Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Wabah virus corona masih terus menghantui sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada tanggal 3 Pebruari 2020, hingga saat ini pasien yang terinfeksi virus corona sudah mencapai 34 orang. Cepatnya penyebaran dan besarnya resiko kematian akibat virus ini menjadikan kepanikan tersendiri di masyarakat, tidak terkecuali masyarakat pendidikan. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah mengeluarkan surat edaran No. 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan sebagai upaya penanganan wabah covid-19 atau penyakit virus corona di lingkungan pendidikan. Begitu besarnya kekhawatiran terhadap penyebaran virus tersebut, sangat penting bagi kita untuk mengenal apa itu virus corona, bagaimana penyebarannya, dan tentu bagaimana penanganannya dan yang terpenting adalah upaya pencegahanya.
Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam, batuk dan sesak napas. Dan menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini: Pneumonia, infeksi sekunder pada organ lain, gagal ginjal, Acute cardiac injury, Acute respiratory distress syndrome dan kematian.
Layaknya virus penyebab flu dan batuk, virus corona dapat menyebar melalui udara sehingga penularannya bisa terjadi dengan cepat. Penyebaran virus ini umumnya terjadi di lingkungan padat orang, seperti pasar, mal, bandara termasuk di sekolah. Lingkungan sekolah merupakan lokasi potensial penyebaran beragam virus, termasuk virus Corona. Sehingga diperlukan langkah-langkah pencegahan dan penangan yang tepat. Virus ini bisa dicegah dan disembuhkan bila setiap orang, khususnya guru dan orang tua siswa dengan melakukan langkah-langkah tepat dalam menghadapi serangan virus ini, antara lain sebagai berikut:
- Pembiasaan Hidup bersih
Pembiasaan hidup bersih di sekolah bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: Pertama, pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Pembiasaan ini merupakan tindakan yang sederhana, namun inilah langkah pencegahan yang paling utama dalam menangkal penyebaran berbagai penyakit. Guru dan orang tua harus membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan saat akan memulai pembelajaran di kelas, saat makan, usai ke kamar mandi, usai bermain dan berkegiatan, dan saat tiba di rumah sepulang dari sekolah. Bila memungkinkan, sediakan hand sanitizer di depan ruang kelas. Kedua, membuang sampah pada tempatnya. Sampah merupakan sarang yang baik untuk berkembang biak penyakit. Oleh sebab itu, perilaku membuang sampah pada tempatnya dilaksanakan dalam rangka menekan sumber penyakit berkembang biak. Ketiga, pembiasaan membawa bekal makanan dari rumah. Pembiasaan ini untuk menjaga higienitas dari makanan. Makanan atau jajanan yang dibawa dari rumah relatif lebih terjamin hienitas atau kebersihannya.
- Menjaga daya tahan tubuh atau imunitas
Daya tahan tubuh merupakan penangkal virus yang paling efektif. Oleh sebab itu, menjaga daya tahan tubuh anak-anak merupakan langkah utama dalam pencegahan penyebaran virus Corona. Membawa bekal makanan yang sehat dan bergizi merupakan langkah yang tepat yang bisa diambil sekolah untuk menjaga daya tahan tubuh anak-anak. Seperti diketahui, makanan rumahan lebih terjamin baik dari segi kebersihannya maupun gizinya. Makanan yang dibawa hendaknya lengkap komponen gizinya yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Orang tua wajib memastikan anak-anak dengan dibekali makanan yang bersih dan matang, dan juga bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari dalam sehingga tubuh mampu menjaga dirinya dari berbagai serangan dari luar, salah satunya virus Corona. Dalam kondisi tertentu, mengonsumsi suplemen vitamin juga penting jika diperlukan.
Kedua langkah tersebut dapat dilakukan melalui pemberdayaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai langkah strategis dan efektif dalam menangkal segala kekhawatiran yang terjadi karena virus Corona. Pola hidup bersih dan sehat akan menghasilkan daya tahan tubuh yang kuat. Jika daya tahan tubuh kuat, Corona pun lewat. (JP)