Mengapa Kemampuan Fokus Manusia Menurun: Menelusuri Penyebab, Dampaknya dan Solusinya*
Oleh: Syaifulloh
Dalam buku yang mencerahkan ini, “Stolen Focus” karya Johann Hari, pembaca diajak dalam perjalanan mendalam yang menjelaskan perubahan dramatis dalam kemampuan manusia untuk fokus. Buku ini bukan sekadar tinjauan umum tentang tantangan modern dalam menjaga perhatian, tetapi lebih merupakan sebuah eksplorasi dalam skala pribadi yang membawa kita untuk memahami perubahan radikal dalam cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.
Johann Hari membuka tirai pada elemen-elemen kunci yang telah menggejala dan memengaruhi kemampuan fokus manusia saat ini. Dia menyajikan temuan penelitiannya yang mencakup sejumlah isu sentral yang sering kali kita abaikan. Buku ini mengajak kita untuk merenung, apa yang telah terjadi pada perhatian kita, dan bagaimana fenomena ini telah memengaruhi cara kita belajar, bekerja, dan menjalani hubungan sosial.
Dalam beberapa paragraf pertama buku ini, Hari merinci bagaimana fokus telah “dicuri” daripada kita. Ia mengajak kita untuk melihat lebih dekat bagaimana ponsel pintar, kurang tidur, polusi, dan tingkat pekerjaan yang tinggi telah menjadi penyebab utama kemerosotan ini. Melalui buku ini, kita akan menjelajahi solusi dan langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk merebut kembali fokus yang hilang dan menjalani kehidupan yang lebih produktif dan memuaskan.
Salah satu elemen sentral dalam buku ini adalah dampak teknologi, terutama ponsel pintar, pada kemampuan kita untuk mempertahankan perhatian. Hari dengan cermat menggali bagaimana pemilik platform media sosial dan mesin pencari telah merancang algoritma mereka untuk memaksimalkan waktu yang kita habiskan di perangkat kita. Dia menyajikan dengan sangat baik bahwa penurunan kemampuan kita untuk fokus bukanlah kesalahan pribadi, melainkan hasil dari desain yang sadar untuk menarik perhatian kita lebih lama.
Johann Hari juga mengungkapkan bagaimana kurang tidur telah menjadi masalah sistemik yang serius dalam masyarakat modern. Penelitian ilmiah mendukung klaimnya bahwa kurang tidur berdampak buruk pada kemampuan kita untuk fokus. Dia mengaitkan kekurangan tidur dengan tekanan kerja yang berlebihan dan budaya “kerja keras” yang mendorong begadang sebagai tanda produktivitas.
Buku ini juga mencakup topik penting lainnya, seperti polusi udara dan pola makan yang memengaruhi kemampuan kita untuk fokus. Hari mendorong pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana kualitas udara yang kita hirup dan makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi fungsi otak kita.
Selain itu, “Stolen Focus” membahas masalah beban kerja yang berlebihan dan bagaimana hal ini dapat menggerus kemampuan kita untuk fokus dan mencapai produktivitas yang tinggi. Hari menyoroti pentingnya memberi anak-anak kebebasan untuk mengejar minat mereka sendiri daripada memberikan terlalu banyak tugas sekolah.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita semua mungkin pernah merasa kesulitan untuk mempertahankan fokus. Penelitian dari University of California bahkan menunjukkan bahwa kemampuan fokus anak-anak saat ini hanya berlangsung selama 19 detik, sebelum lenyap begitu saja. Orang dewasa juga tak jauh lebih baik, dengan batas fokus yang hanya mencapai 3 menit.
Kenapa hal ini terjadi? Bukankah kemampuan fokus adalah kualitas kognitif yang mendasar bagi manusia? Mari kita telusuri beberapa alasan mengapa fokus kita semakin berkurang dan mencari solusinya.
1. Pengaruh Ponsel Pintar (Smartphones)
Salah satu penyebab utama penurunan kemampuan fokus kita adalah penggunaan ponsel pintar. Terlepas dari kenyataan bahwa kita sering menyalahkan diri sendiri atau perangkat kita ketika sulit untuk fokus, Johann Hari, dalam bukunya yang berjudul “Stolen Focus,” menemukan bahwa penurunan kemampuan fokus bukanlah masalah pribadi, melainkan masalah sistemik.
