Oleh: Nugraheni Triastuti, Kepala BBPMP Jateng
Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan dari kata didik. Menurut KBBI, mendidik artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memberi latihan perlu ada ajaran, tuntutan dan bimbingan tentang akhlak dan kecerdasan pikiran. Undang-undang ini juga mengatur mengenai pentingnya adanya kesetaraan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi semua warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.
Program sekolah inti merupakan komunitas belajar baru yang diperkenalkan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dengan kolaborasi Dinas Pendidikan untuk memilih satu sekolah di setiap kecamatan atau kabupaten/kota sesuai kriteria yang dipersyaratkan karena sekolah inti nantinya akan mendapatkan fasilitasi serta supervisi khusus dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah.
Sekolah Inti nantinya merupakan sekolah yang berperan sebagai koordinator komunitas pembelajaran dan berfungsi sebagai wadah tumbuh kembangnya siswa di lingkungan sekolah dan masyarakat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui pengelolaan layanan pendidikan yang berkualitas.
Meskipun terdapat perbedaan antara sekolah inti dan sekolah imbas karena sekolah inti mendapat fasilitasi khusus dan supervisi kemajuan, sekolah inti tetap memiliki beberapa persamaan dengan sekolah imbas. Persamaannya adalah baik sekolah inti maupun imbas menggunakan media yang bersumber pada platform yang disiapkan Kemendikbudristek, seperti PMM (Platform Merdeka Mengajar), Rapor Pendidikan, SIPLah, Arkas, dan platform resmi lainnya.
Sementara itu, perbedaan antara sekolah inti dan Program Sekolah Pengerak (PSP) dari Kemdikbudristek adalah sekolah inti dipilih dari sekolah yang bukan PSP. Kehadiran sekolah inti ini akan memperkuat PSP karena sekolah inti dipilih berdasarkan tingkat kebutuhan oleh Dinas Pendidikan sehingga sekolah ini menjadi motor perubahan ekosistem perubahan di setiap kecamatan.
Sekolah inti ini juga berbeda dengan sekolah unggul, sekolah model, atau sekolah khusus lain karena sekolah inti dipilih oleh Dinas Pendidikan dan BBPMP berdasarkan kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki oleh pihak sekolah. Sekolah Unggul adalah sekolah yang memiliki kriteria tertentu dalam hal penerimaan siswa, kebijakan pengelolaan, tenaga pengajar, kurikulum, dan fasilitas yang mencapai standar tertentu. Sekolah unggul diberikan keleluasaan dalam melaksanakan pendidikan, terutama dalam hal kurikulum dan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Sekolah inti juga berbeda dengan sekolah unggul kebanyakan sekolah unggul adalah sekolah swasta yang mengenakan biaya pendidikan yang relatif tinggi dibandingkan dengan sekolah negeri atau swasta biasa. Sekolah unggul didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang ekslusif dengan kurikulum spesialisasi dalam bidang tertentu seperti bahasa, musik, seni, dll.
Sekolah Inti juga berbeda dengan sekolah Model Sekolah model biasanya merupakan sekolah yang menjadi rujukan dari berbagai macam sekolah dalam melaksanakan tata kelola pendidikan yang efektif dan efisien. Sekolah model di Indonesia biasanya bersifat pilot project atau percobaan dalam penerapan kurikulum baru yang merupakan hasil penelitian atau kajian lintas lembaga.
Sekolah inti juga berbeda degngan sekolah model biasanya lebih terfokus pada pengembangan metodologi dan penerapan kurikulum baru yang bertujuan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Biasanya sekolah model menjadi rujukan bagi guru-guru di wilayah tertentu dalam mengaplikasikan pengajaran yang inovatif sesuai dengan standar kurikulum yang ada.
