Dari kiri: Ahmad Nurayadi,S.Pd, Nugraheni Triastuti, SE,MM., Dr. Tartib Supriyadi, M.Pd. Dwi Hery Nurhayati, S.Pd. Saat Pembukaan Coaching Clinic Pemanfaatan PMM Bagi Komunitas Belajar PAUD dan DIKMAS Angkatan 2, di Gedung B Soekarno BBPMP Provinsi Jawa Tengah.
Semarang – – BBPMP Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Kegiatan Coaching Clinic Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Bagi Komunitas Belajar PAUD dan Dikmas Angkatan 2 yang di ikuti oleh 244 peserta dari 35 Kabupaten/Kota yang dilaksanakan tanggal 27-30 September 2022.
Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti dalam sambutannya menyampaikan kondisi di jenjang PAUD dan DIKMAS belum ada yang membuka Rapor Pendidikan, Padahal di dalam rapor pendidikan memuat 9 indikator kinerja pemerintah daerah yang juga harus diketahui oleh Satuan Pendidikan.
” Di dalam Rapor Pendidikan ada APS 5 s/d 6 tahun, capaian target tahun ini seharusnya sudah 100%, tetapi capaian di daerah saat ini ada yang baru mencapai 50 %, 60%, 70% dan data tersebut di Pemda masih terkendala untuk memenuhinya , upaya yang saat ini dilakukan sekarang baru mencari data untuk anak 5 sd 6 tahun yang sudah sekolah, sedangkan yang belum sekolah masih belum terdata, data anak yang belum terdata ini harus segera diperoleh agar target APS 5-6 tahun dapat tercapai 100% pada tahun 2022 ini, untuk itu peran PAUD-DIKMAS menjadi garda terdepan mencari data ini karena pihak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat “. Tegasnya.
Sedangkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh satuan pendidikan PAUD dan DIKMAS di satuan pendidikan masing-masing, karena semua yang berhubungan dengan IKM sudah disediakan di dalam aplikasi PMM, tinggal guru memanfaatkan saja agar bisa mengikuti dan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan benar sesuai konsep.
-“Para peserta coacing clinic harus paham bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka ini, Tidak ada pelatihan khusus, Tidak ada pendampingan khusus, Tidak ada pendanaan khusus, Pelatihan dilakukan secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar. Mulai dengan asesmen awal sampai dengan aksi nyata, untuk itu dibutuhkan kesadaran dari para pendidik utk menyelesaikan seluruh modul di PMM dengan langkah yang benar”. Tegasnya lagi.
Memanfaatkan Rapor Pendidikan
Satuan Pendidikan menggunakan Rapor Pendidikan untuk menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan. Rapor Pendidikan adalah sebuah platform yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain mengenai capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi.
“Tujuan dari Rapor Pendidikan adalah agar satuan pendidikan dan pemerintah daerah bisa mengidentifikasi tantangan pendidikan di satuan pendidikan dan menjadi bahan untuk refleksi sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data”. Terangnya kepada seluruh peserta.
Kami berharap pada peserta Coaching Clinic Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Bagi Komunitas Belajar PAUD dan DIKMAS bisa segera memanfaatkan data yang berasal dari kondisi nyata sekolah yang ada di Rapor Penddidikan dengan cara masuk ke dalam sistem tersebut.
“Rapor Pendidikan mengintegrasikan berbagai data pendidikan sehingga bisa membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan akar masalah, melakukan refleksi, serta merancang langkah-langkah pembenahan yang efektif berbasis data, gunakan data itu merancang pendidikan bermutu di satuanpendidikan”. Pesannya kepada seluruh peserta.
Tartib Supriyadi penanggungjawab kegiatan Coaching Clinic Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Bagi Komunitas Belajar PAUD dan Dikmas menyampaikan bahwa Komunitas Belajar merupakan komunitas kolektif kolegial untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter. Komunitas Belajar memegang peranan strategis untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi antara lain melalui diskusi, workshop, In House Training.
“Diharapkan kepada peserta ini berperan di daerah masing-masing. Peran utamanya adalah memfasilitasi Komunitas Belajar dalam pengelolaan dan pengembangan bidang studi yang sama dalam bertukar pendapat dan pengalaman tentang implementasi Kurikulum Merdeka”. Jelasnya.
Selanjutnya komunitas Belajar juga berperan memberi wadah untuk memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan bagi para guru untuk meningkatkan kapasitas dan memperdalam pemahaman implementasi Kurikulum Merdeka yang ada di PMM.
“Saat berdiskusi di komunitas belajar baik PAUD maupun DIKMAS para peserta bisa memperoleh informasi berkaitan dengan kebijakan pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi baik tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) maupun pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM)”. Pungkasnya.