Peserta Sedang Mengikuti Dengan Semangat Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas diikuti 50 anggota PERGUNU terdiri dari Guru RA, MI, MTs dan MA di RM D’Garden & Resto Purwokerto.
Banyumas – – Pengurus PERGUNU Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (NU) Se-Provinsi Jawa Tengah telah mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Mandiri dan Platform Merdeka Mengajar Bagi Penyelenggara Pendidikan yang telah dilaksanakan di BBPMP Provinsi Jawa Tengah.
Aji Nur Shofiah yang mewakili pengurus PERGUNU Kabupaten Banyumas untuk mengikuti Workshop menyampaikan bahwa hasil workshop di BBPMP Provinsi Jawa Tengah adalah setiap daerah membuat tindaklanjut kegiatan Workshop di daerah masing-masing dan kami di PEGUNU Kabupaten Banyumas telah menyelesaikan tindaklanjut berupa kegiatan Bimtek.
Juanda, Ketua panitia Workshop bagi anggota PERGUNU Kabupaten Banyumas menyampaikan, tindak lanjut dari pengurus yang mengikuti kegiatan workshop di BBPMP Provinsi Jawa Tengah adalah mendiseminasikan kegiatan tersebut untuk anggota PERGUNU di daerah dan telah dilaksanakan di RM. D’Garden & Resto Purwokerto
“Kami sebagai panitia berupaya semaksimal mungkin agar para guru yang tergabung dalam organisasi PERGUNU juga bisa bergerak serentak untuk Implementasi Kurikulum Merdeka dan bisa memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar di Komunitas Belajar melalaui kegiatan KKG-MGMP dan MKKM sehingga semua guru menyelesaikan semua topik”. Pesannya.
Juanda menambahkan bahwa Workshop dengan tema Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas diikuti 50 anggota PERGUNU terdiri dari Guru RA, MI, MTs dan MA.
“Melalui Workshop ini kami membuktikan bahwa Madrasah pun memiliki respon yang cepat untuk mensukseskan Kurikulum Merdeka dengan mengadakan workshop ini kepada guru-guru kami agar bisa memahami IKM-PMM sesuai konsep yang ada”. Tambahnya.
Charis Munandar, salah satu narasumber kegiatan ini menyampaikan Peserta sangat antusias dan disiplin berkegiatan, terutama disiplin waktu, dari awal sampai akhir acara tidak satupun beranjak dari ruang kegiatan. Sehingga membuat pemateri terbawa semangat dan melakukan tugas terbaiknya untuk semua peserta.
“Materi Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berdiferensiasi, Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila dan Profile Pelajar Rohmatan Lil ’Alamin ( P5 – P2RA ) serta pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar kami berikan secara terstruktur dengan cara berdiskusi dan presentasi agar peserta antusias dan memahami materi dengan baik”. Ujarnya.
Charis Munandar juga menyampaikan bahwa pengetahuan yang telah didapat peserta agar segera ditindaklanjuti, maka RTL wajib dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban peserta setelah mengikuti Bimtek dan akhirnya bergerak serentak serta berimbas kepada semua RA dan Madrasah di Kabupaten Banyumas.
“Agar pasukan hijau bisa bergerak serentak dan dapat dapat melaksasnakn program sesuai Spirit IKM-PMM seperti yang diharapkan yaitu bisa melaksanakan Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila dan Profile Pelajar Rohmatan Lil ’Alamin ( P5 – P2RA) di satuan Madrasah dan RA”. Pesannya kepada seluruh peserta.
Sedangkan Nurhidayati yang memberikan materi pembelajaran berdiferensisasi menyampaikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama.
“Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar”. Ungkapnya.
Aji Nur Shofia yang juga menjadi pemateri PMM dan RTL di Bimtek Workshop ini, menyampaikan kalau timing kegiatan inj sangat tepat di tengah kebingungan para guru menghadapi kurikulum baru, terutama yang di posisi Mandiri Belajar, harus melaksankan Spirit IKM-PMM pada program P5 P2RA di Madrasah.
“Wajib hukumnya ada tindak lanjut dari kegitan bimtek ini ini, dilaksanakan di Madrasah terkait pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) baik dalam bentuk bimtek lanjutan atau pelatihan agar pengetahuan dan ketrampilan kami mengelola RA-Madrasah dengan kurikulum baru lebih terarah dan tidak alah Langkah serta mempercepat proses persiapan dan pelaksanaannya IKM-PMM”. Harapnya.
Aji Nur Shofiah yang juga memberikan RTL meminta kepada PERGUNU Kabupaten Banyumas memfasilitasi dengan sangat kepada pemateri untuk berkenan membimbing dan memberi petunjuk jika ada peserta yang memerlukan penjelasan lanjutan, baik melalui tatap muka maupun daring,, agar hasil bimtek dapat segera dapat berdampak positif di seluruh RA dan Madrasah di lingkungan peserta khususnya .
“Kami berharap kepada para peserta segera menindak alnjuti hasil sosialisasi ini untuk diterapkan di RA – Madrasah masing-masung sebagai contoh bagi madrasah lain agar lebih semangat menyambut IKM-PMM. Hal hal terkait dengan fasilitas yang disediakan panitia yang tentunya sangat terbatas agar dijadikan modal dasar dalam rangka pengembangan kegiatan yang lebih besar di masa yang akan datang”. Tambahnya lagi.
Syaifulloh Konsultan BBPMP Provinsi Jawa Tengah yang selalu memberikan motivasi kepada pasukan hijau dari PERGUNU agar bisa mempercepat Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah, menyampaikan terimakasih kepada rekan sejawat PERGUNU di daerah yang terus bergerak serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan mengadakan berbagai Bimtek IKM dan PMM.
“Kami sampaikan salam hormat kepada rekan sejawat pasukan hijau dari PERGUNU, walaupun dengan menggunakan dana mandiri tetapi bisa melaksanakan Bimtek IKM-PMM ini dengan baik, dengan tujuan agar semua anggota PERGUNU memiliki pemahaman yang baik tentang kurikulum merdeka, Semoga kegiatan simultan ini bisa memberikan inspirasi Kabupaten/Kota yqng lain untuk terus bergerak di Komunitas Belajar masing-masing”. Harapnya.
Sedangkan Alif Noor Hidayati salah seorang yang dituakan di PERGUNU Menyampaikaan bahwa dengan kebersamaan seluruh pihak terbukti bahwa Madrasah swasta juga memiliki motivasi tinggi untuk mensukseskan pelaksanaan IKM-PMM di daerah melalaui komunitas belajar.
“PERGUNU yang memiliki jumlah anggota sangat besar merupakan Komunitas Belajar (Kombel) potensial untuk mendukung dan mendiseminasikan Kurikulum Merdeka ini di satuan Madrasah, para guru ini sudah teruji kesabaran dan ketawakalnnya dalam mendidik siswa, sehingga mereka perlu diberi motivasi dan Bimtek agar memiliki pemahaman yang baik tentang IKM-PMM”. Pesannya kepad para pemangku Kepentingan.