Pemantauan ZI WBK-WBBM oleh Inspektorat Kemendikbudristek di BBPMP Provinsi Jawa Tengah
Kota Semarang – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah kembali mendapatkan pemantauan dari Inspektorat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBK-WBBM). Pemantauan ini berlangsung pada Rabu – Jumat (18/9/2024) dan bertujuan untuk memastikan bahwa BBPMP Jawa Tengah terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan yang telah mengantarkannya meraih predikat WBBM sejak tahun 2022.
Ketua tim pemantauan, Robert Riyanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa BBPMP Jawa Tengah merupakan salah satu lembaga yang menjadi contoh bagi instansi lain dalam hal penerapan ZI WBK – WBBM. Ia menekankan bahwa tantangan utama bukan hanya mempertahankan predikat WBBM, tetapi bagaimana lembaga tersebut dapat terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya.
“Lembaga yang sudah mencapai ZI WBK – WBBM seperti BBPMP Jawa Tengah harus memahami bahwa masyarakat sekarang menuntut pelayanan publik yang lebih transparan, cepat, dan responsif. Oleh karena itu, prestasi yang sudah diraih harus dijadikan landasan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan sistem yang ada dan bagaimana menjadi lembaga yang terus relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.” Ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa konsistensi dalam penerapan reformasi birokrasi sangat penting. “Kami ingin melihat bagaimana BBPMP Jawa Tengah bisa menjaga ritme kerja yang konsisten dan terus melakukan evaluasi terhadap kinerja internal. Dengan demikian, inovasi dan kebijakan yang dibuat bisa benar-benar memberikan dampak positif bagi publik dan dunia pendidikan secara luas,” tambah Robert.
Selama tiga hari pemantauan, tim Inspektorat yang terdiri dari Puspita Yuniastri, Dharmasta, Elydar Magdalena, dan Sugiatri melakukan konfirmasi, klasifikasi dan cross-check terhadap isian Lembar Kerja Evaluasi (LKE) dan lampiran dokumen yang telah diisi oleh tim BBPMP Jawa Tengah. Proses ini melibatkan wawancara mendalam dengan sumber daya manusia (SDM) yang bertanggung jawab atas berbagai aspek dalam pelaksanaan ZI WBK – WBBM di lingkungan BBPMP Jawa Tengah. Wawancara ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diinput valid dan pelaksanaan reformasi birokrasi berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Putut, salah satu perwakilan BBPMP Jawa Tengah yang terlibat dalam proses pemantauan, menjelaskan bahwa timnya telah mempersiapkan LKE dengan sangat detail, berdasarkan evaluasi berkala yang dilakukan sejak lembaga tersebut mendapatkan predikat ZI WBK – WBBM terkait reformasi pada Peta resiko dan zona integritas, layanan dan mitigasi resiko.
“LKE yang kami isi mencerminkan reformasi layanan upaya kami dalam menjaga kualitas layanan yang terukur. Setiap indikator yang kami lengkapi merupakan hasil dari kerja tim dan evaluasi mendalam terhadap capaian yang sudah diraih terkait Peta resiko dan zona integritas, layanan dan mitigasi resiko ,” ujarnya.
Rini, salah satu anggota tim BBPMP Jawa Tengah, turut memberikan penjelasan mengenai sistem peta jabatan dan kepegawaian yang diterapkan di BBPMP Jateng dalam mendukung pelaksanaan ZI WBK – WBBM termasuk POS (Prosedur Operasional Standar) telah dipersipakan dengan baik.
“Kami memiliki sistem kepegawaian yang didesain untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas di setiap level. Setiap pegawai mendapatkan peningkatan kapasitas SDM dengan berbagai kegiatan berupa workshop pelatihan dll, serta monitoring dan evaluasi berkala yang bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan yang relevan,” jelas Rini.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan pegawai menjadi salah satu prioritas dalam sistem kepegawaian di BBPMP Jawa Tengah.
“Kami percaya bahwa pegawai yang memiliki kompetensi baik akan membantu inovasi secara menyeluruh dan akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada publik. Ini juga merupakan bagian dari strategi kami dalam menjaga integritas di lingkungan kerja,” tambah Rini.
Tatik Lestari, yang turut serta dalam proses klarifikadi dokumen, menyampaikan bahwa salah satu tantangan dalam menjaga zona integritas adalah memastikan semua elemen organisasi tetap memahami visi yang sama dan bekerja menuju tujuan yang sejalan.
