Published On: 28 July 2024Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Pemalang Tangani ATS dengan Program GEMA PAUD dan NJUH SEKOLAH MANING

Pemalang – –  Kegiatan advokasi Pemerintah Daerah dalam percepatan partisipasi pendidikan melalui penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Acara ini, yang diinisiasi oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah, bertujuan mendukung percepatan capaian indikator dan target kinerja program prioritas sesuai rencana strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024.

Kegiatan Advokasi ATS dilaksanakan pada Selasa (1/7/2024) di Gedung PGRI Kabupaten Pemalang diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Ismun Hadiyo. Dalam sambutannya,  menyatakan, “Kita perlu bersama-sama melakukan percepatan penanganan anak tidak sekolah yang ada di Kabupaten Pemalang. Program GEMA PAUD dan NJUH SEKOLAH MANING telah kami jalankan untuk mendukung wajib belajar 12 tahun, dan kita harus terus berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah di setiap jenjang.” Tegasnya.

GEMA PAUD (Gerakan Maring PAUD) ditujukan untuk anak usia 5-6 tahun agar masuk ke sekolah PAUD, sementara program Njuh Sekolah Maning, yang dimulai sejak tahun 2003 bekerja sama dengan UNICEF, diperuntukkan untuk anak usia 6-21 tahun. Dalam pengarahannya, Ismun Hadiyo juga menekankan pentingnya sinkronisasi data ATS dengan PUSDATIN untuk memastikan validitas dan akurasi data yang ada.

Heru Priyambodo dan Imron Masyhadi, yang bertugas sebagai wali wilayah Kabupaten Pemalang. Mereka memaparkan kondisi terkini terkait data ATS di Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah, penyebab umum ATS, dan pentingnya intervensi dari pemerintah daerah. Mereka juga menyajikan data capaian AKS, APS jenjang SD dan SMP, serta APK jenjang SMA tahun 2023, dan target yang akan dicapai tahun 2024.

Heru Priyambodo mengatakan, “Pendataan anak tidak sekolah merupakan hal penting dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan. Operator Disdikbud dan operator kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung satuan pendidikan untuk mendata anak yang tidak sekolah di kecamatan masing-masing.” Tegasnya.

Acara dilanjutkan oleh Imron Masyhadi dengan diskusi kelompok yang membahas penanganan ATS di Kabupaten Pemalang dan advokasi terkait validasi dan verifikasi data ATS.

“Mari beberapa permasalahan yang diidentifikasi termasuk faktor ekonomi orang tua, kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAUD, dan regulasi yang mengakibatkan ATS”. Ajak Imron.

Heru menambahkan, dalam strategi untuk mengatasi ATS, Kabupaten Pemalang menjalankan program seperti Gema PAUD (Gelem Maring PAUD), bimtek validasi data anak usia PAUD melalui dashboard ATS, kampanye pentingnya bersekolah di jenjang sekolah menengah, dan sosialisasi PPDB SMA/SMK jalur afirmasi dengan kuota 2% untuk anak ATS.

“Dengan rekomendasi yang disarankan meliputi mendorong satuan pendidikan untuk melakukan validasi data ATS, mengoptimalkan pelaksanaan program Njuh Sekolah Maning, dan meningkatkan mutu PKBM agar ATS tertarik untuk melanjutkan pendidikan di PKBM”. Tambah Heru.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pendidikan di Kabupaten Pemalang, serta mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah strategis dalam menangani permasalahan ATS.

“Kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan setiap anak di Kabupaten Pemalang dapat mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkesinambungan”. Harap Imron.

Kegiatan ini berhasil memberikan wawasan baru dan strategi efektif kepada para peserta untuk mengatasi permasalahan ATS. Diharapkan, dengan implementasi program dan strategi yang telah dibahas, angka partisipasi sekolah di Kabupaten Pemalang akan terus meningkat, sehingga setiap anak dapat menikmati haknya untuk mendapatkan pendidikan. Kegiatan advokasi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah.