Kepala BBPM Jateng, Nugraheni Triastuti, SE, MM. Saat Menjadi Narasumber FGD Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas Program PINTAR Tanoto Foundation di Hotel Santika Semarang, Rabu (26/10/22).
Semarang – – Inovasi yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan menjadi kunci peningkatan capaian Rapor Pendidikan daerah. Praktik baik oleh guru, kepala sekolah, Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan perlu disebarluaskan kepada lembaga pendidikan di lain daerah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti saat memberikan penguatan kepada peserta FGD Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas: Merumuskan Konsensus Pemerintah, Sekolah, dan Guru di Provinsi Jawa Tengah, Rabu (26/10/22) di hadapan peserta yang berasal dari Kabupaten sebagak mitra program PINTAR Tanoto Foundation.
Melalui platform Rapor Pendidikan Daerah, maupun Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan yang bertujuan agar dapat mengindentifikasi berbagai tantangan atau masalah sebagai bahan refleksi atau evaluasi dalam menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat sasaran yang berbasis data dan bisa diselesaikan berdasarkan rekomendasi dalam program yang harus diselesaikan satuan pendidikan maupun Daerah untuk capaian mutu.
“Capaian mutu pendidikan dapat dilihat dari 5 dimensi, yaitu literasi, numerasi, keamanan lingkungan belajar, kebhinekaan dan karakter. Dengan Rapor Pendidikan kita dapat memberikan informasi tentang hasil evaluasi pendidikan berupa Asesmen Nasional bersama sumber data lainnya. Sehingga satuan pendidikan dan Daerah dapat membuat perencanaan kebijakan dan program pendidikan secara lebih terarah, dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang berkualitas bagi generasi kita di masa mendatang” Jelasnya.
Profil dan rapor pendidikan daerah dipergunakan oleh pemerintah daerah untuk advokasi, konsultasi dan pendampingan serta menyusun kebijakan dan program termasuk dukungan kepada pemanfaatan PMM dan pendampingan bagi sekolah pelaksana IKM.
“Profil dan rapor satuan pendidikan dipergunakan sebagai data evaluasi diri dalam menyusun program satuan pendidikan untuk peningkatan mutu dan instrumen mengukur keberhasilan di tingkat satuan pendidikan dan Daerah”. Jelasnya lagi.
Nugraheni menambahkan bahwa diperlukan inovasi dari guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan melalui peran masing-masing untuk terus berkarya memberikan yang terbaik bagi peningkatan capaian literasi numerasi siswa. Disamping itu juga agar Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di Kabupaten Mitra program PINTAR Tanoto Foundation bisa menjadi model bagi sekolah lain untuk praktik baik.
“Praktik baik yang dilaksanakan oleh Kabupaten mitra program PINTAR Tanoto Foundation bisa didiseminasikan dan menjadi model bagi sekolah lain untuk bersama meningkatkan mutu pendidikan melalui pembelajaran dan manajemen inovatif yang sudah dilakukan oleh sekolah mitra”. Tegasnya lagi.
Semua langkah itu akan menjadi kuat apabila didukung oleh anggaran dan regulasi dari Pemda, agar pemangku kepentingan juga memahami Implementasi Kurikulum Merdeka, Rapor pendidikan, Perencanaan Berbasis Data, sehingga melalui regulasi dan dukungan anggaran dari Pemda betul-betul nyata sesuai harapan, dan rekomendasi pada rapor pendidikan.
“Kami melaksanaman audiensi dengan Pemda dan DPRD terutama Komisi 4 yang membawahi masalah pendidikan, dukungan anggaran dan regulasi sangat diharapkan agar sekolah semakin maju, bermutu dengan adanya intervensi dan apresiasi dari Pemda”. Terangnya.
Inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah, Pengawas Sekolah, Dinas Pendidikan membutuhkan dukungan pemangku kepentingan sebagai tanggungjawab bersama mengawal pendidikan dan meningkatkan capaian rapor pendidikan di daerah.