Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 14 October 2019Categories: Berita

Banjarnegara-LPMP Jawa Tengah, LPMP Jawa Tengah melaksanakan Pendampingan I Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal (SPMI) bagi Sekolah Model Tahun 2019 di 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah. Pendampingan I di Kabupaten Banjarnegara dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 7 sampai dengan 8 Oktober tahun 2019. Peserta dalam kegiatan ini adalah Pengawas Sekolah dan Ketua Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMPS) dari 25 sekolah model, yang meliputi 17 sekolah jenjang SD, 5 sekolah jenjang SMP, 1 sekolah jenjang SMA dan 2 sekolah jenjang SMK. Sekolah tersebut antara lain: SDN 1 Gumelem Wetan, SDN 4 Krandegan, SDN 1 Pucang, SDN 1 Kendaga, SDN 1 Bantarwaru, SDN 1 Prigi, SDN 1 Medayu, SDN 4 Lengkong, SDN 1 Jembangan, SDN 1 Wanayasa, SDN 2 Gembol, SDN 1 Sikumpul, SDN 2 Beji Pandanarum, SDN 2 Kebakalan, SDN 2 Merden, SDN 1 Gentansari, SDN 1 Pagentan, SMA Negeri 1 Bawang, SMKS Panca Bhakti, SMK Negeri 1 Pejawaran, SMPN 2 Bawang, SMPN 1 Madukara, SMPN 1 Sigaluh, SMPN 1 Purwanegara dan SMPN 2 Susukan. Pendampingan dilaksanakan untuk memastikan bahwa implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas dapat terlaksana sesuai dengan tahap/jadwal yang direncanakan; mengidentifikasi keberhasilan, permasalahan yang dihadapi, dan solusi yang diambil sekolah dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas; memberikan advokasi/saran terhadap permasalahan dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas; memberikan rekomendasi perbaikan berkaitan dengan implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas; dan memberikan dukungan dan bimbingan teknis melalui visitasi/kunjungan ke sekolah model. Pendampingan hari pertama, dilaksanakan di Aula Dinas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, dan hari kedua visitasi ke 4 (empat) sekolah model, yaitu SMK Panca Bhakti, SMAN 1 Bawang, SMPN 2 Bawang, SDN 4 Krandegan.

Sekretaris Dindikpora Kabupaten Banjarnegara, Hendro Cahyono, SE, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa fokus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini pada peningkatan mutu pendidikan. Banyak kritik terhadap kita dengan adanya anggaran sebesar 20% dari APBN, namun peningkatan mutu dianggap masih kurang memuaskan. Kritik tersebut menjadi bahan evaluasi, bagaimana kita harus meningkatkan mutu. Dalam hal ini tentunya mutu itu harus sejalan dengan kemudahan akses masyarakat terhadap pendidikan. Kenyataan yang ada, belum seluruh masyarakat kita dapat mengakses sepenuhnya pendidikan dengan berbagai alasan. Saat ini, program Wajar (Wajib belajar) dikdas 12 tahun belum tercapai 100%. Oleh karena itu, selaku pengelola pendidikan harus memberikan pelayanan pelayanan yang bermutu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Menurut Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 bahwa sistem penjaminan mutu pendidikan terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Sebagai sebuah sistem yang berlaku untuk seluruh sumber daya dan stakeholder pendidikan, maka apapun yang terjadi, bahkan di setiap perubahan organisasi pendidikan, sistem tersebut harus tetap berjalan.

Mengakhiri sambutannya, Hendro Cahyono, SE, M.Si, mengharapkan agar Pengawas Sekolah dan Ketua TPMPS mengikuti pendampingan dengan sebaik-baiknya, dan visitasi ke sekolah model bisa dilaksanakan dengan baik. Harapannya program peningkatan mutu  LPMP Jawa Tengah di Kab. Banjarnegara bisa terus berjalan dengan baik dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan menghasilkan peningkatan yaitu sekolah imbas bisa naik menjadi sekolah model dan sekolah model menjadi sekolah rujukan. Semua bergerak bersinergi dalam menumbuhkembangkan budaya mutu di sekolah. (JP)