Purworejo.
MRT