Semarang-LPMP Jateng. Satuan Pengawasan Intern Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua Barat melaksanakan kunjungan kerja ke LPMP Provinsi Jawa Tengah pada hari Selasa-Rabu, tanggal 12-13 Oktober 2021. Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya 1) Ibu Nur Irja, SH, Ketua SPI LPMP Papua Barat, 2) Markus Sainyakit, S.E, Penyusun Program, Anggaran dan Pelaporan 3) Gito Agra Narotama Panjaitan, S.I.Kom, anggota SPI, 4) Yohanes Andre Trisatya, S.Pd. Calon anggota SPI. Rombongan disambut dan dilayani oleh 1) Plt. Kepala LPMP Jateng, Nugraheni TA, SE, M.Si., 2) Widyaprada Ahli Utama, sekaligus mantan kepala LPMP Jateng, Drs. Harmanto, M.Si, 3) Koordinator TU dan RT, sekaligus Pejabat Pengadaan LPMP Jateng, Ahmad Mudlofir, MT, 4) Ketua SPI, Sudaryanta, S.Pd., M.Si, dan 5) Warni Ariyati, S.Sos., M.Si, anggota SPI LPMP Jateng.
Dalam kesempatan tersebut, Bu Nur menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kedatangan rombongan adalah untuk belajar tentang cara kerja SPI LPMP Jateng sehingga mereka bisa mendapatkan lesson to learn untuk diterapkan dalam peningkatan kinerjanya. SPI LPMP Papua Barat bertekat untuk mengoptimalkan pelaksanaan peran dan fungsinya. Hal itu dilakukan salah satunya melalui sharing pengalaman di LPMP Jateng.
Dalam sambutannya, Bu Heni, Plt. Kepala LPMP Jateng, menyampaikan, “Silahkan menggali berbagai informasi baik terkait SPI maupun pelaksanaan tugas lainnya, kami siap memfasilitasi sesuai kemampuan kami.” Beliau juga menyampaikan bahwa peran SPI dalam optimalisasi pelaksanaan tugas fungsi Lembaga sangat besar. Dengan adanya pengawasan intern oleh SPI, akan menumbuhkan kepercayaan dari seluruh komponen dalam Lembaga kepada jajaran manajemen. Dengan begitu, dukungan dari seluruh warga akan optimal dan tentunya akan meringankan tugas pimpinan. Hal ini sesuai dengan tujuan untuk menciptakan wilayah bebas dari korupsi dan menjadikan wilayah bersih dan melayani.
Mas Memed, sebutan untuk Koordinator TU RT LPMP Jateng, menyampaikan pengalaman bagaimana Lembaga menangani tindak lanjut hasil pengawasan. Harapannya pengalaman tersebut dapat digunakan juga di LPMP Papua Barat. Dalam menindaklanjuti temuan hasil pengawasan oleh itjen, BPKP atau BPK perlu ada konfirmasi untuk memastikan tindak lanjut penyelesaian tersebut telah dicatat dan didokumentasikan sehingga tidak terus menerus menjadi catatan negative.
Dalam kegiatan tersebut, SPI LPMP Jateng berbagi pengalaman sejak awal mula keberadaan SPI, bagaimana SPI memulai perannya dan praktik-praktik yang telah dilakukan untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai kebutuhan. Selain itu juga dceritakan bagiamana cara kerja antar bagian sehingga dapat terjalin hubungan kerja yang erat dan saling mendukung antara pihak yang mengawasi dan diawasi.
Diharapkan kegiatan kunjungan dapat diikuti dengan kunjungan balasan untuk melanggengkan silaturahmi antar Lembaga. Selain itu, disarankan ada pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan SPI LPMP Papua Barat, karena hal-hal yang sudah dijalankan di Jawa Tengah belum tentu dapat secara langsung diimplementasikan. Perbedaan latar belakang budaya kerja, kondisi geografis dan social tentunya menuntut berbagai penyesuaian. (Dar)