“Kami terus melakukan perbaikan sesuai apa yang ada isian di LKE agar sesuai dengan kondisi internal baik berupa pelatihan, workshop dalam peningkatankapasitas SDM dalam rangka akuntabilitas kinerja yang bertujuan agar seluruh staf memahami pentingnya ZI WBK – WBBM dan bisa menerapkan prinsip-prinsipnya dalam pekerjaan sehari-hari dalam melayani masyarakat dengan transparan dan akuntabel,” jelas Tatik saat menjawab pertanyaan dari tim Inspektorat.
Sementara itu, Sudaryanta menambahkan bahwa salah satu fokus BBPMP Jateng dalam mempertahankan ziI WBK – WBBM adalah melalui penguatan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang lebih kuat dan terintegrasi.
“SPI ini adalah fondasi yang penting dalam menjaga integritas dan kinerja lembaga. Kami telah memperkuat pengawasan internal sehingga setiap proses yang berjalan di BBPMP Jawa Tengah bisa dipantau secara sistematis dan transparan. Ini juga mendukung peningkatan pelayanan yang lebih cepat dan tepat sasaran,” ujar Sudaryanta.
Elydar Magdalena, salah satu anggota tim pemantauan dari Inspektorat Kemendikbudristek, memberikan klasifikasi dokumen secara mendalam mengenai klasifikasi dokumen yang ditampilkan dalam Lembar Kerja Evaluasi (LKE) oleh BBPMP Jawa Tengah. Ia menyatakan bahwa BBPMP Jateng telah melampirkan dokumen yang signifikan dalam hal penyusunan dan pengelolaan dokumen yang terkait dengan ZI WBK – WBBM.
“Selama pemantauan, kami melakukan klasifikasi dan verifikasi terhadap dokumen yang disajikan dalam LKE. Saya mengapresiasi upaya BBPMP Jawa Tengah dalam menyusun dokumen-dokumen ini dengan cermat. Klasifikasi yang jelas dan terstruktur mempermudah kami untuk melakukan evaluasi dan memastikan bahwa semua informasi yang relevan telah tercakup dengan baik,” ujar Elydar.
Elydar juga menyampaikan bahwa POS sebagai pedoman yang dilakukan oleh BBPMP Jateng harus memenuhi sebagian besar kriteria yang ditetapkan dalam LKE, namun masih ada beberapa area yang perlu diperbaiki untuk mencapai standar yang lebih tinggi.
“Walaupun dokumen yang ditampilkan sudah cukup baik, masih ada beberapa aspek yang perlu diperjelas dan ditingkatkan. Kami memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan agar BBPMP Jawa Tengah dapat lebih optimal dalam pelaksanaan ZI WBK -WBBM. Kami yakin dengan adanya perbaikan ini, BBPMP Jateng akan semakin solid dalam menjaga predikat ZI WBK – WBBM dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tambah Elydar.
Diskusi yang terjadi selama kegiatan pemantauan berlangsung secara interaktif, dengan kedua belah pihak saling memberikan masukan dan pandangan terkait penguatan ZI WBK – WBBM. Tim Inspektorat memberikan beberapa rekomendasi strategis yang dapat diterapkan oleh BBPMP Jawa Tengah untuk meningkatkan prestasinya. Robert Riyanto berharap BBPMP Jateng dapat terus menjadi contoh bagi UPT lain dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang berkelanjutan.
“Kami mengharapkan BBPMP Jateng tidak hanya menjaga prestasinya, tetapi juga terus berinovasi dalam pelayanan publik. Ini penting agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintahan semakin meningkat, dan reformasi birokrasi yang kita jalankan bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” kata Robert.
Menanggapi hal tersebut, Tim BBPMP Jawa Tengah yang hadir menyatakan bahwa tim BBPMP Jateng berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan, serta menjadikan setiap rekomendasi sebagai dorongan untuk mencapai standar yang lebih tinggi.
“Kami siap untuk menerapkan setiap masukan dari tim Inspektorat dan menjadikannya sebagai acuan untuk menjaga predikat ZI WBK – WBBM ini. Inovasi adalah kunci agar kita terus berkembang dan melayani masyarakat dengan lebih baik,” tutup Putut.
Kegiatan pemantauan ini menjadi acara penting bagi BBPMP Jawa Tengah untuk melakukan refleksi dan memperkuat langkah-langkah strategis dalam menjaga integritas dan mutu birokrasi. Ke depan, diharapkan BBPMP Jateng dapat terus mengimplementasikan berbagai inovasi dan strategi yang terbukti efektif untuk mempertahankan predikat ZI WBK – WBBM dan meningkatkan kualitas layanan publik di Jawa Tengah.