Platform media sosial dan mesin pencari seperti Google secara sadar dirancang untuk membuat kita terus terpaku pada layar ponsel kita. Ada alasan bisnis sederhana di balik ini: semakin lama kita menghabiskan waktu di ponsel, semakin banyak iklan yang bisa ditampilkan, dan semakin banyak pendapatan yang dihasilkan.
Informasi di dunia maya berubah dengan sangat cepat. Pada 2013, sebuah topik yang menjadi perbincangan trending topic di media sosial bisa bertahan hingga 17,5 jam. Namun, hanya tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 2016, angka ini turun menjadi 11 jam. Bahkan selama masa pandemi, terjadi penurunan lebih lanjut, meskipun data pastinya tidak disebutkan oleh Hari.
2. Kurangnya Tidur
Kurang tidur adalah salah satu masalah serius yang berkontribusi pada penurunan kemampuan kita untuk fokus. Dalam 100 tahun terakhir, manusia mengalami penurunan waktu tidur sekitar 20%. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa semakin sedikit waktu tidur yang kita dapatkan, semakin cepat kemampuan kita untuk fokus menurun.
Kurang tidur bukan hanya masalah individu. Ini juga adalah masalah sistemik. Semua orang dikejar oleh tuntutan untuk bekerja lebih keras, dan jika Anda tidak menghabiskan malam begadang, Anda mungkin dianggap kurang produktif.
3. Polusi Udara dan Pola Makan
Johann Hari juga mencatat dampak polusi udara dan pola makan pada kemampuan fokus kita. Makanan yang mengandung banyak bahan pengawet dan proses produksi seperti makanan olahan dapat memengaruhi fungsi otak dan konsentrasi. Hari mendorong kita untuk memilih makanan yang lebih alami, seperti yang dijual oleh pedagang sayur, daripada makanan dalam kemasan.
Selain itu, polusi udara juga berperan dalam penurunan kemampuan fokus. Polusi udara dapat memengaruhi kesehatan otak dan kualitas tidur kita, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan kita untuk berkonsentrasi.
4. Beban Kerja yang Berlebihan
Bekerja secara berlebihan juga memiliki andil dalam penurunan kemampuan fokus kita. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki terlalu banyak pekerjaan tidak selalu berarti lebih produktif atau kreatif. Justru, bekerja terlalu keras dan terlalu banyak pekerjaan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk fokus pada satu tugas hingga tuntas.
Kejadian serupa juga terjadi pada anak-anak yang diberikan terlalu banyak tugas sekolah. Hari menunjukkan bahwa di sekolah-sekolah yang memberi anak-anak kebebasan untuk mengejar minat mereka, anak-anak justru lebih mampu untuk fokus.
Mengingat beragam penyebab penurunan kemampuan fokus kita, menjadi semakin penting bagi kita untuk memahami dampak negatif yang diakibatkan dan mencari cara untuk memperbaiki situasi. Meningkatkan kualitas tidur, mengurangi waktu yang dihabiskan di depan ponsel pintar, dan memperhatikan pola makan yang lebih sehat adalah langkah-langkah penting yang bisa kita ambil untuk meningkatkan kemampuan fokus kita dan kembali menjadi manusia yang lebih produktif dan kreatif.
Johann Hari juga memberikan solusi bagi pembaca untuk mempertahankan dan memulihkan kemampuan fokus mereka. Beberapa solusi yang dia usulkan termasuk:
- Pengelolaan Waktu: Hari mendorong pembaca untuk mengelola waktu mereka dengan bijak. Ini mencakup mengatur waktu fokus yang khusus tanpa gangguan dari smartphone atau media sosial.
- Tidur yang Cukup: Dia menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kualitas fokus. Kualitas tidur dapat ditingkatkan dengan menghindari begadang dan menjaga rutinitas tidur yang konsisten.
- Polusi Udara dan Makanan Sehat: Hari menganjurkan untuk menjaga polusi udara dan makan makanan yang sehat. Ini bisa membantu fungsi otak kita.
- Bekerja yang Terukur: Menurut Hari, bekerja tidak harus selalu berarti bekerja keras. Dia mengusulkan bahwa kita harus memahami batasan kemampuan kita dan menghindari bekerja terlalu keras. Ini dapat membantu kita menjaga fokus dan produktivitas.
Buku “Stolen Focus” adalah sebuah panduan yang informatif dan bermanfaat tentang tantangan modern dalam menjaga fokus dan konsentrasi. Johann Hari memberikan wawasan yang kuat tentang bagaimana kita bisa menghadapi perubahan ini dan mendapatkan kembali kemampuan fokus yang telah hilang.
*Sumber: QoriTajudin