Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Oleh: Heri Dwiyanto*
Pada tulisan sebelumnya penulis membahas tentang perlunya penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada proses pembelajaran. Kali ini merupakan tulisan lanjutan yang akan membahas bagaimana mendesain atau merancang pembelajaran berbasis proyek pola integrasi antar mata pelajaran (pembelajaran proyek integratif) agar dapat diimplementasikan dengan baik.
Tulisan ini mempunyai beberapa tujuan yaitu pertama, memberikan panduan bagi guru agar dapat menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek pola integrasi antar mata pelajaran dengan memanfaatkan hypermedia. Kedua, memberikan arah bagi guru dalam penerapan pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek pola integrasi antar mata pelajaran dengan memanfaatkan hypermedia. Ketiga, memberikan peningkatan kompetensi bagi guru dalam pemanfaatan hypermedia dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didiknya.
Rancangan atau desain pembelajaran merupakan suatu proses perancangan pembelajaran yang sistematis dalam rangka menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah yang didasarkan pada teori pembelajaran, teknologi informasi, analisis sistematis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen (Fhathulloh, Yusup, & Nurhayati, 2017).
Pembelajaran proyek integratif merupakan sebuah inovasi pendekatan pembelajaran yang mengajarkan siswa menghadapi kehidupan abad ke-21. Siswa mempunyai pengalaman pembelajaran mereka sendiri melalui inkuiri sebagai kerja kolaboratif untuk meneliti dan membuat proyek yang mencerminkan pengetahuan yang siswa miliki. Dari mengumpulkan informasi baru, keterampilan penguasaan teknologi, menjadi komunikator yang baik, dan menjadi pemecah masalah merupakan manfaat yang diperoleh siswa dari pendekatan pembelajaran proyek ini (Bell, 2010).
Rancangan pembelajaran proyek integratif dengan memanfaatkan hypermedia ini agar dapat dilakukan dengan efektif harus bisa menjawab pertanyaan what, who, when, where, why, dan who (5W1H). Pertanyaan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan pembelajaran. Secara rinci rancangan pembelajaran ini dapat dideskripsikan sesuai dengan komponen sebagai berikut.
What, pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran dengan memberikan kegiatan/proyek integrasi dari beberapa mata pelajaran kepada siswa.
Who, peserta yang terlibat dalam proses pembelajaran ini tentunya siswa dan guru
When, pembelajaran ini dilakukan dengan kurun waktu tertentu sesuai dengan tema/fokus kegiatan/proyek
Where, pembelajaran dilakukan di sekolah dan di lokasi kegiatan/proyek baik online maupun offline
Why, pembelajaran ini bertujuan untuk melatih dan mempersiapkan siswa dalam menghadapi permasalahan di kehidupan nyata yang terjadi di sekitarnya (pembelajaran kecakapan hidup)
How, kegiatan pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran berbasis proyek integrasi antar mata pelajaran dengan memanfaatkan hypermedia.
Inilah gambaran rancangan pembelajaran yang disusun berdasarkan enam aspek yang harus terpenuhi dalam suatu rancangan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek mempunyai enam langkah dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah seperti tampak dalam gambar di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan implementasi pembelajaran berbasis proyek dalam proses pembelajaran.
Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Penerapan pembelajaran proyek integratif dengan memanfaatkan hypermedia ini disusun mengacu pada langkah-langkah yang ada dalam pembelajaran berbasis proyek dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Pola Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Berdasarkan gambar di atas penerapan pembelajaran berbasis proyek mempunyai tiga tahapan yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Persiapan merupakan tahap untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran antara lain RPP, media pembelajaran, dan instrumen evaluasi. Persiapan ini dapat dilakukan baik secara online maupun offline.
Implementasi merupakan tahap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek dari penentuan proyek hingga penyusunan laporan. Implementasi ini dilaksanakan baik secara online maupun tatap muka. Implementasi secara online dapat menggunakan learning management system (LMS) yang ada sebagai hypermedia seperti Google Classroom, Kelas Maya Rumah Belajar, atau platform lainnya.
Sedangkan tahap evaluasi merupakan pelaksanaan evaluasi baik proses pembelajaran maupun produk atau hasil pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara online maupun offline.