Sekolah inti juga berbeda dengan sekolah khusus Lain, seperti sekolah inklusi, sekolah berkebutuhan khusus, dan lain sebagainya, merupakan sekolah yang diperuntukkan untuk siswa dengan kebutuhan khusus. Sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung siswa dengan berbagai kemampuan dan kondisi, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Perbedaan dengan Sekolah Inti Perbedaan utama antara sekolah inti dengan sekolah unggul, sekolah model, dan sekolah khusus lain adalah pada cara penyeleksian dan penerimaan siswa. Sekolah inti dipilih dari Sekolah Dasar Negeri berdasarkan kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki oleh pihak sekolah yang bukan PSP oleh Dinas Pendidikan dan BBPMP Jawa Tengah.
Dari perbedaan tersebut, terlihat bahwa gagasan sekolah inti oleh BBPMP Jawa Tengah ini adalah koordinator komunitas belajar yang mengusung konsep pembelajaran merujuk pada standart tata kelola pendidikan yang efektif dan efisien sesuai Kebijakan Merdeka Belajar (KMB) Kemendikbudristek yang di implementasikan di sekolah inti dalam memberikan kesetaraaan kesempatan untuk siswa-siswa di semua sekolah dasar sesuai Kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek yang diperkuat dengan pendampingan khusus oleh Waliwilayah BBPPMP Jawa Tengah dan didukung oleh Pengawas Sekolah serta Dinas Pendidikan.
Sekolah Inti, Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Satuan Pendidikan
Konsep Sekolah Inti tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga terintegrasi dengan kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar (KMB) secara utuh dan terpadu di satuan pendidikan menjadi landasan utama bagi pelaksanaan program Sekolah Inti. Dengan memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekolah, Merdeka Belajar menciptakan ruang bagi Sekolah Inti untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Sekolah Inti menjadi salah satu wadah untuk mewujudkan prinsip-prinsip Merdeka Belajar, seperti pemberdayaan sekolah, fleksibilitas kurikulum, dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui pendampingan dan supervisi yang intensif, Sekolah Inti dapat mengimplementasikan berbagai metode pembelajaran inovatif dan efektif sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan lokal yang dihadapi.
Selain itu, Sekolah Inti juga menjadi bagian integral dalam membangun budaya pembelajaran yang inklusif dan berpusat pada siswa. Dengan memperhatikan keberagaman siswa dan memfasilitasi kebutuhan belajar individu, Sekolah Inti menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa secara optimal.
Sebagai pusat inovasi pendidikan, Sekolah Inti juga berperan dalam mengembangkan keterampilan 21st century yang diperlukan bagi siswa untuk sukses di era globalisasi. Dengan mengintegrasikan teknologi, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah ke dalam pembelajaran, Sekolah Inti membekali siswa dengan kompetensi yang relevan dengan tuntutan zaman.
Sekolah Inti bukan hanya sekedar sebuah konsep, tetapi juga menjadi wujud nyata dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Melalui kemitraan antara BBPMP Jawa Tengah, pemerintah daerah, sekolah, komunitas belajar, Mitra pembangunan dan media masa , Sekolah Inti diharapkan dapat menjadi motor perubahan yang membawa pendidikan Indonesia menuju arah yang lebih baik.
Sekolah Inti Memperkuat Sebaran Digitalisasi Pendidikan
Sekolah Inti juga memiliki peran penting dalam memperkuat sebaran digitalisasi pendidikan di Indonesia. Dalam era yang semakin terdigitalisasi, Sekolah Inti diharapkan menjadi pusat inovasi dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh BBPMP Jawa Tengah, guru-guru di Sekolah Inti didorong untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kurikulum dan metode pembelajaran di satuan pendidikan.
Sekolah Inti bukan hanya menjadi tempat bagi pengembangan keterampilan teknologi bagi siswa, tetapi juga tempat bagi pengembangan keterampilan teknologi bagi para pendidik. Dengan mengadopsi teknologi dalam pembelajaran, Sekolah Inti dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
Selain itu, Sekolah Inti juga dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan digitalisasi pendidikan. Melalui pembelajaran kolaboratif dan pertukaran pengalaman antar-sekolah, Sekolah Inti dapat menjadi agen perubahan dalam memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan digital di seluruh Indonesia.
