Published On: 25 September 2018Categories: Berita

Kurikulum 2013 dilaksanakan bertahap sejak tahun 2013. Pada peta jalan kurikulum 2013 menunjukkan bahwa tahun 2018/2019 seluruh sekolah di Indonesia diharapkan telah melaksanakan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 yang mengarahkan hasil belajar menuju pada ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan ini dilaksanakan secara bertahap, tahun pertama untuk kelas I, IV, VII dan X. Tahun kedua ditambah untuk kelas II, V, VIII, dan XI. Tahun ketiga ditambah untuk kelas III, VI, IX dan XII.
Untuk menuntaskan sasaran implementasi kurikulum 2013 di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 melalui program sapu jagat ini, melatih sebanyak 1700 guru SD terdiri dari guru kelas, guru PJOK dan kepala sekolah serta 350 guru SMP yang terdiri dari guru mata pelajaran PJOK, PPKn, IPS, Bahasa Indonesia, Prakarya, PAI, Seni Budaya, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris dilatih dalam bentuk bimbingan teknis dengan pola 22 JP @60 menit. Bimbingan teknis ini dilaksanakan sejak tanggal 7 Agustus 2018 dan akan berakhir pada 5 Oktober 2018. Dengan Bintek sapu jagat ini menunjukkan seluruh sekolah di Jawa tengah telah diberikan pembekalan untuk melakukan implementasi kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 pada tahun 2018 dikembangkan pada pada peningkatan kualitas karakter, kompetensi dan literasi dasar. Penguatan pendidikan karakter diberikan agar peserta didik survive untuk menghadapi lingkungan yang terus berubah. Peserta didik dibekali, dibimbing, diteladani dalam Iman dan taqwa , cinta tanah air , rasa ingin tahu , inisiatif , gigih, kemampuan beradaptasi , kepemimpinan , kesadaran sosial dan budaya. Penguasaan kompetensi ditujukan untuk mengatasi tantangan kehidupan yang kompleks, baik melalui kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, berpikir dan bertindak kreatif, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berkolaborasi. Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Sedangkan literasi dasar diberikan dalam upaya bagaimana peserta didik menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. Literasi dasar ini meliputi literasi bahasa dan sastra, literasi numeracy (berhitung), literasi sains , literasi digitall , literasi keuangan , literasi budaya dan kewarganegaraan.
Pelaksanaan bimbingan teknis ini membekali guru pada kemampuan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar , Indikator Pencapaian Kompetensi, Desain Pembelajaran , media pembelajaran serta Penilaian autentik. Merancang kegiatan pembelajaran yang berbasis pada pendekatan saintifik dan pendekatan lain yang bermakna. Pendekatan dan model pembelajaran dipilih dengan disesuaikan karakteristik materi dan perkembangan peserta didik. Merancang penilaian autentik dalam bentuk menentukan kebutuhan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Menyusun instrumen penilaian, mengolah dan melaporkan penilaian kepada stakeholders. Instrumen penilaian disusun dengan memperhatikan komposisi level kognitif dari Lower Order Thinking Skills (LOTs), hingga Higher Order Thinking Skills (HOTs). Melalui bimbingan teknis kurikulum 2013 tahun 2018 diharapkan seluruh sekolah di Jawa Tengah siap melaksanakan dan berproses untuk menghadirkan peserta didik menjadi insan yang kompetitif dan berkarakter . (AN)