Published On: 27 October 2023Categories: Artikel Pendidikan, Berita, Headline

Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Kampanye Sekolah Sehat untuk Kabupaten tersebut. Kegiatan diadakan   pada hari Jumat, 27 Oktober 2023  pukul 08.00 WIB. Acara   dibuka  oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo, Wasit Diono dan narasumber dari   BBPMP Provinsi Jawa Tengah  yang hadir adalah Dr. Mampuono yang juga koordinator Wali Wilayah kabupaten Purworejo. Sementara itu dihadirkan pula Poniyem sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.

Peserta yang hadir dalam pendampingan Kampanye Sekolah Sehat ini terdiri dari perwakilan   kombel (komunitas belajar), pejabat dinas pendidikan, perwakilan kepala sekolah dari Paud, SD, SMP, pengawas, penilik, kepala SLB, dan perwakilan Komite Sekolah serta pihak-pihak yang diharapkan akan berperan penting dalam kampanye  sekolah sehat di Purworejo.

Wasit Diono dalam sambutannya saat membuka acara mengungkapkan bahwa masih banyak sekolah di Kabupaten Purworejo yang perlu meningkatkan layanan kesehatan kepada para siswa, terutama dalam bentuk perbaikan fisik. Masih ada kasus sekolah yang meletakkan kantin berdekatan dengan WC atau menjual menu makanan yang tidak dianjurkan secara kesehatan, yang dapat membahayakan kesehatan para siswa. Dengan adanya kegiatan ini harapannya hal-hal yang membuat sekolah lingkungannya menjadi kurang sehat bisa diminimalisir.

“Kami berterima kasih karena dengan adanya kolaborasi antara BBPMP Jawa Tengah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo dalam kampanye sekolah sehat  ini maka   peran serta para stake holder di dalam berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas kesehatan sekolah maupun para siswa menjadi lebih baik. “

Sementara itu dalam sesi sharing, Ketua Komite SMPN 4 Purworejo, Masrukhin yang didampingi oleh Koordinator pengawas SMP Sunaryo, memberikan pandangannya. Dia, yang juga merupakan mantan anggota legislatif dan telah mendedikasikan diri untuk kemajuan SMPN 4 Purworejo sebagai Ketua Komite, mengungkapkan bahwa yang paling krusial adalah menjaga kesehatan spiritual di lingkungan sekolah. Dia menekankan betapa pentingnya para siswa dan seluruh ekosistem belajar di SMP 4 Purworejo untuk menerapkan nilai-nilai karakter yang dapat menjaga kesehatan batiniah mereka. Nilai-nilai seperti integritas, empati, toleransi, dan kejujuran menjadi fondasi utama yang harus dipegang teguh. Dengan menerapkan nilai-nilai karakter ini, diharapkan kesejahteraan spiritual semua individu di sekolah dapat terjaga dengan baik dan berkelanjutan.

Berbeda dengan Masukin,   ketua komite SMPN 1 Purworejo yang juga mantan kepala Dinas Perhubungan kabupaten Purworejo, Agus, lebih menghendaki perbaikan fasilitas kesehatan fisik yang membuat ekosistem pendidikan yang lebih sehat berjalan lebih baik. Oleh karenanya apa yang sudah dilakukan oleh SMP 4 bisa menjadi best practice yang dapat ditiru oleh sekolah-sekolah yang lain dalam hal membudayakan hidup sehat di sekolah.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Purworejo, Riyanto, merasa sangat terbantu dengan peran serta komite dalam menggerakkan kegiatan sekolah sehat. Bahkan, terkadang dalam situasi genting, komite mendapatkan informasi lebih dulu daripada pihak sekolah. Di SMP 1 Purworejo, anak-anak diajarkan untuk hidup sehat dengan konsumsi air yang memadai setiap hari, praktik cuci tangan dengan sabun, dan pembiasaan-pembiasaan baik lainnya dalam menjaga kesehatan. Semua ini mencerminkan komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan peduli terhadap kesejahteraan siswa. Dengan kolaborasi antara komite dan sekolah, mereka berhasil menciptakan budaya kesehatan yang berkelanjutan di SMPN 1 Purworejo.

