Published On: 17 November 2022Categories: Artikel Pendidikan

Oleh :

MUSAROFAH, S.Pd

Guru IPA SMPN 2 Bantarbolang

Kabupaten Pemalang

 

Ahmad Susanto (2013: 167) Mengatakan sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VIII di SMPN 2 Bantarbolang menganggap IPA adalah mata pelajaran yang kurang disukai, karena banyak menuntut hafalan, kurang asyik, kurang menarik dan membosankan. Salah satu faktor pemicunya adalah guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih kurang melibatkan siswa secara aktif, cenderung ceramah, kurang divariasikan dengan metode pembelajaran lain yang menyenangkan. Padahal perlu diutamakan dalam kelas adanya interaksi antara guru dan siswa yang terlibat secara baktif, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran dikelas. Pembelajaran IPA akan menarik perhatian siswa jika guru mengaitkan materi pelajaran, mencari dan mengangkat isu atau topik permasalahan yang sedang berkembang dalam kehidupan nyata sehari-hari siswa pada awal pembelajaran dikelas. Jadi solusi pembelajaran yang sesuai kondisi permasalahan diatas adalah  dengan menerapkan pendekatan berwawasan SETS untuk pembelajaran IPA di SMP.

Pendekatan SETS adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan unsur Science, Environment, Technology, and Society. SETS dalam Bahasa Indonesia disebut sains, Lingkungan, Teknologi dan masyarakat ( SaLingTeMas ), pertama kali diperkenalkan di RESCAM pada tahun 1996, oleh Achmad Binadja. Pendekatan SETS dalam pembelajaran IPA dapat memotivasi siswa menjadi lebih tertarik pada topik yang sedang dipelajari., karena dikaitkan dengan hal nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Keterkaitan keempat unsur dalam SETS, akan memacu semangat siswa untuk lebih aktif dan berfikir kreatif dalam memahami topik materi pelajaran dikelas (Nurwati, 2000a).

Urutan ringkasan pendekatan ini membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S-kedua) diperukan pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik maupun mental. Secara tidak langsung, hal ini menggambarkan arah pendekatan SETS yang relatif memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan manusia. Kelebihan diterapkan pendekatan SETS dalam pembelajaran IPA adalah dapat melatih siswa untuk lebih peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari, siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar atau sistem keidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik. Sedangkan kelemahannya adalah siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan atau mengaitkan keempat unsur SETS dalam pembelajaran, membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembelajaran, seorang guru perlu menguasai materi, memiliki wawasan luas dan tanggap terhadap masalah lingkungan dengan konsep yang dikaji selama proses pembelajaran ( poedjiadi, 2010).

Secara umum dapat dikatakan dalam pendidikan SETS, sains tidak berdiri sendiri di masyarakat karena keterkaitan dan ketergantungan pada unsur – unsur tersebut, keadaan ini dapat diungkap seperti diagram di bawah ini.

Melalui pendekatan SETS pada pembelajaran IPA di SMP diharapkan siswa menjadi lebih termotivasi, tertarik untuk mengembangkan pengetahuannya dan belajar IPA dengan baik, menghilangkan kesan bahwa pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sukar dipahami serta mampu berfikir kritis terhadap perkembangan – perkembangan teknologi. Dan diharapkan juga untuk guru menjadi lebih kreatif, dalam menghubungkan konsep sains yang diajarkan dengan persoalan yang terjadi dilingkungan hidup siswa dalam kehidupan sehari – hari, dimana siswa benar – benar dilibatkan dalam proses pembelajaran dikelas yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan demikian pembelajaran IPA yang dilakukan dikelas akan semakin efektif, dan akan memperoleh  hasil belajar yang lebih baik.