Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 26 May 2020Categories: Artikel Populer, Headline

Wabah C19 sudah berlangsung lebih dari dua bulan, penyebaran virus yang semakin luas dan berlanjut menyebabkan banyak tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi. Apalagi yang namanya virus itu rentan bermutasi menjadi varian baru. Sehingga sangat membutuhkan waktu untuk menghasilkan vaksin penanggulangannya.

Berbagai  kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menangani Covid-19 ini seperti menjaga jarak fisik, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ataupun lockdown total sekalipun sepertinya sudah terlambat. Mungkin yang bisa dilakukan oleh kita saat ini adalah mempersiapkan diri atau memulai berkennalan dengan dunia baru bersama Covid-19.

Kebiasaan baru yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah penyebaran Covid-19 dengan melakukan PSHB (Pola Sehat Hidup Bersih) yaitu sering mencuci tangan menggunakan sabun, tidak bersentuhan atau menjaga jarak dan mengenakan masker ketika berada di keramaian. Keadaan seperti ini sudah pernah dialami yakni ketika penyakit dengue atau demam berdarah menyerang. Penyakit ini tidak bisa di berantas yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan.

Sama halnya dengan C19 ini, virus ini tidak akan sepenuhnya hilang atau akan terus bermutasi menjadi jenis baru sehingga yang daspat dilakukan masyarakat adalah dengan masuk pada lingkungan baru yaitu tambahan perilaku serta sosialisasi luas tentang hidup bersih.

Lingkungan baru adalah dengan tetap menjalani keseharian normal namun ditambah berperilaku menjaga jarak, menggukanan masker di keramaian, mencuci tangan dan membersihkan barang-barang yang digunakan secara bergantian atau seperti di negara tetangga yang melarang meludah di sembarang tempat.

Dengan menerapkan hidup bersih dengan menambah perilaku sehat tersebut maka masker tidak harus dipakai terus, sebab penggunaan masker secara terus menerus dapat mengganggu pernapasan, berjamaah di masjid dapat dilakukan kembali dengan merapatkan  shaf asal semua melakukan budaya bersih. Benda-benda yang digunakan tidak harus dibersihkan dengan desinfektan secara  terus menerus asal dalam penggunaan rajin membersihkan tangan. Mencuci tangan tidak perlu dilakukan berkelanjutan jika benda-benda dibersihkan secara teratur.

Di dalam kebiasaan bekerja kita saat ini pun pasti akan mengalami perubahan, bekerja di dalam ruangan yang tertutup lebih rentan tertular virus daripada bekerja di luar ruangan. Di dalam ruangan yang tertutup, sirkulasi udara tidak dapat maksimal, bahkan ada pendapat dari berapa ahli bahwa AC dapat membuat virus lebih lama bertahan hidup.Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bekerja seperti yang akan dilakukan kementerian keuangan dengan melakukan kebijakan FWS (Flexible Working Space) yaitu para pegawai dapat melakukan pekerjaan di manapun dan berbatas waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kementerian PANRB pun mulai melakukan pengkajian mengenai bekerja tidak harus di kantor dengan kebijakan FWA (Flexible Working Arrangement)

Kebijakan-kebijakan tersebut di atas dilakukan karena kondisi wabah C19 yang sepertinya tidak akan selesai dalam hitungan bulan atau bahkan tahun. Sehingga mau tidak mau kita harus mulai dengan kondisi New Normal dan hidup berdampingan dengan virus COVID-19. (putut)