Dengan memperkuat sebaran digitalisasi pendidikan, Sekolah Inti juga dapat meningkatkan inklusivitas pendidikan bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Dengan memanfaatkan teknologi, Sekolah Inti dapat menyediakan akses pendidikan yang lebih luas dan fleksibel bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik.
Kehadiran Sekolah Inti yang menggunakan teknologi digital juga dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengatasi kesenjangan digital di kalangan siswa. Dengan memastikan semua siswa memiliki akses dan keterampilan untuk menggunakan teknologi digital, Sekolah Inti berkontribusi pada terwujudnya pendidikan yang merata dan inklusif bagi semua anak Indonesia.
Sekolah inti di setiap kecamatan/kabupaten/kota mempercepat Transformasi Pendidikan
Dengan terbatasnya jumlah sekolah penggerak dan guru penggerak di setiap kecamatan, kehadiran Sekolah Inti yang dipilih bukan dari sekolah penggerak, di setiap wilayah memiliki potensi besar untuk mempercepat transformasi pendidikan di Jawa Tengah. Dengan menjadi pusat pengembangan pendidikan di tingkat lokal, Sekolah Inti dapat menjadi motor perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai wilayah. Dengan fokus pada pendampingan, fasilitasi, dan supervisi yang intensif, Sekolah Inti dapat menginspirasi dan memotivasi sekolah-sekolah lain di sekitarnya untuk meningkatkan standar pendidikan sesuai KMB secara utuh dan terpadu.
Selain itu, keberadaan Sekolah Inti di setiap kecamatan/kabupaten/kota juga dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah. Dengan memberikan perhatian khusus pada sekolah-sekolah di daerah terpencil atau terpinggirkan, Sekolah Inti dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang merata dan inklusif bagi semua warga negara.
Selain menjadi pusat pengembangan pendidikan, Sekolah Inti juga dapat berperan sebagai pusat inovasi dalam pengembangan kurikulum lokal yang relevan dengan kebutuhan dan potensi daerah. Dengan melibatkan komunitas lokal dalam proses pembelajaran, Sekolah Inti dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang berbasis pada kearifan lokal dan budaya daerah (Asset Based Thinking/ABT).
Selain itu, keberadaan Sekolah Inti di setiap kecamatan/kabupaten/kota juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan di tingkat lokal. Melalui fasilitasi dan supervisi yang diberikan oleh BBPMP Jawa Tengah, guru dan kepala sekolah di Sekolah Inti dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran di seluruh wilayah dalam meningkatkan capaian literasi, numerasi dan indeks iklim keamanan, kebhinekaan, dan inklusivitas.
Sekolah Inti di setiap wilayah memiliki potensi untuk menjadi katalisator dalam transformasi pendidikan di Jawa Tengah. Melalui pendekatan yang terkoordinasi dan terintegrasi, Sekolah Inti dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan di Indonesia. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, sangatlah penting dalam mewujudkan potensi besar Sekolah Inti dalam mempercepat transformasi pendidikan.
Peran vital Balai Besar Pejaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dalam menyiapkan program implementasi sekolah inti
Peran vital Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dalam menyiapkan program implementasi Sekolah Inti tidak dapat diabaikan. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu pendidikan, BBPMP Jawa Tengah memiliki kewajiban untuk menyediakan pedoman, bimbingan, dan dukungan teknis kepada sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti. Ini mencakup penyusunan kerangka kerja dan panduan praktis yang diperlukan bagi sekolah untuk melaksanakan program Sekolah Inti dengan efektif.
BBPMP Jawa Tengah juga memiliki peran penting dalam memberikan fasilitasi dan supervisi kepada Sekolah Inti. Melalui fasilitasi yang terarah dan berkelanjutan, BBPMP Jawa Tengah membantu meningkatkan mutu layanan pendidikan sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayahnya.
Selain itu, BBPMP Jawa Tengah juga bertanggung jawab untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Sekolah Inti dengan didukung oleh pengawas sekolah yang sudah diberikan fasilitasi oleh BBPMP Jawa Tengah. Dengan memantau dan mengevaluasi proses dan hasil layanan pendidikan secara berkala, BBPMP dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada sekolah-sekolah yang terlibat, sehingga mereka dapat melakukan perbaikan dan peningkatan layanan pendidikan yang diperlukan.
Tidak hanya itu, BBPMP juga berperan dalam memfasilitasi pendampingan Kombel (Komunitas Belajar) kolaborasi antar-sekolah dan pertukaran pengalaman dalam rangka meningkatkan pembelajaran sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Melalui forum diskusi, workshop, dan pertemuan-pertemuan lainnya, BBPMP Jateng menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan praktik terbaik antara sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti.
Selain itu, BBPMP Jawa Tengah juga berperan dalam memfasilitasi kerja sama antara sekolah, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung pelaksanaan program Sekolah Inti. Dengan melibatkan semua pihak yang terkait, BBPMP Jawa Tengah membantu menciptakan sinergi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran program Sekolah Inti dengan lebih efektif melalui Collaborative Governance.
Peran vital BBPMP Jawa Tengah dalam menyiapkan program implementasi Sekolah Inti sangatlah penting dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini. Melalui dukungan yang komprehensif dan berkelanjutan, BBPMP Jawa Tengah dengan didukung Dinas Pendidikan dan OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) lainnya di daerah berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Tengah dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Pelibatan Collaborative Governance Terutama Dinas Pendidikan dalam mensukseskan sekolah inti melalui monitoring evaluasi dan program, kegiatan, anggaran yang tersedia
Pelibatan collaborative governance, terutama melalui Dinas Pendidikan, memiliki peran yang krusial dalam mensukseskan program Sekolah Inti. Dinas Pendidikan bertanggung jawab atas koordinasi dan pengelolaan program pendidikan di tingkat lokal dengan menugaskan pengawas sekolah yang sudah difasilitasi oleh BBPMP Jawa Tengah, termasuk implementasi Sekolah Inti. Dengan adanya koordinasi yang baik antara Dinas Pendidikan dengan sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti, proses pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar.
Salah satu peran utama Dinas Pendidikan melalui pengawas Sekolah adalah melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan program Sekolah Inti. Dengan melakukan pendampingan secara berkala terhadap aktivitas pembelajaran dan pencapaian siswa, Dinas Pendidikan dapat mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi oleh sekolah-sekolah tersebut. Hal ini memungkinkan adanya perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga memiliki tanggung jawab dalam mengalokasikan program, kegiatan, anggaran dan sumber daya lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program Sekolah Inti sesuai dengan anggaran yang tersedia dan dialokasikan. Dengan memastikan ketersediaan pendanaan yang memadai melalui alokasi penggunaan anggaran dari BOS (bantuan Operasional Sekolah), Dinas Pendidikan dapat membantu sekolah-sekolah dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan inisiatif yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Keterlibatan Dinas Pendidikan juga penting dalam memfasilitasi kerja sama antara sekolah, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung program Sekolah Inti. Melalui kerja sama yang erat antara semua pihak yang terlibat, Dinas Pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan program dan memastikan bahwa semua sumber daya yang tersedia dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga memiliki peran dalam menyediakan bimbingan teknis melalui pengawas sekolah dan dukungan kepada sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti. Dengan memberikan bantuan dan bimbingan kepada guru dan kepala sekolah, Dinas Pendidikan dapat membantu meningkatkan layanan pendidikan di satuan pendidikan.
Pelibatan collaborative governance, terutama melalui Dinas Pendidikan, sangatlah penting dalam mensukseskan program Sekolah Inti. Melalui koordinasi yang baik, monitoring dan evaluasi yang berkualitas, serta pendanaan melalui alokasi anggaran dana BOS di sekolah inti dan dukungan teknis yang memadai, Dinas Pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi sekolah-sekolah untuk meraih keberhasilan dalam pelaksanaan program Sekolah Inti.
Pelibatan BBPMP, BBGP, Balai Bahasa, Dinas Pendidikan, Mitra Pembangunan, Media massa, dan OPD pendidikan dalam pelibatan mensukseskan sekolah inti
Pelibatan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), Balai Besar Guru Penggerak (BBGP), Dinas Pendidikan, mitra pembangunan, media massa, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan program Sekolah Inti. Kolaborasi antara berbagai pihak ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan program dan memastikan bahwa semua aspek terkait terpenuhi dengan baik.
BBPMP Jawa Tengah berkolaborasi dengan BBGP Jawa Tengah memiliki peran kunci dalam memberikan bimbingan teknis dan pendampingan kepada sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti. Dengan menyediakan pedoman praktis dan dukungan teknis yang diperlukan, BBPMP membantu memastikan bahwa sekolah-sekolah tersebut dapat melaksanakan program dengan efektif dan efisien.
Sementara itu, BBGP juga memiliki peran penting dalam menyediakan dukungan dan sumber daya peningkatan kompetensi bagi guru dan tenaga pendidik di Sekolah Inti. Melalui pelatihan, pengembangan profesional, dan berbagai kegiatan pendukung lainnya, BBGP membantu meningkatkan kompetensi dan kualitas guru, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada mutu pendidikan di sekolah.
Dinas Pendidikan juga memiliki tanggung jawab besar dalam koordinasi dan pengelolaan program Sekolah Inti di tingkat lokal. Dengan memastikan bahwa semua sekolah yang menjadi bagian dari program mendapatkan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan, Dinas Pendidikan berperan sebagai penghubung antara sekolah-sekolah dan berbagai pihak terkait lainnya.
Keterlibatan mitra pembangunan, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga swasta lainnya, juga penting dalam mendukung pelaksanaan program Sekolah Inti. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra pembangunan, sekolah-sekolah dapat memperoleh sumber daya tambahan dan dukungan teknis yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu, media massa juga memiliki peran yang signifikan dalam mensukseskan program Sekolah Inti. Melalui liputan media yang positif dan edukatif, media massa dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan peran Sekolah Inti dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Terakhir, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendidikan, seperti Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan program Sekolah Inti melalui penyediaan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan evaluasi program. Dengan bekerja sama dengan OPD pendidikan, sekolah-sekolah dapat memperoleh akses kepada sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pemerhatian:
Program Sekolah Inti BBPMP Jawa Tengah menjadi inovasi yang menarik dalam upaya memperkuat sistem pendidikan, khususnya pada tingkat dasar. Melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi, Sekolah Inti memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan Pemetaan, supervisi, pendampingan, dan fasilitasi yang intensif dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah yang merupakan wujud nyata dari implementasi Kebijakan Merdeka Belajar (KMB) Kemendikbudristek di satuan pendidikan secara utuh dan terpadu.
Dalam pelaksanaannya, peran BBPMP sangat penting dalam menyediakan bimbingan teknis, fasilitasi, dan dukungan yang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah yang menjadi bagian dari program Sekolah Inti. Kolaborasi antara BBPMP, BBGP, Dinas Pendidikan, mitra pembangunan, media massa, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pendidikan adalah kunci keberhasilan program ini.
Sekolah Inti juga memiliki peran khusus dalam mewujudkan tujuan KMB, yang tidak dimiliki oleh sekolah model, unggulan, khusus, dan lainnya. Sebagai pusat pengembangan pendidikan di tingkat lokal, Sekolah Inti diharapkan membawa harapan untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam mutu pendidikan di Jawa Tengah. Dengan fokus pada digitalisasi, inklusivitas, inovasi, dan kualitas, Sekolah Inti menjadi wadah untuk mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu melalui Collaborative Governance , dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, media masa, Mitra Pembangunan dan pemangku kepentingan lainnya, sangatlah penting dalam mewujudkan visi transformasi pendidikan yang lebih baik melalui program Sekolah Inti. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang teguh, Sekolah Inti memiliki potensi besar untuk menjadi motor perubahan yang membawa pendidikan Jawa Tengah menuju arah yang lebih baik.