Dr. Mampuono dalam paparannya mengatakan bahwa.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta membimbing warga satuan pendidikan untuk secara terpadu, terarah, dan bertanggung jawab menghayati dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu program pokok UKS adalah Trias UKS, yang meliputi: Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.  Revitalisasi UKS melalui Kampanye Sekolah Sehat. 

Pada kesempatan itu, Dr. Mampuono mengenalkan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) sebagai upaya kolaboratif yang bertujuan mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter. KSS memiliki tiga fokus utama: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi.

Gambar: Poniyem, narasumber dari Dinas Kesehatan Purworejo sedang menyampaikan paparannya.

“Oleh karen itu kami mengingatkan kembali tentang pentingnya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)yang  merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta membimbing warga satuan pendidikan untuk secara terpadu, terarah, dan bertanggung jawab menghayati dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan, salah satu program pokok UKS adalah Trias UKS, yang meliputi: Pendidikan Kesehatan,Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, ” katanya. 

Lebih lanjut Dr. Mampuono mengungkapkan bahwa selama ini upaya promosi kesehatan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) belum mencapai hasil optimal, terbatas pada pelayanan kesehatan darurat peserta didik di sekolah, dan belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan warga sekolah. Selain itu, upaya pembiasaan hidup bersih dan sehat juga kurang berkelanjutan karena keterlibatan keluarga dan masyarakat belum maksimal.

Lebih lanjut Dr. Mampuono mengatakan bahwa Kampanye Sekolah Sehat (KSS) adalah serangkaian upaya kolaboratif yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk mengajak, mendorong, dan meyakinkan semua pihak yang memiliki kepentingan di dunia pendidikan tentang pentingnya menerapkan prinsip-prinsip Sekolah Sehat. Tujuan utama dari KSS adalah mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.

Gambar: Dr. Mampuono  sedang menyampaikan paparannya.

“Kampanye Sekolah Sehat memiliki tiga fokus utama, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi. Pertama, dalam konteks Sehat Bergizi, tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan yang kaya gizi. Dengan cara ini, Kampanye Sekolah Sehat berusaha memastikan bahwa anak-anak menerima asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, ” jelasnya.

Dr. Mampuono juga menjelaskan bahwa fokus kedua adalah sifat fisik. Sehat Fisik berfokus pada peningkatan kualitas kesehatan fisik seluruh komunitas di sekolah atau satuan pendidikan. Ini mencakup upaya-upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, mendorong kegiatan fisik, dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan para siswa, guru, dan staf sekolah.

“Fokus yang ketiga adalah Sehat Imunisasi. Ini bertujuan untuk meningkatkan capaian imunisasi peserta didik agar mereka mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap. Hal ini memberikan perlindungan penting terhadap penyakit-penyakit menular dan berkontribusi pada upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat. Dengan fokus ini, Kampanye Sekolah Sehat berupaya untuk memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses yang memadai terhadap vaksinasi dan perlindungan imunisasi yang diperlukan, ” kata Dr. Mampuono. 

Sementara itu Poniyem dalam paparannya menjelaskan berbagai potensi kerjasama yang bisa dilakukan antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo dan juga stakeholder yang lainnya. 

 “Kami siap berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan semua pihak terkait dalam kampanye sekolah sehat. Semakin banyak stakeholder yang terlibat, semakin baik. Kami berkomitmen untuk menjadikan prinsip-prinsip Sekolah Sehat menjadi kenyataan di semua sekolah, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter. Kita akan bekerja sama untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, memastikan kualitas kesehatan fisik di sekolah, dan meningkatkan capaian imunisasi peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat.” Tukas Poniyem.