Persiapan
Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran berbasis proyek adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang disusun sebaiknya bersifat integratif yang memuat kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran. RPP integratif ini akan mendorong siswa untuk berpikir komprehensif. Pemikiran komprehensif inilah yang akan menjadi kemampuan dasar siswa dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi pada dunia nyata.
Setelah menyusun RPP maka perlu ditentukan media yang akan digunakan. Dalam rancangan pembelajaran ini memanfaatkan hypermedia. Hypermedia dipilih karena sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi nyata yang terjadi bahwa teknologi tidak terlepas dari kehidupan masyarakat.
Instrumen evaluasi atau penilaian yang akan dilakukan juga perlu disusun untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Juga untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Pada tahap persiapan ini guru melakukan berkoaborasi dengan guru lainnya secara online dengan menggunakan platform kolaboratif seperti google doc, lark, atau media sosial. Kalau diperlukan guru bisa mengadakan pertemuan langsung dengan guru lainnya untuk mematangkan persiapan pembelajaran berbasis proyek yang akan dilakukan.
Implementasi
Pada tahap implementasi pembelajaran berbasis proyek integrasi antar mapel ini yang harus dilakukan guru adalah:
-
Mengajak siswa untuk bersama-sama menentukan fokus proyek yang akan dilakukan. Proyek yang akan dikerjakan sebaiknya merupakan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang menuntut analisis komprehensif dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan dan keterampilan.
-
Bersama siswa menyusun langkah-langkah pelaksanaan proyek yang akn dilakukan oleh siswa sesuai dengan fokus proyek yang sudah ditetapkan. Langkah-langkah inilah yang akan menjadi acuan siswa dalam penyelesaian proyek.
-
Membimbing siswa dalam menyusun jadual pelaksanaan proyek dari awal hingga selesainya proyek. Guru melakukan pembimbingan agar siswa dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
-
Memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan langkah-langkah dan jadual yang telah ditetapkan. Pada tahap ini guru melakukan monitoring proses penyelesaian proyek oleh siswa. Monitoring ini bisa dilakukan guru baik secara online maupun offline.
-
Membimbing dan memberi kebebasan siswa untuk berkreasi dalam penyusunan laporan dan presentasi.
Jadi pada tahap implementasi ini peran guru sebagai pembimbing dan pemantau dalam proses penyelesaian proyek oleh siswa. Peran ini menjadi lebih ringan karena guru yang terlibat lebih dari seorang guru. Implementasi pembelajaran proyek ini dapat dilakukan baik dengan tatap muka maupun online.
Evaluasi
Evaluasi dalam pembelajaran berbasis proyek ini terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi hasil proyek. Evaluasi proses dilakukan untuk mengetahui sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Sedangkan evaluasi hasil proyek dilakukan untuk menilai kesesuain hasil dengan kriteria hasil proyek yang telah ditetapkan.
Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen evaluasi yang telah disusun. Karena merupakan pembelajaran berbasis proyek integratif antar mata pelajaran, maka evaluator terdiri dari guru-guru yang terlibat dalam pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan online ataupun offline.
Inilah langkah kerja yang harus dilakukan pada tahap persiapan, implementasi, dan evaluasi pada perancangan pembelajaran proyek integratif. Tampak bahwa dalam pembelajaran proyek integratif ini kolaborasi antar guru dan peran serta siswa sangat dibutuhkan.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dirancang dengan baik akan menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas dan terlaksana dengan efektif. Langkah-langkah menyusun rancangan pembelajaran ini dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran berbasis proyek, khususnya pembelajaran proyek integratif. Pembelajaran proyek integratif merupakan salah satu alternatif solusi pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi yang mengarah pada blended learning.
DAFTAR PUSTAKA
Bell, S. (2010). Project-Based Learning for the 21st Century: Skills for the Future. The Clearing House, 83, 39-43.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/Mts KelasVII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fhathulloh, M. R., Yusup, M., & Nurhayati. (2017). Implementasi Guru dalam Mendesain Pembelajaran PAI. Atthulab, 134-140.
*) Penulis merupakan Pengembang Teknologi Pembelajaran LPMP Provinsi Jawa Tengah