Published On: 14 September 2022Categories: Berita, Headline

Hadir dalam upacara pembukaan kegiatan : Sukamat , M. Si, Dr. Tartib Supriyadi, M.Pd. , Zainal Kabir SE, MSi, Perwakilan Narsum dari Co Captain Bp. Santa Dwijayana, M.Pd

Semarang – – Platform Merdeka Mengajar menjadi tempat para guru untuk saling belajar dan berbagi praktik baik dan saling menginspirasi, guru juga dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-masing, inilah pesan yang disampaikan oleh Tartib Supriyadi, Koordinator Jabatan Fungsional saat membuka  Workshop Pemanfaatan TIK untuk Pelatihan Kurikulum Merdeka secara Mandiri Melalui Platform Merdeka Mengajar bagi Komunitas Belajar di Aula Soekarno, Selasa (13/9/22)

Dihadapan peserta Workshop yang di ikuti oleh 168 orang yang berasal dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, PAI jenjang SMP dari seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah, ditegaskan oleh Tartib Supriyadi agar para guru melaksanakan pelatihan mandiri memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) di Kombel masing-masing.

” Saatnya Kombel Memperkuat Diri Dalam Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar di Provinsi Jawa Tengah, Melalui pelatihan  pemanfaatan PMM di komunitas belajar (Kombel),  satuan  pendidikan dapat menghasilkan produk kurikulum merdeka dan dalam implementasinya dapat meningkatkan mutu serta kualitas pembelajaran peserta didik. Meningkatnya nilai Asesmen Nasional (AN) baik literasi dan numerasi serta meningkatnya capaian Rapor Pendidikan di Satuan pendidikan yang semakin meningkat setiap tahun”. Pesannya.

Diharapkan dalam pelatihan mandiri para guru betul-betul memahami dengan baik langkah-langkah yang harus dilakukan agar bisa menguasai teori dan konsep implementasi Kurikulum Merdeka di dalam proses belajar mengajar di dalam maupun luar kelas.

“Diharapkan para guru melakukan pelatihan mandiri di PMM dengan baik dan benar, mulai membuka PMM, melaksanakan asesmen murid, menonton video, submit refleksi, mengerjakan pre dan post tes sampai lulus post test, unggah aksi nyata dan lulus 8 topik, sehingga guru memahami betul kebutuhan belajar berdiferensiasi” Tegasnya.

Saat ini terjadi banyak kasus mulai perundungan, pelecehan seksual yang terjadi mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah di berbagai tempat sehingga ini menjadi kewajiban kita semua untuk menghentikan kasus seperti ini agar tidak terjadi lagi, sekolah harus memberikan suasana belajar yang aman kepada siswanya, apalagi sekarang ini siswa juga diminta mengisi Survey Lingkungan Belajar ( Sulingjar ) terkait dengan  Perundungan, Kekerasan Seksual.

“Diharapkan para guru di satuan pendidikan agar terus mendampingi siswa dengan sebaik-baiknya agar kasus perundungan, pelecehan seksual dan lainnya  bisa dihilangkan di satuan pendidikan masing-masing,  untuk itu sampaikan salam kepada Kepala Sekolah untuk terus memberikan  penguatan kepada para guru dan siswa agar terus berupaya mensukseskan lingkungan aman dan nyaman di sekolah” Pesannya kepada seluruh peserta.