Bagi LPMP Jawa Tengah, terutama tim Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP), progres harian pengiriman hasil PMP di web pmp adalah menu utama yang harus dilihat. Data tersebut sangat penting untuk memantau kinerja sekolah di Jawa Tengah terkait aktifitas pengumpulan data mutu pendidikan.
Secara nasional, hingga Selasa, 26 September 2017, jumlah sekolah yang telah mengirim data PMP masih di bawah 50%, tepatnya 42,79% (update pukul 05.50). Sehari sebelumnya (25 September 2017) Jawa Tengah berhasil mencapai prosentase tertinggi nasional (65,27%), menggeser capaian Provinsi Riau yang selama beberapa pekan berada di ranking 1 (63,85%).
Dengan data seketat itu, sementara waktu cut off pengiriman data tinggal tersisa 4 hari, mampukah kita mencapai 100% sebelum deadline?
Sistem harus handal
Pengumpulan data mutu pendidikan di sekolah menggunakan aplikasi PMP yang diitengrasikan dengan aplikasi Dapodik. Di Jawa Tengah sistem ini sudah dilatihkan kepada 2572 peserta, yang terdiri atas pengawas, operator kabupaten/kota, dan operator kecamatan.
Secara umum sistem atau aplikasi PMP sudah lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Namun belum sepenuhnya handal, karena hingga saat ini ada beberapa pengaduan yang bersifat teknis sampai ke meja help desk LPMP Jateng, yang tentu saja perlu menjadi perhatian bersama:
a. Update aplikasi terbaru yang sangat berdekatan dengan deadline batas pengiriman.
b. Aplikasi versi 2.1, juga ternyata tidak lepas dari berbagai bug. Pada akhirnya bahkan banyak pengguna yang terpaksa mendowngrade ke versi 2.0 agar berhasil mengirim data.
c. Ditemui permasalahan Apliaksi PMP tidak bisa terkoneksi dengan Dapodik.
d. Apabila data pengguna Pengawas/Komite pernah dihapus, kemudian membuat pengguna lagi dengan user ID yang sama, maka kuesioner tidak dapat dikonfirmasi dari hasil pengisian kuesioner.
e. Hasil pengiriman data oleh sekolah tidak ditampilan real time di progres pengiriman, ada jeda 1 x 24 jam, bahkan lebih, ini yang membuat para operator tidak yakin dengan proses pengirimannya.
Langkah Tim PMP LPMP Jateng
Beberapa upaya dilaksanakan oleh tim PMP LPMP Jateng demi mendongkrak capaian pengiriman data PMP. Di antaranya melalui pemanfaatan media sosial, yakni dengan membentuk beberapa group: group TPMPD, group Koordinator Pengawas, group operator dinas pendidikan, dan group operator kecamatan yang dibentuk di setiap kabupaten/kota. Melalui group-group ini Tim PMP LPMP Jateng mencoba menginventarisir setiap permasalahan yang muncul dan berupaya memecahkannya. Tim juga siap menerima berbagai pertanyaan dan komplain melalui jalur pribadi (Japri).
Puncaknya, pekan terakhir bulan September, sebagai masa kritis pengiriman data PMP, tim PMP LPMP Jateng turun ke lapangan untuk bertemu langsung dengan pengawas dan operator kabupaten/kota/kecamatan memberikan bimbingan maupun menerima berbagai pertanyaan/komplain dari mereka.
Melalui kegiatan ini, diharapkan 100% sekolah di Jateng dapat mengirimkan hasil pemetaannya ke server nasional. Hal ini penting bagi sekolah, karena pemetaan adalah salah satu tahap kunci bagi terlaksananya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal (SPMI) di sekolah. Dengan hasil pemetaan yang valid, dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, LPMP, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat memanfaatkannya demi peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik.