Foto: Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triasatuti, SE,.M.Si. saat mmberikan pengarahan terkait FWA. Duduk di kursi adalah Eko, Narasumber dari Kemenkeu dan Heru Waliwilayah Kabupaten Pemalang saat Apel Pagi Segar pada hari Senin (25/9/2023) di Aula Hata.
BBPMP Jateng – – Kepala Balai Besar Pejaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, mengajak seluruh pegawai BBPMP Jateng untuk belajar bersama konsep “Flexible Work Arrangement” (FWA) yang telah sukses diterapkan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Langkah ini diambil guna memastikan rencana-rencana yang telah diprogramkan tetap dapat berjalan dengan lancar sambil menunggu regulasi resmi dari pemerintah terkait FWA.
Pada apel pagi segar yang digelar hari Senin, 25 September 2023, Nugraheni Triastuti membagikan pandangannya tentang pentingnya memahami konsep FWA. “Belajar dari pengalaman Kementerian Keuangan, implementasi FWA di BBPMP Jateng akan memungkinkan para Waliwilayah untuk lebih efektif dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengawal kebijakan “Merdeka Belajar” Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta mencapai 40 Objective”. Ungkapnya.
Heni juga berharap kepada para Waliwilayah dapat menjalankan kolaborasi erat dengan pemerintah daerah. “Untuk menguatkan peran tersebut direncanakan secara berjenjang akan dilakukan program coaching dan mentoring mulai dari kepala BBPMP Jawa Tengah kepada para Ketua Pokja (Kapokja) dan Kepala Bagian Umum (Kabag Umum)”. Tegasnya.
Heni juga menjelaskan sistem kerja untuk implemetai, yaitu: Selanjutnya Kapokja melakukan coaching mentoring kepada koordinator wali wilayah dan Kabag Umum melakukan coaching mentoring kepada koordinator kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga, serta Perencanaan dan Penganggaran, ditambah tim PMO dari masing-masing Pokja.
“Sedangkan untuk anggota wali wilayah nantinya akan mendapatkan coaching dan mentoring dari koordinatornya. Dengan demikian semua pegawai BBPMP Jawa Tengah akan mendapatkan intervensi berupa coaching dan mentoring”. Tegasnya lagi.
Dalam sesi berbagi pengalaman, Eko, seorang narasumber dari Kementerian Keuangan, menjelaskan bahwa FWA di Kementerian Keuangan telah berhasil dimandatkan melalui Tim Reformasi Birokrasi dan Kelembagaan Pusat (TRBTKP) atau Central Transformation Office (CTO). Tim ini bertugas mengelola dan melaksanakan inisiatif strategis yang memiliki prioritas tinggi dan kompleksitas yang tinggi pula.
Ia meambahkan, bahwa salah satu fokus utama dari tim ini adalah mengelola kompleksitas (complexity management), yang melibatkan pemantauan, intervensi, dan penyelesaian masalah yang kompleks. Selain itu, tim ini juga bertanggung jawab untuk mengelola perubahan (change management) terkait transformasi kepada para stakeholders, baik internal maupun eksternal.
Eko juga menekankan pentingnya memperkaya pengetahuan (content expertise) dalam bidang masing-masing dan berbagi praktik terbaik (sharing experience) kepada seluruh tim implementasi di Kementerian Keuangan. Dia juga menyoroti pentingnya mengadopsi mindset yang memungkinkan pegawai bekerja kolaboratif dengan siapa saja tidak lagi silo-silo. Di kementerian keuangan dalam satu tim bisa jadi terdiri dari pegawai lintas eselon I. Pegawai Ditjen Pajak, Perbendaharaan, Anggaran, Beacukai berada dalam satu tim. Mereka dapat bekerja dimana saja dengan memanfaatkan workspace dan bantuan teknologi yang memadai.
Dengan semangat belajar dan beradaptasi, BBPMP Jateng bersama seluruh pegawainya siap untuk menerapkan konsep FWA dalam rangka mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Jawa Tengah. Semoga langkah ini akan membawa kemajuan yang signifikan bagi pelayanan publik dan kemajuan daerah.