Optimalisasi Coaching dan Mentoring: Penguatan Kapasitas Waliwilayah BBPMP Jateng untuk Pendampingan Daerah
Kota Semarang – – Pada Apel Segar yang dilaksanakan pada Senin (9/9/2024) di Aula Hata, Kepala BBPMP Jawa Tengah, Dr. Nugraheni Triastuti, SE,.M.Si menyampaikan materi penguatan kepada seluruh Waliwilayah mengenai Coaching Mentoring. Sesi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendampingan bagi Waliwilayah, dengan fokus pada percakapan yang dapat mendorong pemikiran kreatif dan memaksimalkan potensi individu dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam materinya, Nugraheni memperkenalkan teknik IGROW, yang meliputi Intention, Goal, Reality, Option, dan Will. Intention mengacu pada kehadiran penuh dan kemampuan mendengarkan serta bertanya secara aktif. Goal berfokus pada penentuan hasil dari proses coaching, sedangkan Reality adalah proses pendalaman untuk mencari fakta dan data yang relevan. Option mengarahkan pada pencarian berbagai alternatif solusi, dan Will adalah tahap akhir yang menekankan komitmen tindak lanjut.
Selain teknik coaching, Nugraheni juga menjelaskan definisi mentoring sebagai proses transfer pengetahuan dan pengalaman dengan tujuan memaksimalkan potensi individu atau kelompok. Dalam konteks ini, dilakukan juga analisis SWOT sumber daya manusia (SDM) di BBPMP Jawa Tengah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada.
Model percakapan GROW juga diperkenalkan sebagai kerangka yang digunakan dalam coaching. Waliwilayah diajarkan untuk bertanya tentang apa yang ingin dicapai, posisi saat ini, pilihan yang tersedia, dan tindakan yang akan dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu coach dalam menggali potensi dan mendorong Waliwilayah mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan tugasnya.
Setelah sesi penguatan dari Nugraheni Triastuti, tugas selanjutnya bagi para Koordinator Waliwilayah adalah melaksanakan coaching dan mentoring kepada anggota waliwilayah masing-masing. Dalam proses ini, para Waliwilayah diharapkan mampu menerapkan teknik IGROW yang telah dipelajari, dengan materi coaching yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan Kabupaten/Kota dampingan. Setiap daerah memiliki tantangan dan potensi yang berbeda, sehingga penting bagi Waliwilayah untuk memahami kondisi spesifik di lapangan guna memberikan arahan yang tepat kepada Koordinator dan anggotanya.
Materi coaching ini akan disesuaikan oleh Koordinator Waliwilayah dengan kebutuhan daerah dampingan masing-masing, mulai dari permasalahan implementasi Kebijakan MerdekaBelajar, SPM Pendidikan dll. Pendekatan yang personal dan kontekstual diharapkan mampu membantu Koordinator Waliwilayah dalam mengatasi hambatan yang ada dan mencapai target yang telah ditetapkan, baik dari segi pengembangan kapasitas maupun peningkatan kinerja di masing-masing wilayah. Implementasi coaching dan mentoring yang efektif, BBPMP Jateng berharap dapat menggunakan dan mentoring yang tepat di daerah.