Foto : Kepala BBPMP Prov. Jateng Nugraheni Triastuti, SE, M. Si, sedang membuka kegiatan Bimtek Strategi Penguatan Transformasi Satuan Pendidikan Bagi Komunitas Belajar Pengawas Sekolah, tanggal 19 September 2023 di BBPMP Jateng.
Semarang – – Nugraheni dalam mengawali sambutannya dengan melemparkan pertanyaan kepada para peserta perihal indikator indikator apa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam transformasi. Selanjutnya Heni menambahkan bahwa melalui tangan tangan pengawaslah perubahan yang luar biasa ini bisa dilaksanakan, karena keberhasilan yang ada ini tentu saja tidak mudah bagi sekolah untuk melakukannya sendirian, butuh pendampingan terutamanya Bapak dan Ibu Pengawas Sekolah, oleh karena itu 3 hari kedepan kita berharap kepada Bapak Ibu peserta untuk bisa mengukur keberhasilan satuan pendidikan ketika melakukan transformasi, jelasnya.
Selanjutnya Heni menambahkan bahwa sebelum melakukan pendampingan ke satuan pendidikan maka perlu mengetahui tentang optimalisasi tumbuh kembang peserta didik, kemudian pengembangan budaya refleksi, mengukur kemampuan fondasi terkait dengan literasi dan numerasi maupun karakter, sehingga pembelajaran seperti apa yang dilakukan didalam kelas. Tidak kalah pentingnya dalam pendampingan pengawas adalah mengawal perencanaan program di satuan pendidikan, tentu saja tidak akan lepas dari hasil rapor pendidikan dengan memastikan bahwa apakah sekolah sekolah dalam menyusun perencanaannya sudah menggunakan berbasis data, tegasnya.
Oleh karena itu mohon kepada para pengawas agar membantu sekolah sekolah untuk bisa memaksimalkan Asset Based Thinking, karena yang sering terjadi kekurangan yang ada disekolah selalu mjadi alasan.
Kemudian Heni menjelaskan tentang Asset Based Thinking, dimana Pendekatan ini dikenal dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Asset ( PKBA ). Hal ini digerakkan oleh seluruh komunitas, yaitu dengan Perubahan Mindset positif, Menciptakan Perubahan Positif, Membuat Pertanyaan yang positif yang mendorong energi kreatifitas, Warga Sekolah melakukan perubahan, Bertanggungjawab, Membangun dan membina hubungan dua arah, Sekolah dibangun dengan melihat pada potensi dan sumberdaya, Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan keragaman unsur sekolah, Suasana menyenangkan serta Faktor utama kepemimpinan lokal, jelasnya.
Kemudian Heni menambahkan juga tentang 7 Asset Utama Komunitas, diantaranya yang pertama tentang Modal Sumber Daya Manusia, semisal tersedianya guru penggerak di sekolah, yang bisa dijadikan model , untuk menggerakkan sekolah dalam hal kualitas pembelajaran, Kedua Modal Sosial yaitu adanya hubungan warga sekolah, Ketiga Modal Fisik yaitu adanya bangunan ruang kelas, laboratorium, dan infrastuktur/sarana dan prasarana, yang bisa dimaksimalkan dalam pembelajaran siswa, Keempat Modal Lingkungan, yaitu lingkungan sekitar sekolah yang bisa dijadikan obyek untuk pembelajaran, Kelima Modal Finansial yaitu adanya dana BOS yang dibelanjakan sesuai perencanaan dengan berbasis pada rapor pendidikan satpen, Keenam Modal Politik yaitu mengkolaborasikan smua keperluan melalui pihak eksekutif maupun legislatif, dan yang Ketujuh Modal Agama dan Budaya yaitu dengan memanfaatkan potensi daerah masing masing, ungkapnya.
Diakhir sambutannya Heni mengajak para pengawas untuk mengawal sekolah binaannya dalam pemanfaatan PMM, karena selama ini pemanfaatannya belum.optimal, padahal didalam PMM banyak sekali tersedia materi untuk pembelajaran ke siswa, ada Contoh berbagai asesmen, praktik baik, sehingga eman eman sekali kalau belum dimaksimalkan. Kemudian Heni juga meminta untuk mengecek di sekolah binaannya terkait Perencanaan Berbasis Data dengan memafaatkan penggunaan ARKAS dan memanfaatkan belanjanya di SIPLah. Selanjutnya Heni juga mengajak untuk mengawal episode 25 MB- Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan ( PPKSP ) agar sekolah kita menjadi aman, nyaman dan menyenengkan sehingga tercipta Profil Pelajar Pancasila, demikian pungkasnya.
Sementara Dwi Hery Nurhayanti selaku Ketua Panitia Penyelenggara melaporkan hal hal yang berkaitan dengan kegiatan diantaranya terkait latar belakang, tujuan , sasaran dan hasil yang diharapkan.
Wiwik panggilan akrabnya menyampaikan Latar belakang kegiatan Bimtek Strategi Penguatan Transformasi Satuan Pendidikan Bagi Komunitas Belajar Pengawas, diantaranya bahwa Pengawas sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam mengoptimalkan komunitas belajar di satuan pendidikan, baik kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan binaannya, melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi, serta bersama tim komunitas belajar melakukan kegiatan refleksi. Disamping itu pengawas sekolah juga memiliki tugas yang berat dalam rangka mentransformasikan sekolah sekolah meningkatkan mutu pembelajaran, ungkapnya.
Selanjutnya Wiwik menambahkan bahwa Kompetesi pengawas juga menjadi kunci bagi keberhasilan pendampingan yang dilakukan , baik dalam memberikan arahan, umpan balik, dan berdiskusi terkait permasalahan dan tantangan yang dihadapi, sehingga BBPMP Jateng memandang perlu untuk melaksanakan Bimtek Strategi Penguatan Transformasi Satuan Pendidikan Bagi Komunitas Belajar Pengawas Sekolah.
Tujuan diselenggarakan Bimtek Pengawas, Wiwik menjelaskan diantaranya adalah untuk meningkatkan kemampuan pengawas dalam menelaah Kebijakan Kemendikbudristek, Mengoptimalkan peran pengawas dalam program transformasi satuan pendidikan di komunitas belajar pengawas dan Meningkatkan pemahaman pengawas terkait transformasi satuan pendidikan, optimalisasi tumbuh kembang peserta didik, Pengembangan budaya refleksi berbasis data, Penguatan kemampuan litnum, Pengembangan kemitraan dan Penguatan iklim lingkungan belajar
Sedangkan Sasaran dari kegiatan bimtek, Wiwik menjelaskan bahwa peserta terdiri dari unsur MKPS jenjang SMP, dan KKPS jenjang SD dari berbagai Kabupaten , diantaranya dari Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Brebes, Cilacap, Jepara, Kebumen, Pati, Pekalongan, Purbalingga, Semarang, Wonogiri dan Kota Semarang dengan jumlah peserta seluruhnya 154 orang, pungkasnya.
( TibS )